5 Fakta Menarik Teh Poci, Minuman Khas Tegal Kental Nilai Filosofis dan Budaya
Teh Poci adalah salah satu minuman tradisional yang berasal dari wilayah Tegal, Jawa Tengah. Teh ini diseduh dalam poci kecil yang terbuat dari tanah liat dan kemudian disajikan ke dalam cangkir bersama gula batu. Tak hanya itu, ternyata budaya minum teh poci di Tegal punya makna filosofisnya sendiri.
Teh Poci adalah salah satu minuman tradisional yang berasal dari wilayah Tegal, Jawa Tengah. Tak hanya Tegal, teh jenis ini juga bisa ditemui di daerah Brebes, wilayah yang notabene bertetangga dengan Tegal.
Selain Teh Poci, minuman ini juga biasa disebut dengan nama Teh Slawi, merujuk nama daerah di Kabupaten Tegal tempat minuman ini berasal. Dibanding dengan minuman teh pada umumnya, Teh Poci memang mempunyai ciri khas tersendiri.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Teh ini diseduh dalam poci kecil yang terbuat dari tanah liat dan kemudian disajikan ke dalam cangkir bersama gula batu. Di kalangan masyarakat Tegal dan sekitarnya, budaya minum teh poci ini sudah mengakar kuat. Bahkan budaya ini diyakini telah muncul sebelum abad ke-17.
Tentang Teh Poci
©Wikipedia.org
Dilansir dari Wikipedia.org, teh poci adalah minuman teh yang diseduh secara khas dalam poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Selain di Tegal, minuman ini juga banyak dijumpai di daerah Slawi, Pemalang, Brebes, dan sekitarnya.
Selain itu, teh ini identik dengan istilah WASGITEL yang merupakan akronim dari wangi, panas, sepet, legi, dan kentel (kental). Keunikan lain dari teh ini adalah bagian dalam poci yang digunakan untuk menyeduh teh ini tidak pernah dicuci melainkan dibuang saja sisa tehnya. Hal itu dikarenakan masyarakat Tegal percaya kerak sisa teh akan menambah cita rasa dan aroma teh poci menjadi semakin enak.
Telah Ada Sejak Ratusan Tahun
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Indonesia, keberadaan Teh Poci di tengah masyarakat Tegal telah ada sejak abad ke-17 Masehi dan berasal dari tradisi Tiongkok. Waktu itu, teh yang digunakan didatangkan langsung dari negeri Tiongkok karena di Indonesia belum ada tanaman teh.
Namun pada tahun 1830-an, tanaman teh menjadi salah satu komoditas utama hasil perkebunan di Indonesia melalui proyek Cultuurstelsel. Sejak saat itulah diyakini industri teh mulai berkembang pesat di Slawi yang di kemudian hari menjadi produsen teh terkemuka di Indonesia.
Identik dengan Nama Produk Perusahaan
©Indonesia.go.id
Di alun-alun Kota Slawi, berdiri sebuah tugu berbentuk teko poci bertuliskan “Teh Poci”. Tugu itu sebenarnya hendak dibongkar karena dianggap merepresentasikan nama suatu perusahaan. Tapi nyatanya keberadaan teko itu juga merepresentasikan kebiasaan warganya yang suka minum teh.
Di Tegal sendiri, kebun teh memang tidak seluas kebun teh di kabupaten tetangga seperti Pemalang, Pekalongan, atau Batang. Tapi industri teh di sana justru berkembang pesat dengan menciptakan produk-produk teh terkenal seperti Teh Tong Tji, Teh Cap Poci, dan Teh Botol Sosro.
Budaya "Moci"
Perkembangan Teh Poci di Tegal menciptakan sebuah budaya bagi masyarakatnya yang dikenal dengan nama “moci”. Tradisi minum teh ala masyarakat Tegal ini bahkan lebih kental dengan kota-kota lain di sepanjang pesisir utara Jawa Tengah.
Bagi mereka, teh telah menjadi bagian dalam kehidupan mereka sehari-hari. Saking lekatnya tradisi itu, di sana ada ungkapan “Jangan mengaku orang asli Tegal bila tidak suka minum teh”.
Punya Nilai Filosofis
Di samping budayanya yang kental, ternyata teh poci punya nilai filosofisnya sendiri. Teh poci punya ciri khas yaitu teh di dalam poci yang rasanya pahit dituangkan ke dalam poci berisi gula batu. Tetapi gula ini tidak boleh diaduk melainkan dibiarkan larut dengan sendirinya.
Cara penyajian teh dengan cara itu memiliki nilai filosofis yaitu, kehidupan memang terasa pahit di awal. Namun bila kita sanggup bersabar, kehidupan yang awalnya terasa pahit itu lambat laun pada akhirnya pasti akan berbuah rasa manis.