Gangguan Afektif Bipolar adalah Jenis Manik Depresi, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Gangguan Afektif Bipolar adalah diagnosis medis yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang luas dengan periode depresi dan manis. Tidak heran, jika Gangguan Afektif Bipolar sering disebut juga dengan Depresi Manik.
Manusia dianugerahi perasaan yang bisa merasakan berbagai macam emosi. Mulia dari senang, semangat, kecewa, sedih, hingga murung. Masing-masing emosi ini bisa dirasakan kapan saja tergantung hal apa yang menyebabkan emosi tersebut muncul. Bagi orang yang normal, tentu emosi ini dapat dibedakan dengan mudah dari emosi satu ke emosi yang lainnya. Namun tidak untuk orang yang mempunyai gangguan mental bipolar.
Orang yang mengidap bipolar disorder, biasanya mempunyai suasana hati yang berubah-ubah secara ekstrem. Dari kondisi perasaan gembira kemudian secara tiba-tiba bisa mengalami emosi marah yang tidak jelas penyebabnya. Lebih parah lagi, sebagian orang yang mempunyai gangguan mental ini tidak menyadari bahwa dirinya mengalami bipolar.
-
Bagaimana cara mengobati Bipolar Depression? Bipolar bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat, namun dapat dikontrol dengan obat.
-
Apa yang dimaksud dengan Bipolar Disorder? Penyakit psikologis bipolar disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati.
-
Apa yang bisa memicu gangguan bipolar pada seseorang? Selain itu, faktor genetik, fisik, lingkungan, dan sosial juga memiliki peran yang cukup besar atas terjadinya ketidakseimbangan neurotransmitter.
-
Bagaimana cara dokter mendiagnosis psikosis bipolar? Untuk mendiagnosis psikosis pada gangguan bipolar, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang dialami.
-
Apa itu psikosis bipolar? Psikosis bipolar adalah hilangnya kontak dengan kenyataan di mana seseorang tersebut tidak dapat membedakan antara yang nyata dan imajinasinya.
-
Bagaimana cara seseorang mengalami episode mania dalam Bipolar? Episode mania ditandai dengan kegembiraan, kepercayaan diri, dan aktivitas yang berlebihan.
Salah satu gangguan bipolar yang perlu diwaspadai adalah Gangguan Afektif Bipolar. Gangguan Afektif Bipolar adalah diagnosis medis yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang luas dengan periode depresi dan manis. Tidak heran, jika Gangguan Afektif Bipolar sering disebut juga dengan Depresi Manik.
Dalam hal ni, Gangguan Afektif Bipolar dapat terjadi pada siapa saja. Dengan begitu, penting untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penyebab dan bagaimana gejala spesifik yang sering terjadi pada penderita gangguan mental ini.
Dilansir dari situs Canadian Mental Health Association, kami merangkum berbagai informasi mengenai gangguan afektif bipolar adalah sebagai berikut.
Mengenal Gangguan Afektif Bipolar
Ilustrasi Bipolar ©2019 Merdeka.com/Liputan6.com (sumber: unsplash)
Gangguan Afektif Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang luas, dengan periode depresi dan mania. Seseorang yang mengalami depresi atau mania mungkin mengalami perubahan suasana hati yang intens dan perubahan dalam pemikiran dan perilaku.
Bipolar berarti berbagi dua kutub (tinggi dan rendah) dan Affective Disorder berarti gangguan yang berkaitan dengan suasana hati. Dalam kebanyakan kasus, kutub tinggi dialami sebagai mania dan kutub rendah dialami sebagai depresi. Gangguan mental ini juga sering disebut dengan Depresi Manik.
Penyebab Gangguan Afektif Bipolar
Setelah memahami pengertian umum, berikutnya perlu diketahui apa yang menjadi penyebab Gangguan Afektif Bipolar. Dikatakan bahwa setiap orang dapat mengembangkan gangguan mental ini, namun penelitian menunjukkan bahwa orang orang yang sangat kreatif, sensitif, orang yang cenderung perfeksionis dan berprestasi tinggi, memiliki prevalensi gangguan afektif bipolar yang lebih tinggi.
