7 April Peringati Hari Berang-Berang Internasional, Ketahui Sejarah dan Peran Pentingnya
Berang-berang memiliki peran penting dalam menjaga habitat dan ekosistem.
Berang-berang memiliki peran penting dalam menjaga habitat dan ekosistem.
7 April Hari Berang-Berang Internasional, Ketahui Sejarah dan Peran Pentingnya
Seperti hewan karnivora yang berperan mengontrol populasi hewan herbivora, hewan herbivora yang membantu penyebaran benih tanaman, hingga burung yang mengontrol populasi serangga.
Selain itu, ada pula hewan berang-berang yang memiliki peran tak kalah penting dalam ekosistem lingkungan. Bahkan, karena memiliki peran penting, ditetapkan hari peringatan khusus untuk hewan ini. Tidak lain adalah Hari Berang-Berang Internasional setiap 7 April.
Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut sejarah dan peran pentingnya. Berikut, kami merangkum informasinya, bisa Anda simak.
Sejarah Hari Berang-Berang Internasional
Sejarah Hari Berang-berang Internasional diciptakan pada tahun 2009 oleh Beavers Wetlands & Wildlife (BWW).
-
Kapan bulan April tiba? Bulan April adalah bulan keempat dalam kalender Masehi.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Dimana Tangkuban Perahu berada? Wisata Tangkuban Perahu ada di Bandung, tepatnya di Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
Tanggal 7 April dipilih sebagai karena menandai hari ulang tahun Dorothy Richards, yaitu dikenal sebagai 'Wanita Berang-berang' yang lahir pada tahun 1894.
Di mana Richards telah melakukan studi tentang berang-berang selama 50 tahun di hidupnya.
Kata 'berang-berang' berasal dari kata Inggris Kuno 'beofor' yang berarti 'coklat' atau 'cerah'.
Berang-berang adalah hewan pengerat semiakuatik yang ditemukan di belahan bumi utara beriklim sedang di negara-negara seperti Kanada, Polandia, Jerman, Prancis, Rusia tengah, dan Skandinavia selatan, antara lain.
Mereka adalah hewan pengerat semi-akuatik terbesar kedua di bumi, kedua setelah kapibara. Mereka biasanya hidup di lingkungan air tawar, seperti sungai, danau, sungai kecil, dan kolam.
Berang-berang memiliki kepala besar, tubuh kekar, dan bulu berwarna coklat atau abu-abu, dengan kaki depan mirip tangan dan kaki belakang berselaput.
Berang-berang merupakan spesies kunci, yang mempunyai dampak yang sangat besar terhadap lingkunga.
Berang-berang memanfaatkan sisa-sisa pohon yang mereka makan untuk membangun bendungan dan terowongan di sekitar sungai, juga mengangkut material lain seperti lumpur, batu, dan puing-puing.
Karena sering diburu untuk diambil bulu dan dagingnya, berang-berang hampir punah pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Meskipun dilaporkan terdapat sekitar 60 juta berang-berang di Amerika Utara pada suatu waktu, populasi mereka telah menurun menjadi sekitar 10 hingga 15 juta.
Peran Penting Berang-Berang
Setelah mengetahui sejarah 7 April Hari Beran-Berang, berikutnya akan dijelaskan peran pentingnya.
Berang-berang (Mustelidae) adalah mamalia semi-akuatik yang memiliki peran penting dalam ekosistem lingkungan. Berikut adalah beberapa peran berang-berang dalam ekosistem:
1. Pemangsa Kontrol Populasi:
Berang-berang adalah pemangsa yang efektif terhadap hewan-hewan kecil seperti ikan, amfibi, krustasea, serangga, dan bahkan tikus.
Dengan mengendalikan populasi hewan-hewan tersebut, berang-berang membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah populasi mangsa tertentu menjadi terlalu melimpah.
Berang-berang juga memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem air dengan memakan bangkai hewan yang mati.
Dengan demikian, mereka membantu membersihkan air dan mencegah penumpukan bahan organik yang dapat menyebabkan polusi.
