Gus Yaqut Ingin Borobudur jadi Rumah Budha Sedunia, Ini Reaksi Ganjar Pranowo
Melihat potensi yang ada di Candi Borobudur, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap situs Candi Borobudur menjadi rumah ibadah umat dan kuil Budha terbesar di dunia. Lalu bagaimana reaksi Ganjar Pranowo terkait hal ini?
Candi Borobudur pernah jadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Meski sudah keluar dari predikat itu, denyut nadi pariwisata di Candi Borobudur dan sekitarnya justru makin berdenyut kencang.
Setiap tahunnya, tempat itu menjadi pusat perayaan Hari Raya Waisak. Selain itu, masih banyak festival atau acara-acara penting di kawasan Borobudur yang mengundang minat banyak wisatawan untuk datang berkunjung.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Melihat potensi yang ada di Candi Borobudur, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap situs Candi Borobudur menjadi kuil Budha terbesar di dunia. Tak hanya jadi destinasi wisata, bahkan pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu berharap agar candi itu menjadi rumah ibadah umat Budha di dunia.
“Hal ini bisa terwujud bila umat Budha di Indonesia bersatu dan kita siap fasilitasi,” kata Gus Yaqut dikutip dari Merdeka.com pada Jum’at (29/1).
Pernyataan ini menjadi perhatian tersendiri bagi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Seperti diketahui, Candi Borobudur berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi cakupan kerja dari kepemimpinan Ganjar.
Lantas apa tanggapannya terkait pernyataan Menteri Agama itu? Berikut selengkapnya:
Reaksi Ganjar Pranowo
©2020 Merdeka.com
Dilansir dari kanal YouTube Humas Jateng, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung usulan Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk menjadikan Borobudur sebagai rumah ibadah umat Budha sedunia. Dengan begitu, jutaan umat Budha dari berbagai negara akan datang berkali-kali dalam setahun.
“Kalaulah itu kemudian bisa dilakukan, dan setahun kurang lebih ada lima perayaan keagamaan minimal, maka sebenarnya sekian banyak juta orang akan datang bisa berkali-kali ke sana,” ungkap Ganjar Pranowo dikutip dari kanal YouTube Humas Jateng pada Minggu (31/1).
Ide yang Bagus
© Bold Travel
Untuk mewujudkan gagasan itu, Ganjar berharap semua pihak bisa berkomunikasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) agar ide itu bisa diwujudkan dengan baik. Walau bagaimanapun, Ganjar mengapresiasi ide itu karena cukup bagus untuk mengembangkan kawasan Borobudur.
“Saya kira langkah-langkahnya mesti disiapkan dengan baik dan kelompok-kelompok masyarakat yang ada di sana mesti kita ajak bicara. Kalau sudah begitu orang-orang bisa memahami keputusan ini. Tapi pada prinsipnya ini usulan yang bagus sekali,” kata Ganjar.
Apresiasi Menag kepada Umat Budha
©Biropers Kemenag
Menurut Gus Yaqut, umat Budha layak diberi apresiasi karena ikut terlibat aktif dalam berbagai kegiatan bakti sosial. Menyambut usulan ini, Dirjen Bimas Budha, Caliadi, berkomitmen untuk mengumpulkan seluruh ormas keagamaan dan majelis Budha dalam satu forum untuk menyatukan suara umat Budha Indonesia.
“Terima kasih atas arahan dan dukungan Bapak Menteri kepada umat Budha. Kami di Ditjen Bimas Budha akan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada umat Budha di Indonesia,” kata Caliadi dikutip dari Merdeka.com pada Jum’at (29/1).