Elektabilitas Ahok tinggi, Fadli Zon ingatkan korupsi Sumber Waras
Fadli Zon yakin ada tindak pidana korupsi dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras di Jakarta Barat.
Elektabilitas calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) terlihat masih tinggi dibanding lawan-lawannya di Pilgub DKI 2017. Ahok jauh mengungguli bakal calon Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Abraham Lunggana, Adhyaksa Dault, Ahmad Dhani, bahkan Tri Rismaharini.
Menanggapi itu, Waketum Gerindra Fadli Zon mengaku tidak terganggu dengan tingkat elektabilitas Ahok yang masih tinggi. Majunya Ahok sebagai calon gubernur adalah hak konstitusional.
"Saya kira sah-sah saja. Itu kan hak konstitusional Ahok mau maju atau tidak," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/3).
Namun hal yang mengganggu Fadli adalah jawaban Ahok soal kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras. DPR, kata dia, mempunyai hak untuk mengawasi gubernur.
"Yang saya persoalkan dari Pak Ahok itu bukan maju atau tidak maju tapi bagaimana dia menjawab kasus RS Sumber Waras," kata Fadli.
"Jadi banyak orang lupa kalau DPR itu bertugas mengawasi Presiden dan pembantunya. Gubernur kan perpanjangan tangan Presiden di Provinsi. DPR punya hak untuk mengawasi Gubenur," sambung dia.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejauh ini belum menemukan niat jahat dalam kasus RS Sumber Waras. Menurut Fadli, pernyataan itu bukan berarti tidak melanjutkan pengusutan kasus.
"Kan belum, tapi bukan tidak menemukan. Tapi mudah-mudahan ditemukan," kata dia.
Wakil Ketua DPR bidang Polhukam ini mengatakan, KPK seharusnya sudah bisa menjegal Ahok dengan temuan BPK dan keterangan para ahli.
"Kalau mau cari alat bukti ya temuan BPK itu sudah jadi alat bukti. Kalau mau yang lain ya tanya para ahli. Itu sudah dua alat bukti," pungkas dia.
Baca juga:
Risma berpeluang jadi pesaing, Ahok bilang 'petahana rentan kalah'
PSI rilis aplikasi GoAhok, siap jemput KTP dukungan buat Ahok
Sandiaga: Saya paling tidak populer karena tak dikenal sebelumnya
Ini reaksi Ahok dituduh Hidayat Nur Wahid pakai APBD buat kampanye
Akhir April PAN umumkan nama di Pilgub DKI, Ahok masuk kriteria
Hasil survei 51,9 persen, Ahok sebut karena gayanya yang suka marah
Kemenlu soal Yusron hina Ahok: Dubes harus fokus tugas diplomatik
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.