8 Cara Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan, Bantu Tubuh Lebih Sehat
Cara mengurangi konsumsi makanan olahan cepat saji dapat dilakukan dengan menyimpan camilan sehat, berkreasi dengan beragam menu makanan, minum lebih banyak air, hingga mengubah rutinitas belanja. Dengan menerapkan cara ini, Anda bisa membangun tubuh yang lebih sehat dan bebas dari beragam penyakit.
Konsumsi makanan olahan atau cepat saji memang selalu menjadi pilihan bagi Anda yang tidak memiliki waktu banyak untuk memasak. Mulai dari mi instan, ikan kaleng, makanan beku, sereal, atau makanan cepat lain yang bisa diolah dengan praktis dan singkat. Bukan hanya itu, berbagai gerai makanan cepat saji kini juga dapat dipesan dengan mudah secara online untuk siapa saja yang ingin membelinya.
Harus diakui, beragam makanan cepat saji ini memang mempunyai cita rasa yang beragam, lezat, dan nikmat. Tak heran, jika banyak orang lebih senang mengonsumsi makanan cepat saji dibandingkan makanan sehat yang diolah dengan benar. Meskipun begitu, konsumsi makanan cepat saji tidak boleh berlebihan dan harus dibatasi.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Makanan apa saja yang baik untuk menjaga kesehatan jantung? Pilih makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
-
Apa definisi dari lemak sehat? Lemak sehat atau lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara molekul-molekulnya.
-
Gimana serat bisa bantu turunin risiko penyakit jantung? Diet tinggi serat telah terkait dengan pengurangan risiko penyakit jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dalam darah, sehingga mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah.
Bukan tanpa alasan, konsumsi makanan olahan terlalu sering atau dalam jumlah yang berlebihan, dikaitkan dengan risiko penyakit berat yang lebih tinggi. Mulai dari kolesterol, diabetes, hingga penyakit jantung dan stroke yang bisa mengancam kesehatan dan nyata. Meskipun tidak mudah, namun terdapat beberapa cara mengurangi konsumsi makanan olahan yang bisa Anda praktikkan.
Cara mengurangi konsumsi makanan olahan cepat saji dapat dilakukan dengan menyimpan camilan sehat, berkreasi dengan beragam menu makanan, minum lebih banyak air, hingga mengubah rutinitas belanja. Dengan menerapkan cara ini, Anda bisa membangun tubuh yang lebih sehat dan bebas dari beragam penyakit.
Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum beberapa cara mengurangi konsumsi makanan olahan dengan lebih mudah yang bisa dipraktikkan.
Cara Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan Sederhana
©Pixabay/Pexels
Simpan camilan sehat
Cara mengurangi konsumsi makanan olahan yang bisa dilakukan pertama adalah menyimpan camilan sehat. Dengan cara ini, Anda bisa mengganti camilan kue kering, keripik gurih, dan berbagai makanan ringan olahan lainnya dengan camilan yang lebih sehat.
Camilan sehat ini termasuk buah segar, campuran beberapa kacang alami, edamame, dan sayuran. Jika memiliki waktu luang, Anda bisa membuat beberapa olahan camilan sehat agar tidak bosan, seperti overnight oatmeal, keripik kale yang diolah tanpa minyak, energy ball, atau telur rebus yang mengenyangkan.
Konsumsi biji-bijian utuh
Cara selanjutnya adalah konsumsi lebih banyak biji-bijian utuh. Dalam hal ini, Anda bisa mengganti konsumsi biji-bijian olahan seperti pasta putih, roti putih, dan tortilla dengan alternatif makanan berbahan biji-bijian utuh, seperti nasi merah, dan pasta, roti, serta tortilla yang terbuat dari gandum utuh.
Konsumsi lebih banyak biji-bijian utuh dapat memberikan asupan serat yang lebih tinggi dan bernutrisi untuk tubuh. Serat sehat ini juga melindungi tubuh dari penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu.
