7 Jenis Hewan yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan, Bisa Jadi Ancaman Saat Banjir
Merangkum dari berbagai sumber, berikut 7 jenis hewan yang harus diwaspadai di musim hujan, bahkan bisa menjadi ancaman saat banjir.
Sudah memasuki musim hujan, masyarakat sering kali dikejutkan dengan munculnya berbagai jenis hewan di sekitar lingkungan rumah. Hewan-hewan yang kerap muncul memang jarang ditemui ketika sedang musim kemarau. Kondisi udara yang dingin dan lembab bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong munculnya hewan-hewan tersebut di sekitar rumah.
Bukan hanya muncul di sekitar rumah, bahkan kerap kali hewan-hewan yang muncul di musim hujan tersebut masuk ke dalam rumah. Apalagi jika kondisi rumah yang dibiarkan kotor, bisa menjadi tujuan bagi hewan-hewan tersebut bersarang, seperti nyamuk atau tikus. Jika dibiarkan, hewan-hewan ini bisa membawa ancaman penyakit bagi manusia. Bahkan hewan-hewan ini juga dapat membawa kuman dan bakteri dari tempat asalnya yang bisa memberikan ancaman penyakit yang serius.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
-
Bagaimana cara membuat bakwan jagung? 1. Blender bahan 1 (bawang putih, temu kunci, daun jeruk, gula pasir, garam, desaku cabe bubuk, air, dan jagung pipil), pindahkan ke dalam bowl. 2. Masukkan telur, terigu, seledri, jagung pipil, dan air. Aduk rata hingga menjadi adonan. 3. Masukkan 1 sendok makan munjung adonan ke dalam wajan dengan minyak cukup panas. Lakukan hingga beberapa adonan di dalam minyak. 4. Goreng adonan hingga bagian bawah dadar jagung kuning keemasan, balik dan lanjutkan menggoreng hingga matang dan kuning kecoklatan merata. 5. Hidangkan selagi hangat.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut 7 jenis hewan berbahaya yang harus diwaspadai di musim hujan, bahkan bisa menjadi ancaman saat banjir.
Katak
Katak merupakan jenis hewan yang sering muncul di saat musim hujan. Biasanya ketika hujan reda, sering kali terdengar suara katak yang saling bersautan. Dilansir dari Brilio.net, dokter hewan alumni Universitas Gajah Mada, drh. Karina Ayu menyatakan bahwa saat musim hujan merupakan waktu yang tepat bagi katak untuk keluar dari sarangnya.
2018 Merdeka.com
Biasanya waktu seperti itu digunakan katak untuk kawin dan berkembang biak. Jadi tidak heran jika banyak jenis katak bermunculan di sekitar rumah, bahkan sampai masuk ke dalam rumah.
Nyamuk
2020 Merdeka.com
Tidak heran lagi, jika di musim hujan banyak nyamuk yang masuk ke dalam rumah. Bahkan dapat dikatakan populasi nyamuk semakin meningkat saat musim hujan. Biasanya saat musim hujan, nyamuk mencari genangan air bersih untuk tempat bersarang. Genangan air bersih menjadi salah satu tempat yang disukai nyamuk karena di tempat ini nyamuk bisa mendapatkan nutrisi yang baik untuk berkembang biak. Hal ini tidak bisa didapatkan nyamuk di genangan air kotor akibat hujan.
Dengan begitu jenis hewan ini patut diwaspadai. Ketika bak atau tampungan air tidak ditutup dengan rapat bisa menjadi lahan bagi nyamuk untuk berkembang biak. Jika dibiarkan nyamuk ini bisa menjadi penyebab terserangnya penyakit demam berdarah.
Semut
Semut juga termasuk jenis hewan yang terganggu dengan adanya musim hujan. Hal ini karena saat musim hujan, air terus mengalir dan terserap di dalam tanah sedangkan hewan ini tidak menyukai tempat yang basah dan lembab.
AFP
Sehingga sering kali semut berpindah tempat ke daerah yang lebih kering, salah satunya rumah. Di dalam rumah, akan banyak menemui deretan semut yang menempel di dinding, lantai, hingga kusen pintu.
Ular
2020 Merdeka.com
Udara yang dingin di musim hujan, merupakan kondisi yang tidak disukai oleh ular. Jenis hewan ini memang tidak menyukai daerah yang terlalu dingin dan terlalu panas. Sehingga tidak heran jika di musim hujan, hewan melata ini banyak bermunculan di sekitar lingkungan rumah.
Bahkan tidka jarang hewan ini masuk ke dalam rumah. Faktor lain yang membuat hewan predator ini berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah untuk mencari mangsanya. Biasanya berpindahnya hewan-hewan lain membuat ular ikut berpindah mencari mangsanya.
Kalajengking
Sama seperti hewan lainnya, kalajengking juga termasuk jenis hewan yang sering muncul ketika musim hujan. Biasanya hewan ini muncul karena habitat aslinya rusak akibat hujan. Dengan begitu, kalajengking muncul untuk menari tempat baru untuk bersarang. Tidak jarang, hewan ini sampai masuk ke dalam rumah.
2014 Gizmodo
Jika dibiarkan, masuknya hewan satu ini ke dalam rumah tentu menjadi ancaman tersendiri. Ancaman hewan ini berasal dari gigitannya. Jika seseorang tergigit kalajengking maka akan mendapatkan berbagai gangguan kesehatan seperti kesulitan bernapas, mual, muntah, hingga gangguan pada leher, kepala dan mata.
Tikus
2020 Merdeka.com
Cuaca yang dingin saat musim hujan, membuat tikus mencari tempat yang lebih hangat. Jenis hewan ini memang dikenal menghindari daerah yang dingin dan genangan air. Sehingga ketika sarangnya tergenang oleh air hujan, hewan ini segera mencari tempat lain yang tidak tergenang air.
Tidak heran jika, banyak tikus yang mulai masuk ke dalam rumah untuk membuat sarang. Apalagi jika rumah dalam keadaan kotor, lingkungan seperti ini sangat disukai tikus. Hal ini harus diwaspadai, terlebih hewan pengerat ini juga dapat membawa berbagai bakteri dan virus di dalam tubuhnya.
Bakteri dan virus ini bisa menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya leptospirosis yang bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, perlu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan supaya terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui tikus.
Cacing
Saat musim hujan, cacing juga sering muncul di permukaan tanah bahkan sering masuk ke dalam rumah. Hal ini disebabkan karena tanah yang menyerap air hujan, membuat cacing sulit mencari oksigen untuk bernapas.
shutterstock
Kemudian, dengan sendirinya cacing keluar dari dalam ke permukaan tanah mencari oksigen untuk bernapas. Hal ini juga terjadi di musim kemarau ketika kondisi tanah sangat panas.