16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya
Makanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
Makanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, Ketahui Sejarah dan Manfaatnya
Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di Asia seperti Indonesia, makanan pedas sudah menjadi selera tersendiri. Bukan hanya selera pada olahan menu makanan pedas, tetapi juga camilan atau makanan ringan yang disajikan dengan cita rasa pedas.
Bagi Anda penggemar pedas, patut bergembira karena hari ini, 16 Januari adalah Hari Makanan Pedas Sedunia. Dengan begitu, menarik untuk dibahas lebih jauh bagaimana sejarah 16 Januari ditetapkan sebagai peringatan Hari Makanan Pedas sedunia.
Selain mengetahui sejarahnya, Anda juga perlu mengetahui bahwa makanan pedas juga memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan. Tentu, manfaat ini didapatkan dengan konsumsi yang sehat dan tidak berlebihan. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum informasi tentang 16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, bisa disimak.
-
Kapan Hari Bersyukur Sedunia diperingati? Hari Bersyukur Sedunia (World Gratitude Day) diperingati setiap tanggal 21 September.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kenapa tanggal 16 Oktober dipilih sebagai Hari Roti Sedunia? Dipilihnya tanggal 16 Oktober karena sesuai tanggal berdirinya FAO (Food and Agriculture Organization).
-
Apa itu Hari Bersyukur Sedunia? Hari Bersyukur Sedunia (World Gratitude Day) diperingati setiap tanggal 21 September.
-
Kenapa Pecel Semanggi jadi makanan khas Surabaya? Pecel Semanggi tercipta dari kebiasaan warga memanfaatkan tanaman di sekitar rumah untuk dimasak menjadi Semanggi Suroboyo.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
Sejarah 16 Januari
Sejarah 16 Januari sebagai Hari Makanan Pedas Sedunia, bermula ketika orang Yunani kuno mengimpor rempah-rempah Timur.
Sejak zaman itu, bangsa Romawi menggunakan rempah-rempah untuk berbagai hal. Mulai dari rempah-rempah yang digunakan dalam olahan anggur, rempah-rempah untuk balsam dan minyak aroma, hingga rempah-rempah yang digunakan untuk pengobatan herbal.
Bukan hanya itu, Capsaicin, bahan aktif cabai juga diketahui sudah digunakan dan dikonsumsi masyarakat pada masa itu. Kebiasaan makan makanan pedas ini pun terus ada hingga saat ini. Di mana cabai masih menjadi bahan makanan yang sering diolah dan ditambahkan ke dalam berbagai masakan.
Oleh karena itu, kemudian 16 Januari ditetapkan sebagai Hari Makanan Pedas Sedunia. Tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali peringatan ini dirayakan. Namun, hingga saat ini Hari Makanan Pedas masih dirayakan secara global di seluruh dunia.
Manfaat Makanan Pedas
Setelah mengetahui sejarah 16 Januari Hari Makanan Pedas Sedunia, berikutnya akan dijelaskan manfaat kesehatannya.
Konsumsi makanan pedas memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan pedas mengandung zat capsaicin yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu pembakaran lemak, sehingga dapat membantu dalam menurunkan berat badan.
Zat kimia yang terkandung dalam makanan pedas, seperti capsaicin, diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.
- 7 Makanan yang Mengandung Lemak Sehat yang Bermanfaat Luar Biasa bagi Kesehatan
- Deretan Makanan Sehat yang Ternyata Khasiatnya Tidak Luar Biasa Seperti yang Digembor-gemborkan
- Apakah Makan Pedas Memengaruhi ASI, Ketahui Efek Sampingnya
- 8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan
Selain itu, makanan pedas juga dapat meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh, yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi rasa sakit. Konsumsi makanan pedas juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan merangsang pencernaan.
Berbagai manfaat ini, tentu saja bisa didapatkan dengan konsumsi yang aman dan tidak berlebihan. Sebab, makanan pedas tetap memiliki risiko efek samping jika Anda mengonsumsi dalam jumlah banyak.
Tips Konsumsi Makanan Pedas
Terakhir, akan dijelaskan bagaimana cara mengonsumsi makanan pedas dengan aman dan minim efek samping.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Mulai dengan tingkat kepedasan yang rendah: Jika Anda tidak terbiasa dengan makanan pedas, mulailah dengan tingkat kepedasan yang rendah. Pilih makanan atau saus yang memiliki tingkat kepedasan yang sesuai dengan toleransi Anda.
2. Minum susu: Susu dapat membantu meredakan sensasi kepedasan karena kasein dalam susu dapat mengikat senyawa capsaicin (zat yang membuat makanan pedas). Jadi, minumlah susu jika makanan terlalu pedas.
3. Hindari air: Air tidak akan membantu meredakan sensasi pedas, bahkan bisa membuatnya terasa lebih intens. Sebaliknya, pilih minuman yang mengandung lemak, seperti susu atau minyak sayur, karena lemak dapat membantu meredakan kepedasan.
4. Makan dengan perlahan: Hindari menelan makanan pedas dengan cepat. Cobalah untuk mengunyah dengan perlahan agar tubuh memiliki lebih banyak waktu untuk mengatasi kepedasan.
5. Sertakan makanan penyeimbang: Makanan yang kaya karbohidrat, seperti nasi atau roti, dapat membantu mengurangi kepedasan. Sayuran dan buah-buahan juga dapat membantu menyegarkan mulut.
6. Hindari sentuh mata dan area sensitif lainnya: Hindari menyentuh mata atau bagian tubuh lainnya setelah menangani makanan pedas. Capsaicin dapat menyebabkan iritasi jika terkena area sensitif.
7. Ketahui batas Anda: Setiap orang memiliki toleransi kepedasan yang berbeda. Jangan memaksakan diri untuk mengonsumsi makanan yang terlalu pedas jika Anda tidak nyaman.
8. Perhatikan reaksi tubuh: Jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan pedas, hentikan konsumsinya dan minum banyak air. Jika reaksi tubuh berlanjut atau menjadi lebih parah, segera cari bantuan medis.