Cerita Blusukan Tim Visitasi Calon Siswa SMKN Jateng, Mobil Mogok di Tengah Hutan
Untuk melakukan tes visitasi luring bagi para calon siswa SMKN Jateng, tim penguji visitasi dibentuk dan ditugaskan khusus untuk mengunjungi rumah calon siswa. Di sini tim visitasi menghadapi tugas berat. Pasalnya banyak dari calon siswa yang rumahnya benar-benar berada di daerah pelosok.
Sebelum diterima bersekolah di SMKN Jateng, para calon siswa harus menjalani seleksi ketat. Tahapan seleksi itu meliputi psikotes, wawancara, tes kesehatan dan kebugaran, serta visitasi luring.
Untuk melakukan tes visitasi luring, tim penguji visitasi dibentuk dan ditugaskan khusus untuk mengunjungi rumah calon siswa, untuk memastikan mereka yang bakal menempuh pendidikan di sekolah full boarding dan semi boarding gratis itu benar-benar dari kalangan kurang mampu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Di sini tim visitasi menghadapi tugas berat. Pasalnya banyak dari calon siswa SMKN Jateng yang rumahnya benar-benar berada di daerah pelosok. Lantas seperti apa tantangan berat yang mereka hadapi? Berikut selengkapnya:
Anak Yatim Piatu
©jatengprov.go.id
Adelia Rose Hawa (14) merupakan salah satu calon siswa SMKN 1 Jateng Demak. Gadis asal Desa Semampir, Kecamatan Kasugihan, Kabupaten Cilacap itu merupakan anak yatim piatu. Pada tahun 2019, kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Saat ini, Adelia tinggal bersama neneknya, Jumirah (70). Jumirah mengatakan, ia bersama anaknya (tante Adelia) yang selama ini membantu membiayai sekolah cucunya. Ia mendoakan yang terbaik demi masa depan Adelia.
“Doanya semoga Adel (panggilan akrab Adelia) sukses lancar. Semoga terus lancar buat masa depannya nanti. Kalau mbah nggak ada, kan sendirian. Mudah-mudahan sukses. Cita-citanya jadi polwan atau perawat,” kata Jumirah dikutip dari Jatengprov.go.id pada Minggu (7/5).
Ingin Bikin Bangga Ortu
©jatengprov.go.id
Selain Adelia, ada juga Alief Fadly Adivansyah yang mendaftar sebagai calon siswa di SMKN Jateng Kota Semarang. Supriyatun (44), mengungkapkan semangat anaknya yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik dengan masuk di sekolah tersebut.
“Semangat banget ingin sekolah di sana. Katanya, saya ingin berubah. Saya ingin menjadi anak yang lebih baik lagi. Ingin menjadi anak yang benar-benar baik. Menjunjung nama orang tua biar bangga. Semoga anak saya bisa diterima di sana. Saya cuma bisa berharap biar anak saya jadi lebih baik,” kata Supriyatun.
Mobil Mogok di Tengah Hutan
©jatengprov.go.id
Proses visitasi para calon siswa SMKN Jateng tidak berjalan mudah. Tim visitasi harus mendatangi rumah calon siswa satu per satu. Kadang pekerjaan ini dilakukan hingga tengah malam sehingga mereka harus menginap di rumah warga.
Bahkan tak jarang alamat rumah calon siswa berada di desa terpencil dan harus melewati hutan. Di saat itulah mereka sering tertimpa malang.
“Tim yang bertugas di Pekalongan, pas di tengah hutan mobil mogok tengah malam. Akhirnya harus mencari rumah terdekat dan menginap di rumah warga,” kata Ketua Tim Visitasi SMKN Jateng wilayah Banyumas-Cilacap, Heri Purnomo.
Peserta Lolos Seleksi
©jatengprov.go.id
Anggota Tim Visitasi Banyumas-Cilacap yang lain, Yanuar, mengatakan bahwa dari 1.125 peserta yang ikut seleksi calon siswa SMKN Jateng, nantinya ada 749 siswa yang diterima. Mereka terdiri atas 120 orang siswa SMKN Jateng di Semarang, 72 siswa SMKN Jateng di Pati, 96 siswa SMKN Jateng di Purbalingga, dan sisanya terbagi pada 15 sekolah semi boarding dengan rata-rata penerimaan 30 orang siswa per sekolah.
“Kami berharap nantinya siswa yang diterima benar-benar sesuai target dan mampu menempuh pendidikan dengan baik. Sehingga lulusan SMKN Jateng tetap berkualitas dan mampu bersaing,” ungkap Yanuar.