Cara Unik Perajin Rotan Sukoharjo Kenalkan Produk, Gelar Acara Grebeg
Ratusan perajin di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo berupaya mengenalkan produk dengan membuat sebuah acara bernama Grebeg Penjalin. Di desa itu terdapat 428 perajin rotan. Para perajin berharap adanya acara itu bisa membuat produk mereka semakin terkenal.
Di era modern ini, pelaku usaha bisa mengenalkan produk dengan menggunakan media sosial. Berbagai konten kreatif bisa dibuat agar produk mereka mendapat perhatian luas. Namun media sosial pada akhirnya hanya menjadi media penyampai ide atau gagasan. Aksi nyata perlu dilakukan.
Ratusan perajin di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya, mereka berupaya mengenalkan produk dengan membuat sebuah acara bernama Grebeg Penjalin. Ketua panitia Grebeg Penjalin, Slamet Samsuri, mengatakan bahwa acara Grebeg Penjalin akan dilaksanakan selama empat hari.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Tujuan diadakan acara ini adalah untuk menumbuhkembangkan kecintaan masyarakat agar gemar pakai produk lokal, termasuk produk dari Trangsan,” ujar Slamet dikutip dari ANTARA pada Rabu (14/6).
Berikut selengkapnya:
Perajin di Desa Trangsan
©YouTube/Lensa Buana
Slamet mengatakan ada 428 perajin rotan di Desa Trangsan. Dari total jumlah perajin tersebut, ada sebagian yang skalanya produksi rumahan.
Sebagian lain sudah mampu melakukan ekspor secara mandiri. Oleh karena itu acara tersebut digelar agar perajin bisa mengenalkan secara lebih dekat terkait Desa Wisata Trangsan dari sisi produk inovasi.
“Karena kami terus berinovasi untuk memperluas pasar lokal dan mancanegara,” kata Slamet dikutip dari ANTARA.
Ajang Pengenalan Produk
©YouTube/Lensa Buana
Ramadani, seorang perajin Rotan, mengatakan bahwa acara Grebeg Penjalin bisa menjadi ajang baginya untuk mengenalkan produk. Sebelumnya ia hanya bisa mengenalkan produknya lewat gambar yang diposting di berbagai media. Namun dengan adanya grebeg itu, ia bisa memperkenalkan produknya dengan menghadirkannya dalam bentuk nyata.
Selain itu, meski dari sisi pemasaran sudah terfasilitasi, Ramadi merasa produsen terkadang masih kerepotan saat mengirimkan barang ke pembeli.
“Kendala lebih ke logistik. Kerajinan rotan kan barangnya besar-besar. Sedangkan pengiriman ke luar Pulau Jawa kan hitungannya per volume. Jadi kadang ongkos kirim lebih tinggi 2-3 kali lipat dari harga barang. Itu juga yang kadang membuat orang ragu untuk membeli,” kata Ramadani.