Diduga mabuk Dedi bacok tiga orang di Sunter, satu korban tewas
Pelaku sebelumnya menabrak sebuah ruko dengan sepeda motornya.
Nasib naas dialami tiga pemuda yang sedang nongkrong menghabiskan malam minggu di Sunter. Mereka menjadi korban pembacokan oleh pelaku bernama Dedi yang diduga sedang mabuk. Satu korban bernama Wahyu Mustofa tewas akibat sabetan arit di bagian dada kiri.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 03.00 WIB, Minggu (27/12). Saat itu, Wahyu, Baim, dan Wahid sedang nongkrong di dekat gapura RT 19, Sunter Jaya, Jakarta Utara.
Tiba-tiba, sebuah motor dengan kecepatan tinggi datang dan menabrak ruko yang tidak jauh dari lokasi tongkrongan ketiga korban. Menurut keterangan kakak korban Mustofa, Nur Fajria (23), pelaku langsung kabur usai menabrak.
"Pemilik ruko terbangun dan menanyakan siapa yang menabrak. Mereka bilang yang nabrak Dedi," ujar Nur.
Tak berselang lama, pelaku ternyata datang lagi ke lokasi. Namun dengan jalan kaki sempoyongan sambil membawa arit. Pelaku yang diketahui warga RT 18 Sunter Jaya itu tanpa berkata apa-apa mengejar ketiga korban. Sempat kabur, namun ketiga korban terkena bacokan arit.
Wahyu terkena bacokan di badan bagian kiri sampe ke paru paru, Baim mengalami luka di tangan dan Wahid terkena sabetan di badan bagian belakang leher. Pembacokan terjadi di depan TK Santa Anna, Sunter.
Korban sempat dibawa temannya ke Puskesmas Sunter namun kondisi korban Mustofa sudah lemas karena kehabisan darah. Sempat dibawa ke RSCM, nyawa Mustofa tidak bisa diselamatkan. Sementara Baim dan Wahyu lukanya tidak terlalu parah.
"Meninggal pukul 04.00 WIB, dan sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi. Mau dimakamkan di Cirebon," kata Nur.
Polisi sudah memburu pelaku namun tidak ada di kediamannya. Informasi yang dihimpun, usai membacok, Dedi mencegat pengendara motor yang melintas dengan arit dan memintanya mengantar untuk kabur.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Tihar membenarkan peristiwa itu dan menyatakan polisi sedang memburu pelaku.
"Nama pelaku sudah kita kantongi, namun ini bukan 338 (pasal pembunuhan) melainkan 170 (pasal penganiayaan). Kita sedang bersama anggota lain di lapangan dan mengejar pelaku," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan.
Baca juga:
Tagih sisa uang kencan, waria ini malah dibacok pelanggannya
Tas turis Australia dijambret usai makan malam dari restoran di Kuta
Sedang lihat ponsel di atas motor, Alsya jadi korban jambret
Kemiskinan bikin kebanyakan istri di Sumsel sering dipukuli
Ogah beri duit buat mabuk, wartawan di Batam dikeroyok preman
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.