5 Fakta Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, Salah Satu yang Tertua di Nusantara
Kerajaan Tarumanegara merupakan Kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa dan menjadi kerajaan tertua kedua di Nusantara setelah Kerajaan Kutai. Keberadaan kerajaan ini diketahui dari prasasti Tugu yang berada di Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, Wilayah kerajaan ini dulunya meliputi bagian utara Provinsi Jawa Barat.
Kerajaan Tarumanegara merupakan Kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa dan menjadi kerajaan tertua kedua di Nusantara setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan ini berdiri dari tahun 358-669 M.
Keberadaan kerajaan ini diketahui dari prasasti Tugu yang berada di Kecamatan Tarumajaya, Bekasi, yang berisi tentang adanya sebuah kerajaan bernama Tarumanegara dengan rajanya yang bernama Purnawarman.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Dilansir dari Jakarta.go.id, wilayah Kerajaan Tarumanegara dulunya meliputi bagian utara Provinsi Jawa Barat mulai dari Banten, Jakarta, sampai dengan Cirebon. Pada masa kepemimpinan Raja Purnawarman, kerajaan ini diyakini mencapai puncak kejayaan dengan pembangunan saluran air yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Kerajaan ini diperkirakan runtuh pada abad ke-7 Masehi. Hingga kini, letak pusat Istana Kerajaan Tarumanegara belum bisa dipastikan.
Asal Kata "Tarumanegara"
©Grid.id
Secara etimologi, “Tarumanegara” berasal dari kata “Taruma” dan “Negara”. “Nagara” berarti kerajaan, sementara “Taruma” berasal dari kata “Tarum” yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat.
Dilansir dari Wikipedia.org, di muara Sungai Citarum inilah terdapat percandian yang luas yaitu Percandian Batujaya dan Percandian Cibuaya yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan Hindu Tertua di Pulau Jawa
©Wikipedia.org
Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa. Bukti berdirinya kerajaan ini diketahui dengan adanya tujuh buah prasasti batu yang ditemukan.
Lima prasasti ditemukan di Bogor (Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu, dan Prasasti Pasir Awi), satu di Jakarta (Prasasti Tugu), dan satu prasasti lagi di Lebak, Banten (Prasasti Munjul).
Dari prasasti-prasasti tersebut diketahui bahwa kerajaan itu dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan memerintah hingga tahun 382 M. Makamnya kini berada di sekitar Sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara merupakan kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara
©Wikipedia.org
Masa Kejayaan kerajaan ini adalah pada masa kepemimpinan Raja Purnawarman. Pada waktu itu pencapaian besar Kerajaan Tarumanegara adalah pembangunan dua kanal yang berada di Sungai Gomati dan Sungai Chandrabaga. Penggalian Sungai Chandrabaga diperlukan untuk mengalirkan air dari hulu yang berada di samping istana agar bisa langsung mengalir ke laut.
Sementara itu penggalian Sungai Gomati sepanjang 12 kilometer dikerjakan hanya dalam waktu 21 hari. Untuk memberkati pembangunan dua kanal itu, para brahmana pada waktu itu mengorbankan sekitar 1.000 ekor sapi.
Cikal Bakal Kota Bekasi
©Wikipedia.org
Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, letak pusat Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di wilayah Bekasi sekarang. Dulunya, pusat kerajaan itu bernama Jayagiri.
Nama itu kemudian berubah menjadi “Bagagasi” yang kemudian menjadi “Bekasi”. Sungai Bekasi yang mengalir di tengah Kota Bekasi dulunya diyakini sebagai Sungai Chandrabaga yang membelah Ibu Kota Kerajaan Tarumanegara.
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
©Wikipedia.org
Masa Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berakhir pada abad ke-7 Masehi. Menurut Ir J.L Moens berdasarkan Prasasti Kota Kapur bertahun 656 M yang terdapat di Pulau Bangka, runtuhnya Kerajaan Tarumanegara pada akhir abad itu disebabkan oleh kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Selain itu, penyebab lain runtuhnya Kerajaan Tarumanegara adalah karena tidak adanya kepemimpinan di kerajaan tersebut. Hal ini dikarenakan raja yang menjabat saat itu, Raja Tarusbawa, lebih memilih memimpin kerajaan kecilnya yang berada di hilir Sungai Gomati.