Faktor lain yang memberikan peranan penting dalam Gangguan Afektif Bipolar adalah faktor biologis. Dalam hal ini, pembentukan kepribadian seseorang dan/atau tekanan di lingkungan (misalnya, kematian orang yang dicintai, perpisahan, perceraian, dll.) juga dapat berperan dalam menyebabkan keadaan depresi atau manik.
Gejala Gangguan Afektif Bipolar
©www.earthwalkcommunity.com
Berikutnya Anda perlu mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada penderita Gangguan Afektif Bipolar. Secara umum, gejala dari Gangguan Afektif Bipolar adalah terjadinya episode manik atau kegembiraan diikuti oleh suasana hati yang rendah atau depresi.
Jumlah episode manik dan depresi sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Namun sebagian besar individu mengalami tingkat atau periode yang seimbang antara episode manik dan depresi yang dialami.
Depresi manik dapat membuat seseorang terjun dari keadaan tinggi, di mana penderita mungkin percaya bahwa dia memiliki energi dan kemampuan manusia super, yang akan terjun ke lubang keputusasaan, menurutnya jalan keluar satu-satunya adalah bunuh diri.
Gejala depresi dan mania dijelaskan secara terpisah tetapi seseorang yang didiagnosis dengan Bipolar Affective Disorder mengalami kedua keadaan tersebut pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka.
Kondisi Manik
Setelah mengetahui penyebab dan gejala umum, selanjutnya Anda perlu memahami bagaimana kondisi manik terjadi pada penderita Gangguan Afektif Bipolar. Dalam hal ini, kondisi manik pada Gangguan Afektif Bipolar adalah keadaan euphoria dan kekuatan total.
Pada tahap awal episode, orang tersebut mungkin tampak lebih mudah bergaul, aktif, banyak bicara, percaya diri, dan kreatif dari biasanya. Saat suasana hatinya meningkat, penderita mungkin mengalami beberapa hal berikut walaupun tidak terjadi pada semua individu dengan Gangguan Afektif Bipolar :
- Peningkatan kekuatan dan energi, penurunan tidur
- Iritabilitas yang ekstrem atau menjadi sangat sensitif
- Perubahan emosional yang cepat dan tidak terduga
- Pikiran yang tak terkendali, pelarian ide
- Meningkatnya minat dalam kegiatan, pengeluaran berlebihan
- Kebesaran, harga diri yang melambung
- Penilaian yang buruk
Kondisi Depresi
©www.youtube.com/Dominique Dejean
Selain kondisi manik, episode yang sering terjadi pada penderita Gangguan Afektif Bipolar adalah depresi. Jika kondisi manik penderita akan mengalami euforia, pada kondisi depresi penderita akan mengalami suasana hati yang sedih dan putus asa. Kondisi ini mungkin disertai dengan beberapa gejala lain, meliputi :
- Kekurangan energi
- Masalah tidur, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Kehilangan minat pada pekerjaan, keluarga, dan teman
- Perubahan kebiasaan makan
- Preokupasi dengan kegagalan atau kekurangan
- Kehilangan harga diri
- Perasaan bersalah
- Kekhawatiran berlebihan tentang keluhan fisik
- Dorongan seksual menurun
- Mudah menangis, ingin bunuh diri, dan terkadang pikiran untuk membunuh
Cara Mengatasi Gangguan Afektif Bipolar
Setelah memahami kondisi manik dan depresi yang sering terjadi pada Gangguan Afektif Bipolar, terakhir perlu diketahui bagaimana cara melakukan pendekatan dan pemulihan yang baik untuk mengatasi gangguan mental ini.
Dalam hal ini, ahli merekomendasikan penderita Gangguan Afektif Bipolar untuk melakukan beberapa upaya untuk membantu mengelola gejala. Beberapa cara mengatasi Gangguan Afektif Bipolar adalah sebagai berikut :
- Menjelajahi konseling, terapi, atau kelompok swadaya yang dapat mendukung
- Melakukan terapi alternatif
- Menjaga pola hidup sehat
- Dukungan dari orang-orang yang pengertian
- Mengambil kesempatan untuk mengungkapkan perasaan ke dalam kata-kata dapat membantu meluapkan perasaan dan pikiran yang mengganggu.
- Bagi orang-orang terdekat, mendengarkan dan memahami dapat memberikan kenyamanan yang luar biasa bagi seseorang yang mengalami depresi.