3. Perubahan Lingkungan:
Berang-berang sering kali membangun terowongan dan sarang di tepi sungai atau danau. Aktivitas penggalian ini dapat mengubah struktur lingkungan, seperti menciptakan kolam-kolam kecil yang bermanfaat bagi berbagai organisme air, serta meningkatkan keberagaman habitat.
Kehadiran atau ketiadaan berang-berang dalam suatu lingkungan dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan yang penting. Jika populasi berang-berang menurun, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah dalam ekosistem, seperti pencemaran air atau penangkapan berlebihan.
5. Pendukung Keseimbangan Sungai:
Dengan memakan hewan-hewan air tertentu, berang-berang dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem sungai. Mereka juga berkontribusi pada perubahan fisik sungai melalui aktivitas mereka, seperti menggali terowongan, yang dapat mempengaruhi aliran air dan keberadaan habitat.
6. Meningkatkan Keanekaragaman Hayati:
Melalui aktivitasnya yang mengubah lingkungan, berang-berang dapat membantu meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menciptakan berbagai habitat baru yang mendukung kehidupan berbagai spesies flora dan fauna.
Cara Mencegah Kepunahan
Setelah mengetahui sejarah 7 April sebagai Hari Berang-Berang, terakhir akan dijelaskan cara mencegah kepunahannya.
Populasi heran berang-berang terancam punah karena sering diburu untuk diambil bulu dan dagingnya.Mencegah kepunahan hewan berang-berang memerlukan upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, organisasi konservasi, dan lembaga swadaya masyarakat.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kepunahan hewan berang-berang:
1. Perlindungan Habitat:
Upaya perlindungan habitat alami berang-berang sangat penting.
Hal ini termasuk pendirian taman-taman nasional, cagar alam, dan kawasan lindung lainnya di mana berang-berang dapat hidup dan berkembang biak dengan aman.
Pemeliharaan dan pemulihan habitat yang terdegradasi juga penting untuk memastikan ketersediaan habitat yang cukup bagi berang-berang.
2. Pengendalian Perburuan dan Perdagangan Ilegal:
Memperketat penegakan hukum terhadap perburuan dan perdagangan ilegal berang-berang sangat penting.
Langkah-langkah penegakan yang efektif dapat mencakup patroli hutan, penindakan hukum yang tegas terhadap pemburu ilegal, dan kerja sama antar negara untuk mengendalikan perdagangan internasional berang-berang dan produk-produknya.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan:
Praktik-praktik pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab harus diterapkan untuk memastikan bahwa eksploitasi sumber daya alam seperti hutan dan perairan tidak membahayakan populasi berang-berang.
Ini termasuk penerapan kuota penangkapan yang berkelanjutan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi merusak habitat berang-berang.
4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat:
Kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi berang-berang dapat membantu mengurangi ancaman terhadap spesies ini.
Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekologi berang-berang dan peran pentingnya dalam ekosistem, masyarakat dapat lebih mendukung upaya konservasi dan berpartisipasi dalam melindungi habitat dan populasi berang-berang.
5. Penelitian dan Pemantauan Populasi:
Penelitian ilmiah yang terus-menerus tentang populasi berang-berang, habitatnya, dan ancaman yang dihadapinya sangat penting untuk merancang dan melaksanakan strategi konservasi yang efektif.
Pemantauan populasi berang-berang secara teratur dapat membantu mendeteksi perubahan dalam status populasi dan memungkinkan respons yang cepat jika terjadi penurunan yang signifikan.
6. Kolaborasi Antar instansi dan Pihak-pihak Terkait:
Kolaborasi yang erat antara pemerintah, organisasi konservasi, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat lokal adalah kunci untuk keberhasilan upaya konservasi berang-berang.
Dengan bekerja bersama-sama, berbagai pihak dapat mengoordinasikan upaya mereka, membagi sumber daya, dan mengatasi masalah-masalah yang kompleks yang mengancam kelangsungan hidup berang-berang.