4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Hujan deras yang terjadi di sejumlah daerah menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Di musim hujan, bencana tersebut intensitasnya makin sering terjadi.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Apa yang menjadi penyebab utama banjir di Semarang? Sebenarnya kota itu punya dua rumah pompa untuk menyedot air yang menggenang. Tapi faktanya dua rumah pompa, satu di Sungai Tenggang dan satunya lagi di Sungai Sringin tidak beroperasi secara optimal.
-
Di mana banjir yang terjadi di Semarang menghambat perjalanan kereta api? Sejumlah titik yang terendam banjir antara lain jalur antara Stasiun Semarang Tawang hingga Stasiun Alas Tuwa, petak antara Stasiun Tawang hingga Stasiun Semarang Poncol, serta petak antara Stasiun Mangkang hingga Stasiun Kaliwungu.
-
Bagaimana cara Bendungan Pleret mengatasi banjir di Semarang? Bendungan Pleret merupakan bendungan tertua di Kota Semarang Bendungan Pleret Semarang belakangan mencuri perhatian warga sekitar. Kini lokasi di sekitar pintu air bendungan itu digunakan oleh warga sekitar khususnya pemuda setempat untuk kegiatan “seluncuran”. Mereka berseluncur melalui permukaan bendungan yang landai dan licin.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Apa yang sedang dilakukan Pemkot Semarang untuk mencegah banjir? Mereka berencana membangun 5.000 titik biopori di seluruh kota sebagai upaya untuk mencegah banjir yang selama ini menjadi permasalahan di wilayah tersebut.
Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
Lantas apa saja fakta-fakta di balik terjadinya banjir maupun longsor di Semarang ini? berikut selengkapnya:
Titik yang Dilanda Banjir
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Endro Martanto, mengatakan bahwa genangan banjir yang ada di Semarang cukup bervariasi antara 20 hingga 70 cm.
Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
Ia mengatakan titik yang tergenang banjir mengalami kenaikan menyusul hujan yang masih mengguyur Kota Semarang.
Longsor di Sejumlah Titik
Selain banjir, tanah longsor akibat cuaca buruk juga terjadi di sejumlah wilayah di Semarang. Untuk sementara ini, Endro menerima laporan 10 kejadian tanah longsor.
Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
Perjalanan Kereta Api Terganggu
Banjir yang merendam rel kereta api di beberapa titik membuat perjalanan kereta api harus dialihkan. Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franto Wibowo, mengatakan bahwa sejumlah titik yang terendam yaitu di antara Stasiun Semarang Tawang hingga Alastua, Stasiun Semarang Tawang hingga Poncol, dan Stasiun Mangkang hingga Kaliwungu.
Pohon Tumbang
Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang di Semarang menyebabkan terjadinya pohon tumbang. Berdasarkan laporan BPBD Kota Semarang, setidaknya ada 32 laporan kejadian pohon tumbang. Pohon tumbang itu terjadi di berbagai wilayah seperti Jalan Fatmawati, Jalan Kokrosono, Jalan Raya Bojong, Jalan Ngablak Indah, Candi, dan Puri Anjasmoro Semarang.
Terkait dengan bencana ini Endro mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai potensi bencana alam. Diperkirakan kondisi seperti ini akan terjadi selama tiga hari ke depan.