Kisah Pengajar Dalang Bocah di Solo, Jadi Sarana Pendidikan Karakter Terhadap Anak
Di sana anak-anak tak hanya diajar untuk menjadi dalang, tapi yang paling penting adalah ia diajari untuk mendalami karakter wayang
Di sana anak-anak tak hanya diajar untuk menjadi dalang, tapi yang paling penting adalah ia diajari untuk mendalami karakter wayang
Kisah Pengajar Dalang Bocah di Solo, Jadi Sarana Pendidikan Karakter Terhadap Anak
Kota Solo merupakan salah satu kota yang menjadi pusat budaya Jawa. Salah satu keunikan budaya yang menonjol adalah kesenian wayang. Berbagai macam wayang ada di sana, mulai dari wayang kulit sampai wayang orang.
Dan yang tak boleh dilupakan adalah sosok dalang yang memainkan peran penting dalam kesenian itu.
-
Bagaimana cara dalang menampilkan Wayang Catur? Diketahui, dalang hanya menuturkan kisah dari para tokoh pewayangan, melalui penuturan lisan. Jika diamati sepintas, pertunjukan wayang ini mirip pembacaan cerita tunggal (monolog), dengan latar belakang cerita pewayangan.
-
Bagaimana masyarakat Dusun Pucung melestarikan tradisi pementasan wayang? Tak hanya membuat wayang, bahkan warga Dusun Pucung sampai sekarang masih melestarikan tradisi pementasan wayang. Biasanya mereka menggelar pementasan wayang secara meriah pada setiap tradisi Majemukan yang digelar setahun sekali.
-
Kenapa dalang membawa keris dalam pertunjukan wayang? Kenapa dalang membawa keris ketika pertunjukan wayang?Jawaban: Karena kalau bawa kompor, istrinya gak bisa masak.
-
Kenapa dalang bawa keris saat pertunjukan wayang? Kenapa dalang membawa keris ketika pertunjukan wayang?Jawab: Karena kalau bawa kompor, istrinya gak bisa masak.
-
Bagaimana tradisi adu tangkas Domba Garut berkembang? Adu tangkas ini semakin populer ketika periode kepemimpinan Bupati Garut yaitu RAA Soeria Katalegawa pada tahun 1915 sampai 1929. Kemudian diteruskan oleh putranya bernama Kanjeng Dalem RAA Moesa Soria Kartalegawa.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi labuhan? Tradisi Labuhan adalah ritual yang dilakukan di Pantai Parangtritis setiap 8 tahun sekali untuk menjaga keselamatan Sultan Hamengkubuwono dan masyarakat sekitar. Dalam tradisi ini, sesaji berupa makanan, minuman, kain, dan bunga ditampilkan dan diarak ke tengah laut sebagai tanda penghormatan kepada Nyi Roro Kidul, sang Ratu Laut.
Beberapa dalang sudah dididik sejak usia dini, atau saat dia masih bocah. Di Solo ada sebuah sanggar wayang yang mengajarkan anak-anak berlatih menjadi dalang.
“Kita tidak bermaksud mencetak mereka menjadi dalang kelak. Tapi dengan belajar kesenian ini akan mendasari anak-anak untuk belajar menurut. Dia menurut karena dia suka dengan passion mereka. Ini sarana bagi kita untuk mengajari mereka budi pekerti melalui wayang,” kata Singgih, salah seorang pengajar wayang bocah, dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Di dalam pewayangan ada banya nilai-nilai yang adiluhung tentang sebuah kehidupan. Di dalamnya ada pelajaran bagaimana harus saling menghormati, bela negara, dan membentuk sebuah karakter.
“Jadi substansinya dalam pagelaran wayang dan pemahaman tentang tokoh-tokoh wayang itu adalah pemahaman karakter. Di kehidupan mendatang, jangan sampai anak-anak ini cakap dalam bermain dalang, tapi etika dan estetika dia tidak memenuhi syarat,” kata Dwi Purwanto, salah seorang pengajar Dalang Bocah.
Di dalam sekolah itu, para anak-anak dididik dengan segala macam tokoh dan cara bermain wayang. Anak-anak banyak yang antusias. Apalagi tak jarang para pengajar menyelipkan lagu pada setiap karya perjunjukan wayang yang mereka hasilkan.
Singgih mengatakan, apabila sudah menurut, anak kalau diajari akan mudah menirukan. Di sinilah proses pendidikan karakter anak terbentuk.
Togan, ayah dari sala seorang murid dalang cilik mengatakan, ia akan mendukung penuh sang anak dalam bermain wayang, bahkan sukses di dunia pedalangan.
“Kalau memang Albi anak saya bakatnya di sini, tentunya akan kita dorong semakin maju tentunya,” kata Togan dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
- Panduan Pendidikan Seks pada Anak Seiring Tahapan Usia yang Penting Diketahui dan Diterapkan Orangtua
- Upaya Melestarikan Budaya Wayang Kulit Indonesia
- Gunakan Wayang sebagai Sarana Edukasi Kamtibmas, Intip Deretan Fakta Bripka Sutrisno
- Keunikan Seni Wayang Catur Sunda, Pertunjukan Dilakukan Dalang Tanpa Pakai Wayang
Dwi Purwanto mengatakan, mengajar anak menjadi dalang adalah sebuah tantangan besar. Apalagi anak biasanya belajar kalau mood sedang baik. Kalau mood anak lagi buruk, ia biasanya akan menghentikan proses pembelajaran wayang.
“Di sini kita nggak melulu belajar memegang wayang. Secara teknik oke. Kadang-kadang kita mengajak diskusi anak. Tentang pemilihan tokoh wayang, tentang karakter wayang. Lebih baik tahu karakter wayang dulu, untuk tekniknya nanti kita menyesuaikan,” ujar Dwi Purwanto.
Salah satu dalang cilik yang belajar di sanggar wayang itu adalah Bimas. Ia mengaku paling menyukai karakter Raden Brotoseno.
“Dia jujur, bijaksana, gagah, dan lain sebagainya,” kata Bimas.
Selain Bimas, ada juga Juan. Ia paling menyukai karakter Gatotkaca, karena dikenal kuat, berani, dan bijaksana.
Sama seperti belajar hal lain, salah satu elemen penting dalam belajar dalang adalah soal kedisiplinan. Saat seorang dalang cilik sudah memegang mikrofon dan mulai memainkan wayang, dia harus memiliki kendali.