Polisi Telusuri Waktu Kematian Halimah, Istri Dukun Aki yang Diduga Dibunuh
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo mengatakan, penyidik Ditresreskrimum Polda Metro Jaya bersama tim ahli interkolaborasi masih bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk merunut waktu kematian para korban.
Kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Jawa Barat terus didalami kepolisian. Fakta terbaru terkait kematian dari istri Wowon alias Dukun Aki yang bernama Halimah.
Halimah disebut tewas dibunuh oleh Solihin alias Duloh yang juga partner in crime dari Dukun Aki.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Siapa yang mengatakan bahwa konten kriminal dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah? Hal senada juga dikatakan seorang psikolog TV dan pakar kriminal Emma Kenny.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo mengatakan, penyidik Ditresreskrimum Polda Metro Jaya bersama tim ahli interkolaborasi masih bekerja mengumpulkan bukti-bukti untuk merunut waktu kematian para korban.
Informasi yang diterima penyidik, korban bernama Halimah meninggal sejak 2016 silam.
"Sementara keterangan pelaku seperti hal tersebut (Halimah meninggal pada 2016) yang disampaikan kepada penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya," kata Trunoyudo dalam keterangannya, Minggu (22/1).
Dia mengungkapkan, proses pemeriksaan masih berjalan. Salah satu yang digalinya tentu waktu kematian korban Halimah.
"Masih dalam pemeriksaan oleh Penyidik terkait hal tersebut, pada keterangan pelaku yang didapat oleh penyidik," ujar nya.
Sebanyak sembilan orang tewas di tangan pembunuh berantai Dukun Aki Cs di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat. Mereka dieksekusi mati dengan cara dicekik hingga diracun, bahkan disembunyikan jasadnya di dalam lubang.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyampaikan, para pelaku yakni Wowon Erawan alias Dukun Aki (60), Solihin alias Duloh (60), dan M Dede Solehuddin (36), memiliki peran masing-masing dalam rangkaian pembunuhan tersebut. Di Cianjur, para korban tewas dicekik sebelum dimasukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan.
“Dicekik dulu, mati, baru dimasukin lubang,” tutur Indra kepada wartawan, Sabtu (21/1).
Dukun Aki memiliki enam istri dengan tiga di antaranya tewas dibunuh, yakni Wiwin, Halimah, dan Ai Maimunah (40). Sementara korban lainnya yakni Noneng yang merupakan ibu dari Wiwin, Bayu (2) selaku anak dari Wowon, dan perempuan atas nama Farida.
“Perannya Wowon itu mengantarkan para korban. Tapi untuk Farida kan masih kami dalami lagi. Tapi untuk rata-rata korban itu yang mengantarkan Wowon, yang di TKP sini ya, yang rumah di Ciranjang, seperti Noneng,” jelas dia.
“Noneng itu yang mengantarkan ke rumahnya Duloh itu Wowon. Setelah dibunuh, di malam yang sama juga, Wowon mengantarkan Wiwin ke rumah Duloh lalu dibunuh. Di malam yang sama,” sambung Indra.
Kemudian korban tewas di Bekasi ditemukan dalam kondisi diracun, yakni Ai Maimunah selaku istri siri Wowon, Ridwan Abdul Muiz (20) selaku mantan suami Maimunah, dan M Riswandi (16) selaku anak.
Terakhir ada korban atas nama Siti, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang dibunuh Noneng atas perintah Wowon. Kala itu, Siti meminta kembali hartanya usai dijanjikan dapat berlipat ganda.
Wowon pun mengelabui Siti bahwa hasil penggandaan uang itu dapat diambil di Mataram. Siti pun berangkat bersama Noneng, namun di tengah jalan malah dibunuh dengan didorong ke laut di Surabaya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/fik)