Awalnya Berupa Semak Belukar, Ini Kisah Penemuan Candi Mendut saat Zaman Penjajahan Belanda
Diperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.
Diperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.
Awalnya Berupa Semak Belukar, Ini Kisah Penemuan Candi Mendut saat Zaman Penjajahan Belanda
Pada saat pertama kali ditemukan pada tahun 1836, Candi Mendut hanya berupa gundukan tanah yang ditumbuhi semak belukar. Sejak saat itu lingkungan candi mulai dibersihkan. Seluruh bangunan candi ditemukan, kecuali bagian atapnya.
(Foto: YouTube Asisi Channel)
-
Bagaimana Candi Badut ditemukan? Candi Badut ditemukan oleh pakar arkeologi pada tahun 1923. Candi ini diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga yang jadi penanda dimulainya pembangunan candi-candi di Jawa Timur.
-
Di mana Candi Badut berada? Lokasinya sekitar 5 kilometer dari kota Malang, tepatnya di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
-
Apa yang ditemukan di Candi Boyolangu? Ada sempalan arca wanita Budha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena pengrusakan. Para ahli menyebut arca ini dengan nama Gayatri.
-
Mengapa Candi Kayen penting? Dari penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun itu, terungkaplah bahwa candi tersebut punya nilai arkeologi dan sejarah yang cukup tinggi.
-
Siapa yang menemukan Candi Rimbi? Runtuhan Candi Rimbi ditemukan oleh Alfred Wallace yang melewati tempat itu saat mengoleksi tanaman di Wonosalam sekitar akhir abad 19.
-
Bagaimana Candi Gebang ditemukan? Candi ini pertama kali ditemukan oleh penduduk lokal pada bulan November 1936. Waktu itu yang ditemukan adalah arca Ganesha.
Survei yang lengkap terhadap Candi Mendut beserta lingkungannya dilakukan pertama kali pada akhir abad ke-19 oleh B. Kersjes dan C. de Hamer.
Survei itu dimaksudkan untuk menentukan tindakan yang harus diambil guna melestarikan candi di masa mendatang.
Pada tahun 1897-1904, dilakukan usaha penggalian, pemugaran, dan perbaikan perdana oleh Belanda. Pemugaran tersebut berhasil membangun bagian tubuh dan kaki candi.
Pada tahun 1908, T. van Erp melanjutkan perbaikan Candi Mendut bersama dengan perbaikan Candi Borobudur. Akan tetapi perbaikan itu belum selesai karena atapnya belum dipasang. Perbaikan selanjutnya dilakukan pada tahun 1925 yang menghasilkan beberapa stupa kecil yang dipasangkan kembali pada atap candi.
Berdasarkan temuan inskripsi yang berasal dari bagian atas pintu masuk, diperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.
Dari segi paleografis, tulisan tersebut ada persamaan dengan tulisan-tulisan pendek yang tertera pada bagian atas panel relief Karmawibhangga Candi Borobudur.
Setelah kurang lebih satu abad, bangunan tersebut menjadi tempat ziarah para penganut Buddha. Candi tersebut kemudian terabaikan bersamaan dengan keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno.
Batu-batunya banyak yang hilang karena digunakan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan pribadi.
Candi Buddha Rasa Hindu Siwa
Di sisi belakang Candi Mendut, terdapat relief Padmapani. Dalam ajaran Hindu Siwa, Padmapani merupakan manifestasi dari Ganesha. Selain itu, sisi selatan Candi Mendut, ada relief Manjusri, yang merupakan pengajar ilmu kebijaksanaan. Bila dimanifestasikan dalam ajaran Hindu Siwa, sosok Manjusri ini sama dengan Agastya, reksi yang juga mengajarkan tentang ilmu kebijaksanaan.
- Ini Dia Universitas Tertua di Indonesia, Tempat Belajar para Bhiksu di Asia dan Jadi Cikal Bakal Candi Borobudur
- Sudah Ada Jauh dari Sebelum Majapahit Berdiri, Candi ini Selalu Terendam Air Hanya Bisa Dilihat Tiap 1 Suro
- Masih Jadi Misteri, Begini Cerita Penemuan Candi Peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat
- Mengunjungi Candi Sumur Sidoarjo, Dibangun untuk Kenang Keluarga Kerajaan yang Enggan Tinggal di Istana
Mengutip YouTube Asisi Channel, Candi Mendut segaris lurus dengan Candi Pawon dan Candi Borobudur. Karena itulah muncul dugaan kalau Candi Mendut adalah bagian dari Candi Borobudur.
Namun hal itu bisa diperdebatkan lagi karena baik Candi Mendut maupun Candi Pawon sebenarnya tidak menghadap Candi Borobudur.
Namun fakta mengejutkannya adalah sisi Candi Mendut yang dipahati relief Dewi Tara ternyata menghadap tepat ke Candi Kalasan yang berada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti diketahui, Candi Kalasan merupakan bangunan pemujaan bagi Dewi Tara.