Cara Mengatasi Pikiran Bunuh Diri pada Penderita Depresi, Ketahui Penyebabnya
Dengan begitu, penting bagi orang-orang dengan gangguan depresi untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi pikiran bunuh diri jika sewaktu-waktu datang. Upaya ini dapat dilakukan dengan mendekatkan diri pada orang-orang terdekat yang dipercaya, menyingkirkan benda tajam di sekitar, menghindari alkohol, hingga melakukan
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Orang yang memiliki gangguan depresi biasanya mengalami suasana hati yang buruk, seperti menyebabkan perasaan sedih hingga kehilangan minat secara berkepanjangan. Dalam istilah medis, gangguan depresi disebut juga dengan gangguan depresi mayor atau depresi klinis.
Gangguan depresi memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Pada depresi ringan, penderita biasanya mengalami gejala seperti kesedihan, lekas marah, dan kelelahan. Berbeda dengan kondisi yang lebih parah, terdapat ciri-ciri orang depresi berat yang perlu Anda perhatikan.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kenapa Buleng digemari? Warga menyukai Buleng lantaran penampilannya yang menyenangkan, dengan suguhan musik tradisional Betawi, Gambang Kromong.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
-
Mengapa Waduk Jatigede sering surut? Adapun saat ini kondisi Waduk Jatigede memang tengah surut. Kondisi ini sudah terjadi hampir tiap tahun saat musim kemarau panjang.
Ciri-ciri orang depresi berat bisa meliputi insomnia atau tidur berlebihan, kehilangan minat aktivitas, hingga gejala psikotik seperti halusinasi atau delusi. Bukan hanya itu, orang yang mengalami depresi berat juga mempunyai risiko keinginan bunuh diri yang lebih tinggi. Ini menjadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai karena dapat terjadi kapan saja.
Dengan begitu, penting bagi orang-orang dengan gangguan depresi untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi pikiran bunuh diri jika sewaktu-waktu datang. Upaya ini dapat dilakukan dengan mendekatkan diri pada orang-orang terdekat yang dipercaya, menyingkirkan benda tajam di sekitar, menghindari alkohol, hingga melakukan hal-hal yang membantu pikiran lebih rileks.
Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum beberapa cara mengatasi pikiran bunuh diri pada penderita depresi yang perlu Anda ketahui.
Penyebab Pikiran Bunuh Diri
© boldsky.com
Sebelum mengetahui beberapa cara mengatasi pikiran bunuh diri, perlu dipahami dahulu faktor apa saja yang menjadi penyebab munculnya pikiran bunuh diri. Pikiran bunuh diri biasanya muncul bukan karena sebab tunggal, melainkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi.
Dalam beberapa kasus, orang yang mempunyai pikiran bunuh diri mempunyai gejala dari kondisi gangguan mental tertentu seperti:
- depresi mayor
- skizofrenia
- gangguan bipolar
- gangguan penggunaan zat
- kecemasan
- gangguan Makan
- gangguan stres pascatrauma (PTSD)
Meskipun begitu, tidak semua orang dengan kondisi ini memiliki pikiran untuk bunuh diri. Bahkan, Anda juga dapat mempunyai pikiran bunuh diri meskipun tidak mengalami gangguan mental tertentu. Faktanya, 54 persen orang meninggal karena bunuh diri tidak memiliki kondisi kesehatan mental yang didiagnosis, menurut statistis CDC pada 2018.
Cara Mengatasi Pikiran Bunuh Diri Aktif
Setelah mengetahui penyebab, terdapat beberapa cara mengatasi pikiran bunuh diri aktif yang bisa dilakukan. Pikiran bunuh diri aktif terjadi ketika Anda secara terus menerus berpikir untuk mengakhiri hidup. Pikiran ini dapat terus memburuk jika tidak segera dicegah dan ditangani dengan baik.
Berikut beberapa cara mengatasi pikiran bunuh diri aktif yang bisa dilakukan:
- Mendekatkan diri dengan orang-orang di lingkungan terdekat yang terpercaya. Dengan cara ini, orang di sekitar bisa membantu Anda tetap aman. Anda juga bisa berkonsultasi dengan konselor krisis yang bisa menjadi tempat pendengar yang baik dan suportif.
