Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Kanit Reskrim Polsek Makasar, Iptu Eko Bayu menjelaskan alasan korban melakukan tindakan tersebut diduga akibat diselingkuhi oleh sang kekasih.
Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
Seorang wanita berinisial MAM (21) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah kontrakan di wilayah Makasar, Jakarta Timur.
Kanit Reskrim Polsek Makasar, Iptu Eko Bayu menjelaskan alasan korban melakukan tindakan tersebut diduga akibat diselingkuhi oleh sang kekasih.
- Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
- Mantan Pegawai KPK Ingatkan Firli Bahuri Momen 'Jumat Keramat' Jika Besok Mangkir Pemanggilan
- Mendaki Sendirian, Pendaki Ini Tak Menduga Bertemu Penunggu Gunung Salak
- Nyaris Dimangsa Ramai-Ramai, Penyelam Bikin Konten di Tengah Puluhan Gerombolan Hiu Malah Digigit
“Kayaknya hubungan almarhum ini dengan pacarnya kayaknya sudah jauh, dia pengen minta nikah tapi si pacarnya selingkuh lagi,”
kata Iptu Eko Bayu memberikan keterangan, Jumat (1/12).
Korban ditemukan tewas gantung diri di pagar lantai dua kontrakan pada Kamis (30/11) kemarin. korban tinggal hanya bersama sepupunya.
“Dia cuma ada saudara sepupunya sih di sini. Keluarganya di kampung sana, di Flores,” tutur Eko.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, korban tinggal bersama 2 sepupu laki-lakinya dan 1 ipar sepupunya, masih terlihat main handphone pukul 04.00 WIB pagi.
“Terus si saudara sepupunya itu bangun jam 4 pagi ngeliat lah si almarhum ini masih melihat handphone di lantai 2, enggak jauh di sebelahnya pagar yg dia gantung diri,” ucap Eko menjelaskan.
Setelah itu, menurut Eko, si sepupu kembali masuk ke dalam kamar. Dua jam setelahnya, sekitar pukul 06.00 WIB pagi, tiba-tiba sang sepupu mendengar keributan di luar rumahnya.
“Setelah dia bangun dan keluar kamar jam 6 pagi udah liat almarhum gantung diri itu,” ujarnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian tidak melanjutkan penyelidikan karena keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Saat ini, jenazah telah dibawa ke kampung halaman di Flores, NTT untuk dimakamkan.
“Pihak keluarga keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi menyeluruh, cuma mau autopsi luar aja (visum),” pungkas Eko.