5 Pesona Tuk Bima Lukar, Mata Air Sungai Serayu Peninggalan Zaman Hindu
Sungai Serayu merupakan salah satu sungai paling ikonik di Provinsi Jawa Tengah. Hulu sungai ini berada di sebuah mata air yang tak jauh dari kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama “Tuk Bima Lukar”.
Sungai Serayu merupakan salah satu sungai paling ikonik di Provinsi Jawa Tengah. Sungai ini membentang sepanjang 181 km dan melintasi lima kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, hingga bermuara di Kabupaten Cilacap.
Di wilayahnya, sungai ini melintasi deretan pegunungan dengan pemandangan yang indah. Bahkan kemasyhuran sungai ini diabadikan dalam sebuah lagu keroncong berjudul “Di Tepian Sungai Serayu”.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Titik permulaan aliran Sungai Serayu itu berada di sebuah mata air yang tak jauh dari kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama “Tuk Bima Lukar”. Tak hanya menjadi titik hulu Sungai Serayu, di mata air itu terdapat peninggalan zaman Hindu yang disakralkan oleh warga setempat. Berikut selengkapnya.
Arti "Tuk Bima Lukar"
©Diengplateu.id
Tuk Bima Lukar merupakan sebuah air mancur yang keluar dari batu kuno. Melansir dari jatengprov.go.id, nama Bima Lukar memiliki arti Bima, yaitu seorang tokoh Pandawa Lima dari cerita pewayangan yang sedang Lukar, berarti melepas seluruh pakaiannya.
Asal Mula Nama Sungai Serayu
©Ksmtour.com
Konon, asal mula mata air ini dikaitkan dengan sosok Bima. Waktu itu, pihak Pandawa yang diwakili Bima berlomba membuat sungai melawan tim Kurawa. Sebelum menggali, dia mendapat wangsit untuk membuat sungai dalam keadaan tanpa busana. Singkat cerita, dia berhasil menggali sungai dengan menepati wangsit itu dan memenangkan lomba.
Namun setelah sungai itu jadi, dia melihat seorang gadis cantik mandi di sungai yang baru saja dia buat. Bima terpana dan kemudian berucap “Sira Ayu” (kamu cantik). Ucapan itulah yang kemudian dijadikan dasar penamaan Sungai Serayu.
Terdiri dari Tiga Undakan
©Diengplateu.id
Melansir dari kanal Indonesia Kaya, bangunan mata air ini terdiri dari tiga undakan. Undakan atas menjadi bagian paling suci. Di bagian ini terdapat tempat untuk menaruh sesaji. Di bawahnya terdapat sebuah kolam penampungan air. Sedangkan di undakan paling bawah terdapat dua buah pancuran yang airnya tak pernah henti mengalir.
Bisa Buat Awet Muda
©Indonesiakaya.com
Di pancuran inilah pengunjung atau masyarakat sekitar biasa mencuci muka mereka. Masyarakat sekitar banyak yang percaya, dengan mencuci muka atau mandi di mata air ini akan membuat seseorang awet muda.
Lokasi Strategis
©Indonesiakaya.com
Lokasi mata air ini sebenarnya cukup strategis karena letaknya persis di pinggir jalan raya Dieng-Wonosobo. Lokasi persisnya berada tak jauh dari gapura wisata Dieng. Untuk menuju ke sini, pengendara cukup memarkirkan kendaraan di lokasi parkir yang berada di pinggir jalan. Setiap orang yang datang ke sinipun tidak perlu membeli tiket.