Kisah Miris Seorang Bapak Gagal Bunuh Diri, Sempat Lakukan Ini pada Anaknya
seorang bapak berinisial EG (48) dan anaknya IM (12) ditemukan dalam keadaan kritis di rumah mereka. Saat itu, sang bapak hendak melakukan tindakan bunuh diri setelah terlebih dahulu mencoba membunuh anaknya.
Di masa pandemi ini, seseorang rawan terkena depresi. Depresi ini yang memicu seseorang untuk melakukan bunuh diri. Walaupun ada faktor-faktor pendukung lain yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan nekat itu. Kejadian ini terjadi di Kudus.
Dilansir dari Liputan6.com, Senin (12/10), seorang bapak berinisial EG (48) dan anaknya IM (12) ditemukan dalam keadaan kritis di rumah mereka. Sang bapak hendak melakukan tindakan bunuh diri setelah membunuh anaknya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Walau aksi bunuh diri itu berhasil dicegah, nyawa IM tak tertolong dan meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Berikut selengkapnya:
Sang Bapak Masih Hidup
Bapak dan anak itu ditemukan dalam kondisi kritis di rumah mereka. Namun, di tengah perjalanan IM meninggal dunia. EG yang masih hidup, mendapat perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Dundanim
Ketika polisi melakukan olah TKP, ditemukan tali plastik menggantung di kamar anak. Pada saat kejadian itu, tak ada satupun orang yang melihat dan menjadi saksi mata kejadian itu.
Sempat Mengeluh Terkena Covid-19
Sebelum meninggal dunia, EG sempat mengeluh gejala yang mengarah ke Covid-19. Namun ketika dilakukan tes cepat, hasilnya selalu saja non-reaktif. Belum puas dengan hasil tersebut, EG melakukan uji swab mandiri di salah satu klinik di Kudus.
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Berniat bunuh diri, EG sengaja menuliskan pesan yang mengatakan ia dan anaknya harus dikuburkan dengan protokol kesehatan dan dalam satu liang.
"Makamkan kami menggunakan protokol kesehatan dengan satu liang," tulis EG di secarik kertas.
Masih Diselidiki
Dari autopsi yang dilakukan terhadap jenazah IM, ditemukan luka akibat kekerasan benda tumpul berupa memar pada bahu kanan serta bekas jeratan pada leher. Dari hasil autopsi diketahui, korban meninggal karena adanya jeratan yang menyebabkan mati lemas.
Diduga, sang anak dibunuh oleh sang bapak sebelum akhirnya EG melakukan usaha bunuh diri. Untuk sementara, polisi belum bisa memastikan apakah pelaku percobaan bunuh diri itu mengalami gangguan jiwa atau tidak.