- Pergi ke tempat yang aman. Berada di lokasi yang aman dapat membantu Anda untuk mencegah pikiran dan tindakan untuk bunuh diri. Anda dapat mencoba perpustakaan atau tempat umum lainnya, rumah teman, atau tempat lain yang Anda rasa nyaman.
- Menyingkirkan senjata atau benda tajam. Singkirkan senjata, obat-obatan, dan benda tajam lainnya yang kemungkinan bisa Anda gunakan sebagai alat untuk bunuh diri. Usahakan berada di lingkungan yang bersih dari jangkauan benda-benda tersebut untuk mencegah tindakan bunuh diri.
- Hindari alkohol dan zat lainnya. Minum alkohol atau menggunakan zat mungkin tampak membantu untuk meredakan emosi yang menyakitkan dan tidak diinginkan. Perlu diingat, bahwa konsumsi minuman dan obat-obatan ini hanya akan memperburuk kondisi depresi yang sedang dialami.
- Cobalah teknik grounding. Berjalan-jalan sebentar, memeluk hewan peliharaan, dan pernapasan 4-7-8 adalah contoh teknik grounding yang dapat membantu Anda tetap berada di masa sekarang yang lebih tenang dan nyaman. Lakukan latihan ini secara rutin untuk membantu memulihkan kondisi dan mencegah risiko pikiran bunuh diri datang lagi.
- Lakukan sesuatu yang membantu Anda rileks. Mendengarkan musik, menikmati makanan atau minuman favorit, atau melihat foto atau video orang yang dicintai dapat membantu Anda untuk merasa lebih tenang dan tidak terlalu tertekan.
Cara Mengatasi Pikiran Bunuh Diri Pasif
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Selain pikiran bunuh diri aktif, Anda juga harus mewaspadai pikiran bunuh diri pasif. Pikiran bunuh diri pasif adalah ketika Anda memikirkan kematian meskipun tidak berniat untuk melakukan bunuh diri.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi pikiran bunuh diri pasif yang bisa Anda lakukan:
- Kenali tanda-tandanya. Bagi sebagian orang, pikiran bunuh diri pasif tidak pernah menjadi aktif. Tetapi pikiran-pikiran ini pada akhirnya dapat mengarah pada perencanaan atau upaya bunuh diri. Anda perlu memperhatikan tanda-tanda awal, seperti keputusasaan, perasaan terjebak, atau merasa seperti beban bagi orang lain. Jika beberapa tanda ini sudah dirasakan, segera cari bantuan profesional untuk penanganan yang tepat.
- Dapatkan dukungan profesional. Berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental yang terlatih adalah cara terbaik untuk mengelola pikiran bunuh diri. Seorang terapis dapat menawarkan panduan dengan mengidentifikasi kemungkinan pemicu dan mengeksplorasi opsi perawatan, serta membantu Anda membuat rencana antisipasi yang aman dan mudah dilakukan.
- Buat rencana krisis. Buat rencana krisis untuk membantu Anda tetap aman dalam kondisi sulit yang memunculkan pikiran bunuh diri. Dalam hal ini, Anda bisa menulis daftar pemicu atau tanda-tanda awal pikiran bunuh diri, tip mengatasi, dan informasi kontak untuk orang yang dicintai atau profesional yang mendukung di satu tempat.
- Tetap terhubung. Perasaan bersalah atau merasa terbebani dapat membuat Anda menghindari orang-orang terkasih. Dengan begitu, usahakan untuk tetap berhubungan dengan orang-orang yang peduli dengan Anda. Mereka tentu akan memberikan dukungan yang baik bagi Anda dan membantu Anda untuk melewati krisis tersebut.
- Temukan kegiatan positif. Lakukan kegiatan yang menurut Anda menyenangkan dan memberikan perasaan positif. Dengan kegiatan ini, Anda bisa meminimalisir keinginan untuk bunuh diri serta menyingkirkan pikiran buruk lainnya yang dapat menyakiti diri sendiri.
- Fokus pada perawatan diri. Penuhi kebutuhan fisik Anda dengan berolahraga secara rutin, makan makanan yang bergizi seimbang, minum cukup air, dan usahakan untuk tidur cukup yaitu 7 hingga 9 jam setiap malam. Cara ini dapat membantu tubuh dan pikiran tetap sehat, sehingga bisa mencegah gangguan pikiran bunuh diri yang membahayakan.