Menyusuri Kali Baru, Lokasi Ratusan Ikan Sapu-Sapu Mati Mendadak
Ternyata, kejadian ikan sapu-sapu mati bukan kali pertama terjadi. Hal itu disampaikan salah satu pedagang sembako yang berjualan di pinggir Kali Baru. Meski dia mengakui, jumlah ikan sapu-sapu yang mati saat ini menyita perhatian.
Video yang diunggah @jakartainformasi pada Senin (11/7) membuat heboh warganet. Dalam video tersebut, terlihat ratusan ikan sapu-sapu mendadak mati di kali. Kejadian tersebut terjadi di aliran sungai Kali Baru di depan RT 001 RW 0088 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari pantauan merdeka.com, Selasa (12/7), masih tampak sejumlah ikan sapu-sapu mati terbawa arus aliran sungai. Beberapa tersangkut di bebatuan dan pinggiran kali.
-
Siapa yang berperan dalam peluncuran bahan bakar ramah lingkungan ini? “Inovasi ini juga sebagai peran aktif Indonesia dalam Dewan International Maritime Organization (IMO) yang berperan aktif dalam perlindungan lingkungan maritim,” ungkap Edy dikutip dari Cilacap.go.id.
-
Dimana sampah plastik yang dibakar dapat mencemari lingkungan? Partikel mikroplastik, logam berat, dan zat kimia beracun yang terlepas dari pembakaran sampah plastik dapat terbawa oleh angin atau air hujan dan mencemari sumber air, seperti sungai, danau, laut, dan air tanah.
-
Apa yang dimaksud dengan pecinta lingkungan? Pecinta lingkungan adalah suatu kelompok yang peduli terhadap kelestarian dan kesehatan alam. Biasanya kelompok ini berupa komunitas yang di dalamnya tergabung orang-orang yang menaruh perhatian sama tentang isu-isu lingkungan.
-
Baju bahan apa yang terkenal ramah lingkungan? Baju berbahan Tencel atau Lyocell terkenal ramah lingkungan. Bagaimana nggak, seratnya dihasilkan dari tanaman kayu putih alias eucalyptus.
-
Apa pengertian dari pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan serta mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.
-
Bahan bakar ramah lingkungan apa yang diluncurkan di Cilacap? Pada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura. Jumlah bahan bakar yang diekspor mencapai 200.000 barel. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.
Ternyata, kejadian ikan sapu-sapu mati bukan kali pertama terjadi. Hal itu disampaikan salah satu pedagang sembako yang berjualan di pinggir Kali Baru. Meski dia mengakui, jumlah ikan sapu-sapu yang mati saat ini menyita perhatian.
"Kemarin parah, banyak banget, kaya kotoran, dibuka dari pintu air ikannya," kata pedagang tersebut.
©2022 Instagram
Dia tak yakin, kematian ikan sapu-sapu dikarenakan kotoran hewan kurban seperti yang beredar di media sosial. Dia menduga, penyebab kematian ikan sapu-sapu karena limbah dari kios bengkel yang dibuang langsung ke kali.
"Biasanya di sini kan ada bengkel jadi oli kecampur sama bensin gitu, terus dibuang ke kali. Ya kalau kotoran (hewan kurban) biasanya rumput ya, jadi enggak mungkin," ucapnya.
Limbah Pasar Induk
Sementara itu, Ibu Eni (35) salah satu pedagang makanan cepat saji menjelaskan, kejadian ikan sapu-sapu mati terjadi sekitar pukul 05.30 WIB hingga 09.00 WIB.
"Ikannya enggak putus-putus yang mati, terus saja jalan (sepanjang arus kali), mungkin bisa satu truk itu ikan yang mati," kata Eni.
Dia mengaku, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi. Ia memprediksi penyebab kematian ikan itu karena aliran sungai Kali Baru juga berada di Pasar Induk Kramat jadi. Sehingga limbah dari pasar induk yang membuat ikan tersebut mati.
"Kayanya sih dari kotoran hewan kurban, Kan di sini ada Pasar Induk. Kayanya sih gara-gara potong jeroan atau apa kemarin terus mati," jelasnya.
©2022 Merdeka.com/alma fikhasari
Dari hasil penelusuran merdeka.com di sepanjang Kali Baru Jalan Batu Ampar, Kecamatan Kramat Jati, Kelurahan Tengah, Jakarta Timur masih terlihat beberapa ikan sapu-sapu yang mati dan terbawa arus aliran kali.
Akibat ikan sapu-sapu mati, tercium bau tidak sedap disepanjang jalan aliran Kali Baru. Terlihat pula, air Kali Baru berwarna coklat dan terlihat banyak sampah-sampah rumah tangga.
Sepanjang aliran Kali Baru tak hanya rumah warga, namun juga di sepanjang kali berjajar toko-toko, kios, bengkel, pasar, mal, dan rumah makan.
Sampel Air Kali Baru Diteliti
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, telah mengambil sampel air dari aliran sungai Kali Baru, di laboratorium. Langkah ini dilakukan seiring ikan-ikan mati.
"Kita sedang kirim tim untuk ambil sampel air tersebut, sedang kita telusuri," ucap pejabat Humas Dinas Lingkungan Hidup Yogi Ikhwan, Senin (11/7).
Kematian ikan sapu-sapu di Kali Baru, Kramat Jati, Jakarta Timur menjadi tanda tanya besar. Sebab beberapa warganet menyebut ikan sapu-sapu merupakan ikan paling kuat berada di Kali atau sungai tercemar seperti di Jakarta.
Akun @fhadjroez berujar bahwa ikan sapu-sapu merupakan ikan paling kuat terhadap limbah. Bahkan fungsi ikan tersebut menyerap limbah di sekitarnya.
"Padahal itu kan ikan paling survive terhadap limbah, kalau sampai begitu berarti parah benar kontaminasi racunnya usut," ujar akun tersebut.
Pandangan serupa juga diutarakan oleh akun @alfatahibrahi, dengan berkomentar "waduh limbahnya benar-benar berbahaya ikan sapu-sapu aja bisa tewas."
Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh Direktur Walhi DKI Jakarta Suci F. Tanjung. Ia mengungkapkan secara karakteristik memang ikan sapu-sapu termasuk ikan invasif yang mudah beradaptasi, termasuk di sungai-sungai tercemar seperti di Jakarta.
"Iya (ikan sapu-sapu kuat di sungai berlimbah), tapi dalam kadar tertentu limbah juga tetap bisa berdampak bagi ikan sapu-sapu. Misalnya dalam penelitian yang dilakukan IPB di Sungai Ciliwung, konsentrasi logam berat yang tinggi juga sebenarnya bisa merusak organnya ikan sapu-sapu," kata Suci, saat dihubungi merdeka.com, Senin (11/7).
Namun, terkait matinya ikan sapu-sapu di kali sepanjang Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, yang diduga ada indikasi dari limbah kotoran hewan ternak saat perayaan Iduladha, ia menyebut perlu dibuktikan melalui uji laboratorium. Sehingga, penyebab matinya ikan sapu-sapu dapat terungkap.
"Dari informasi yang kami dapatkan ini ada hubungannya dengan limbah kotoran ternak yang dibuang ke sungai saat perayaan idul kurban. Meski begitu, asumsi ini perlu dibuktikan lewat uji lab. DLH sudah mengambil sampel dan katanya, 12 hari lagi akan keluar hasilnya," ujarnya.
(mdk/rnd)