Jejak Jembatan Kereta Api yang Hilang di Wonogiri, Tenggelam di Dasar Waduk
Bekas Jembatan Somoulun sendiri berada di Desa Somoulun, Wonogiri. Jembatan itu sudah lama tidak terlihat karena terbenam di dasar Waduk Gajahmungkur. Namun sewaktu-waktu saat air surut, jembatan tersebut bisa terlihat.
Pembangunan Waduk Gajah Mungkur pada tahun 1976 menenggelamkan banyak perkampungan serta bangunan-bangunan di area tersebut. Salah satunya adalah Jembatan Kereta Api Somoulun.
Sebelum ada waduk, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Kota Solo, Wonogiri, hingga berakhir di Baturetno. Namun adanya pembangunan waduk itu membuat jalur kereta api warisan Belanda itu ikut tenggelam.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Apa yang diimbau BMKG kepada pemudik yang akan melalui Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Di mana dampak kemarau sudah mulai terasa di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
Bekas Jembatan Somoulun berada di Desa Somoulun, Wonogiri. Jembatan itu sudah lama tidak terlihat karena terbenam di dasar waduk. Namun sewaktu-waktu saat air surut, jembatan tersebut bisa terlihat. Pada tahun 2022 lalu, tim kanal YouTube tkw betallawas mencari keberadaan jejak jembatan itu menggunakan perahu milik warga.
Mencari Jejak Jembatan
©YouTube/tkw betallawas
Tim YouTube TKW Betallawas menyusuri Waduk Gajah Mungkur menggunakan perahu nelayan setempat untuk mencari keberadaan Jembatan Somoulun.
Tak butuh waktu lama menyusuri waduk, tampak di kejauhan sebuah permukaan berbentuk beton memanjang dan membentang di tengah waduk.
Itulah Jembatan Somoulun. Walaupun pondasinya terbenam di dalam air, namun bagian atasnya menyembul ke permukaan dan dapat terlihat jelas.
Mitos Pembangunannya Meminta Tumbal
©YouTube/tkw betallawas
Dalam sebuah foto lawas, terlihat rangkaian kereta api uap melintasi jembatan dengan latar belakang perbukitan yang indah. Di bawahnya mengalir Sungai Somoulun.
Masyarakat percaya, pembangunan jembatan itu meminta tumbal kepala manusia. Oleh karena itu, posisi leneng atau pagar pengaman jembatan berada di bawah agar jembatan itu terkesan belum jadi dan tidak meminta tumbal. Beberapa masyarakat sekitar masih percaya akan mitos ini.
Reaksi Warganet
©YouTube/tkw betallawas
Di media sosial YouTube, video pencarian jejak Jembatan Somoulun itu telah dilihat 14.913 kali. Banyak pula warganet yang memberikan komentarnya. Beberapa dari mereka bahkan membagikan kenangan saat jembatan tersebut masih beroperasi.
“Itu jembatan kereta api yang menuju mbetal batu mas. Dulu jembatan mobil ada di sebelah jembatan keretap api, karena banjir tahun 1965 jembatan mobil hanyut kebawa banjir. Sesudah itu jalan mobil numpang jalan kereta api,” tulis @diyatno2064.
“Ya Allah mas broo. Saya dulu suka nyebrang jembatan somohulun kalo masih naik kereta,” tulis @gunadigunadi9906.
“Tidak bos itu takhayul. Kalau konstruksi jembatan buatan Belanda memang terbalik. Tapi konstruksi buatan Prancis itu tidak terbalik. Karena ada perbedaan perhitungan (Kremona). Ada rumus Kremona dalam pembuatan jembatan,” tulis @agushasanfatah158.