479 Santri Ponpes di Cilacap Sembuh dari COVID-19, Begini Penanganannya
Di Pondok Pesantren Al-Bayan, Cilacap, sebanyak 479 santri dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sebelumnya, kasus COVID-19 di pesantren itu pertama kali teridentifikasi pada akhir September 2020. Waktu itu, sejumlah santri mengalami gejala seperti demam, batuk ringan, dan kehilangan indera penciuman.
Masa pandemi di Indonesia belum berakhir. Namun kabar baiknya makin banyak pasien yang sembuh. Bahkan kurva pertumbuhan kasus mengalami penurunan setahap demi setahap.
Kabar baik datang dari Pondok Pesantren El Bayan yang berada di Desa Padangsari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Di Pondok Pesantren itu, sebanyak 479 santri dinyatakan sembuh dari COVID-19.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Sebelumnya, kasus COVID-19 di pesantren El Bayan pertama kali teridentifikasi pada akhir September 2020. Waktu itu, sejumlah santri mengalami gejala seperti demam, batuk ringan, dan kehilangan indera penciuman.
Namun seiring waktu tak banyak santri yang menderita COVID-19 memiliki gejala. Setelah diisolasi selama 10 hari, mereka dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Ketua Ponpes Al-Bayan, Gus H Firdaus Subky, SE, mengatakan bukan hal mudah untuk menangani COVID-19 di pesantren. Oleh karena itu walaupun seluruh santri dinyatakan sembuh, namun protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Berikut selengkapnya:
Penanganan COVID-19 di Pesantren
©2020 liputan6.com
Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, pondok pesantren juga menyediakan ruangan khusus untuk kunjungan orang tua santri. Ruangan itu memastikan antara santri dengan orang tua tidak bisa berinteraksi langsung.
Ruangan itu dibatasi oleh kaca agar santri tetap bisa berinteraksi dengan orang tuanya. Sementara itu kunjungan di luar orang tua santri untuk sementara dibatasi.
“Kasihan santri kalau tidak bertemu dengan orang tuanya. Tapi protokol pencegahan juga harus diterapkan. Santri putra dan putri masing-masing ada fasilitas terpisah. Mereka dijadwal dan tidak boleh berinteraksi secara langsung,” ungkap Firdaus dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (7/11).
Peran Jogo Santri
©2020 liputan6.com
Setiap harinya, para santri dijadwalkan untuk berolahraga dan berjemur matahari pagi. Selain itu pihak pesantren juga menambah asupan gizi dan nutrisi di makanan agar lebih sehat.
Sementara itu ponpes juga membuat satgas penanganan COVID-19 dan relawan Jogo Santri. Di lingkungan ponpes, mereka bertugas untuk memastikan agar protokol kesehatan tak terabaikan.
Selain itu pihak pesantren juga melakukan edukasi terus menerus di lingkungannya. Hal itu penting sebagai upaya antisipasi munculnya hal serupa di masa yang akan datang.
“Kami juga berharap musibah di Popes Al Bayan menjadi pelajaran bagi pesantren lainnya agar tidak terjadi musibah yang sama,” kata Firdaus dikutip dari Liputan6.com.