DPRD DKI Evaluasi Pembangunan Sumur Resapan
Adapun dana APBD untuk sumur resapan digunakan untuk pembayaran pembangunan tahun lalu.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengatakan, proyek sumur resapan untuk penangan banjir mendapat dana Rp5 miliar dari APBD 2023. Namun, dana tersebut tidak dialokasikan untuk pembangunan sumur resapan. Sebab, DPRD DKI meminta untuk mengevaluasi pembangunannya.
“Tidak (untuk pembangunan tahun depan), pembangunan tahun depan kita minta dievaluasi dulu. Sumur resapan ini kita minta evaluasi apakah sumur resapan itu cara membuatnya seperti apa, yang pasnya gitu ya. Jangan kita hanya membuat lubang, efektif atau tidak, nah ini kita minta dievaluasi. Kalau memang nanti hasilnya terus, contohnya ini bagus, tidak masalah. Tapi kita minta evaluasi betul,” katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (29/11).
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Adapun dana APBD untuk sumur resapan digunakan untuk pembayaran pembangunan tahun lalu.
“Untuk anggaran itu hanya Rp5 miliar dan itu dikatakan kepala dinas untuk pembayaran yang lalu belum sempat tertagih tetapi mereka sudah melaksanakan pekerjaan itu,” ujarnya
Ida menegaskan, pembangunan sumur resapan tetap bisa diteruskan. Namun, pembangunannya tidak menggunakan APBD dan dilakukan oleh perusahaan swasta.
“Besok itu, kalau mau bikin sumur resapan, entah itu dari CSR, entah itu dari perusahaan. Ya memang dia harus membuat sumur resapan yang benar yang mana,” jelasnya.
Untuk diketahui, terdapat tiga skema pembangunan sumur resapan. Tiga skema itu adalah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemenuhan Perizinan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan SLF (Sertifikat Layak Fungsi), serta Kolaborasi Sosial Berskala Besar.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan, pembangunan sumur resapan yang telah berjalan sudah melibatkan pihak swasta dalam skema Perizinan IMB dan SLF.
Sementara itu, pembangunan dengan skema kolaborasi Sosial Berskala Besar, dan Peningkatan pengawasan IMB dan SLF diperuntukkan bagi bangunan baru atau bangunan lama untuk menyediakan tampungan air hujan sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 109 Tahun 2021.
Dia menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA menjadi salah satu pihak dalam skema pembangunan sumur resapan melalui APBD. Pembangunan sumur resapan yang dilakukan Dinas SDA terbatas pada aset-aset yang dimiliki pemerintah.