Fakta di Balik Terbakarnya Kapal di Pelabuhan Cilacap, Seorang Nakhoda Jadi Korban
Hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Fakta di Balik Terbakarnya Kapal di Pelabuhan Cilacap, Seorang Nakhoda Jadi Korban
Pada Kamis (25/4) malam , kebakaran terjadi pada sejumlah kapal di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap. Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
“Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
Berikut selengkapnya:
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Apa yang terjadi pada tanaman padi di Cilacap karena dampak kemarau? Kepala Bidang Tanaman Dinpertan Kabupaten Cilacap, Mlati Asih Budiarti, mengatakan bahwa luas tanaman padi yang terdampak kekeringan di Kabupaten Cilacap bertambah menjadi 1.010 hektare.
-
Bahan bakar ramah lingkungan apa yang diluncurkan di Cilacap? Pada pekan lalu, bahan bakar kapal ini diekspor untuk pertama kalinya ke Singapura. Jumlah bahan bakar yang diekspor mencapai 200.000 barel. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sukses melakukan lifting perdana ekspor produk baru bahan kapal, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Bayu mengatakan, empat kapal yang terbakar itu terdiri atas Kapal Laut Berlian 1 GT 27 dan Kapal Mulia 16 GT 50 milik Ilu serta Kapal Hasil Melimpah 29 dan Kapal Selat Jaya 8 milik Aguan.
Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Sedangkan kerugian jiwa dan material untuk sementara belum teridentifikasi.
Saat dihubungi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono, masih belum bersedia memberi keterangan.
“Saya belum bisa memberikan apa-apa ya. Masih di lapangan, masih pemadaman,” kata Sarjono dikutip dari ANTARA pada Jumat (26/4).
Tak berselang lama, Sarjono memberi keterangan bahwa ada seorang nakhoda yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran itu. Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4).
Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
Kendati demikian, dia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai identitas korban meninggal dunia tersebut.
“Informasinya korban merupakan warga Pemalang dan rencananya hari ini korban akan dipulangkan ke rumah duka,” kata Sarjono.
Disinggung mengenai kronologi kejadian, Sarjono mengaku belum bisa memberi keterangan. Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
“Selain empat kapal besar itu, ada satu atau dua kapal jukung fiber yang ikut terbakar. Total kerugiannya diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” ungkap Sarjono.
- 7 Fakta Kapal Nabi Nuh yang Jarang Diketahui, Berlayar Selama 150 Hari
- Fakta Terbakarnya Kapal KM Umsini di Pelabuhan Makassar, Seluruh Penumpang Berhasil Selamat
- Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024
- Kisah Pelayaran Kapal Arimbi, Kirim Gas Elpiji ke Pelosok Negeri
Sarjono mengimbau awak kapal untuk selalu berhati-hati dan tidak sendirian ketika melakukan aktivitas di kapal. Ia berharap setiap melakukan aktivitas selalu ada yang menemani.
“Kalau musibah kayak begini nggak tahu munculnya dari mana, tahu-tahu menyala. Padahal tidak ada aktivitas mesin hidup,” kata Sarjono dikutip dari ANTARA.
Dalam kesempatan terpisah, Bayu Prahara mengatakan korban meninggal dunia adalah Purwanto (50), warga Desa Kabunan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Disinggung mengenai korban, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Cilacap, Komisaris Polisi Guntar Arief Setiyoko mengatakan saat ditemukan, korban meninggal dunia mengalami luka bakar.
Ia mengatakan, hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan. Menurutnya, pihaknya telah memeriksa delapan orang saksi yang mengetahui kebakaran tersebut.