Berkreasi beragam menu makanan
Berikutnya Anda bisa memasak dengan beragam kreasi menu. Di sini, Anda bisa membuat berbagai jenis camilan atau makanan yang lezat namun tetap sehat. Misalnya dengan membuat keripik sayuran dengan menaburkan irisan kentang, memotong wortel dengan tambahan minyak zaitun dan garam lalu dipanggang hingga renyah.
Selain itu, Anda juga bisa membuat makanan olahan seperti puding chia, popcorn, granola bar, dan kulit buah. Dengan menggunakan bahan-bahan alami yang lebih sehat, secara tidak langsung Anda mengonsumsi lebih banyak makanan sehat setiap harinya.
Cara Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan Mudah
©2021 Merdeka.com/Pexels.com
Konsumsi lebih banyak air
Cara mengurangi konsumsi makanan olahan selanjutnya dengan minum lebih banyak air. Kebutuhan hidrasi tubuh tidak boleh dilupakan. Usahakan untuk minum banyak air putih minimal 8 gelas per hari atau disesuaikan dengan tingkat aktivitas sehari-hari. Hindari atau batasi minuman soda minuman rasa lainnya, dan ganti dengan yang lebih sehat seperti teh atau jus. Anda juga bisa mengonsumsi buah dengan kandungan air tinggi untuk membantu memenuhi kebutuhan hidrasi setiap harinya.
Metode meal prepare
Cara yang tidak kalah menarik untuk mengurangi konsumsi makanan olahan adalah dengan mencoba metode meal prepare. Metode ini mengharuskan Anda untuk menyiapkan beragam bahan makanan yang akan diolah setiap harinya. Untuk memulainya, Anda bisa memilih beberapa resep yang dibuat untuk satu minggu. Lalu siapkan bahan-bahan makanan sesuai resep yang telah ditentukan. Dengan begitu, Anda bisa segera memasak menu makanan sesuai jadwal dan bahan yang telah disiapkan. Sebaiknya, Anda membuat meal prepare ini seminggu sebelumnya.
Makan lebih banyak sayuran
Cara mengurangi konsumsi makanan olahan juga dapat dilakukan dengan makan lebih banyak sayuran. Dalam hal ini, Anda bisa menambahkan sayuran ke dalam menu makanan yang akan diolah. Misalnya Anda menambahkan bayam, kol, atau potongan wortel ke dalam menu telur orak-arik.
Anda juga bisa menumis brokoli untuk lauk sederhana, atau memasukkan wortel atau kembang kol ke dalam sup. Sayuran adalah sumber serat bergizi dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi nafsu makan secara efektif.
Cara Mengurangi Konsumsi Makanan Olahan Efektif
©Pixabay/jarmoluk
Ubah rutinitas belanja
Cara mengurangi konsumsi makanan olahan berikutnya dengan mengubah rutinitas belanja. Perlu diketahui, bahwa akan jauh lebih mudah mengurangi makanan olahan jika Anda tidak menyediakannya di rumah. Untuk itu, Anda bisa mengubah rutinitas belanja dengan membeli lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dibandingkan camilan manis, keripik, atau makanan ringan lainnya.
Pastikan untuk membaca label pada produk makanan favorit Anda saat berbelanja. Bila memungkinkan, hindari makanan dengan banyak sodium, lemak trans, atau tambahan gula.
Kurangi konsumsi daging olahan
Cara yang terakhir untuk mengurangi konsumsi makanan olahan adalah dengan membatasi konsumsi daging olahan. Daging olahan seperti bacon, sosis, dan hot dog dikategorikan sebagai makanan yang mengandung karsiogenik. Makanan ini dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit berbahaya, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Untuk mengurangi konsumsi ini, Anda bisa menukarnya dengan jenis daging olahan yang diproses minim, seperti ayam segar, salmon, atau kalkun. Anda juga dapat mengganti daging kemasan dengan isian sandwich lainnya, termasuk salad tuna, dada ayam, atau telur rebus. Sebagai alternatif, Anda bisa makan lebih banyak protein nabati, seperti kacang-kacangan, lentil, tahu, atau tempe.
(mdk/ayi)