Kini Jadi Tempat Nongkrong Turis Asing di Yogya, Ini Sejarah Kampung Prawirotaman
Dulu, kampung Prawirotaman pernah menjadi sentra batik
Dulu, kampung Prawirotaman pernah menjadi sentra batik
Kini Jadi Tempat Nongkrong Turis Asing di Yogya, Ini Sejarah Kampung Prawirotaman
Prawirotaman kini terkenal sebagai kampung bule. Banyak turis asing yang nongkrong di cafe-cafe yang berdiri di sepanjang kampung Prawirotaman. Selain itu, di sana pula terdapat banyak penginapan murah bagi kalangan backpacker turis asing.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana Taman Purbakala Sriwijaya berada? Taman Purbakala Sriwijaya, Bekas Kawasan Pemukiman dengan Ragam Jenis Peninggalannya Kerajaan Sriwijaya yang terletak di pesisir Sumatra Selatan ini dikenal dalam sejarah sebagai salah satu pemerintahan yang cukup kuat di wilayah maritimnya.
-
Di mana Kampung Cikabuyutan berada? Kampung Cikabuyutan, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Garut.
-
Kapan Taman Prasejarah Cipari buka? Taman Prasejarah Cipari terletak tidak jauh dari pusat kota Kuningan. Taman ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB dan tidak ada biaya masuk atau tiket untuk memasuki taman.
-
Di mana wilayah Pragota berada? Saat itu, Semarang merupakan sebuah daerah pesisir pantai bernama Pragota. Saat itu, wilayah Pragota merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
Kampung Prawirotaman sendiri punya sejarah yang panjang. Bahkan pada abad ke-19, daerah itu telah tumbuh menjadi kawasan elite. Lantas seperti apa sejarah Kampung Prawirotaman? Berikut selengkapnya:
Dilansir dari Liputan6.com, nama Prawirotaman berasal dari kata prawirotomo yang merupakan gabungan dari kata “prawiro” dan “tama”. Prawiro sendiri artinya prajurit, berani, dan perwira, sedangkan “tama” berarti ahli atau pandai.
Pada awal abad ke-19, kawasan ini diberikan oleh pihak Kraton Yogyakarta kepada seorang bangsawan bernama Prawirotomo.
Ia kemudian membangun sebuah rumah di atas tanah tersebut dan mulai mengembangkan kawasan tersebut menjadi sebuah permukiman.
Sejak saat itu, kawasan itu menjadi sebuah permukiman. Bahkan penduduknya punya kesatuan sendiri di barisan prajurit Kraton Yogyakarta yang dikenal dengan nama Bregada Prawirotomo.
Pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, kawasan Prawirotaman menjadi salah satu markas perjuangan. Kawasan ini menjadi tempat berkumpulnya para pejuang dari seluruh Indonesia untuk menyusun strategi dan merencanakan pertempuran.
Pada saat itu, kawasan Prawirotaman merupakan markas Pasukan Hantu Maut, laskar yang dipimpin Pak Tulus.
Pasukan ini beranggotakan para gerilyawan yang terdiri dari para pemuda kampung Pujokusuman, Brontokusuman, Prawirotaman, dan Karangkajen.
Pada salah satu sudut jalan, ada sebuah batu tulis yang dibuat untuk memperingati perjuangan pasukan tersebut.
- Kisah Hidup Bangsawan Keraton Surakarta yang Menjadi Pelopor Batik Indonesia, Ini Sosoknya
- Jarang Tersorot, Ini Deretan Potret Rumah Milik Soimah di Yogyakarta yang Asri Banget
- Kedapatan Buang Sampah Sembarangan, 30 Warga Yogyakarta Didenda Rp400 Ribu
- Kronologi Empat Warga Tersesat di Alas Purwo, Cari Air di Hutan Tak Tahu Jalan Keluar
Selain jadi basis perjuangan, Kampung Prawirotaman juga pernah berkembang menjadi sentra batik yang dikelola keluarga Prawirotama.
Apalagi, istri para prajurit Prawirotama mayoritas menekuni usaha batik. Lama-lama peminat kain batik di kampung Prawirotaman semakin meluas. Pada akhirnya batik menjadi komoditas dagang utama di daerah tersebut.
Seiring waktu, usaha batik di kampung Prawirotaman semakin meredup pada tahun 1970-an. Oleh karena itu, para keluarga Prawirotama banting setir ke jasa penginapan.
Dilansir dari Liputan6.com, usaha penginapan di kawasan Prawirotaman bermula saat ada tamu dari Belanda yang ingin belajar membatik. Saat itu, salah seorang pemilik rumah menyewakan salah satu kamar di rumahnya kepada tamu tersebut.
Sepulang dari kunjungan itu, tamu tersebut bercerita kepada temannya tentang aktivitas belajar membatik dan penginapan di Prawirotaman. Kabar itu menyebar dengan cepat sehingga pengunjung semakin ramai berdatangan.
Seiring perkembangan zaman, penginapan di Kampung Prawirotaman semakin banyak. Tempat itupun berkembang menjadi sentra berkumpulnya para turis asing. Apalagi sekarang banyak muncul kafe, restoran, hingga bar yang memfasilitasi kehidupan malam para turis.