Kisah Santri Penghafal Alquran Super Cepat di Cilacap, Ternyata Ini Rahasianya
Pondok Pesantren Nurul Ihsan yang terletak di Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, mendidik para santrinya untuk bisa menghafal Alquran. Bahkan di antara dari mereka ada yang bisa menghafal kitab suci itu dengan cepat. Lalu apa rahasianya?
Di pondok pesantren, para santri dididik untuk belajar agama. Selain itu, ada pondok pesantren yang mendidik para santrinya untuk menghafal Alquran. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Nurul Ihsan yang terletak di Kecamatan Jeruklegi, Cilacap.
Pondok pesantren ini tercatat telah meluluskan 120 hafidz/hafidzah (penghafal) Alquran. Bahkan beberapa di antara mereka bisa menghafal kitab suci itu dengan cepat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dilansir dari Liputan6.com pada Jumat (23/10), tercatat ada lima santri tercepat dalam menghafal Alquran. Mereka adalah Winarto asal Kroya, yang mampu menghafal Alquran dalam waktu 72 hari. Lalu, ada Fauzan Adi Nugroho asal Banyumas yang mampu menghafal dalam waktu 85 hari.
Ada juga Isna Munfa’atika yang mampu menghafal dalam waktu dua bulan. Ada juga Shofiyah Salma, mampu menghafal dalam waktu empat bulan, dan lalu ada Isna Nadiatul Husna, yang mampu menghafal dalam waktu empat bulan 14 hari. Ketiganya berasal dari Cilacap.
Lalu apa rahasia para santri ini bisa menghafal Alquran secepat itu? Ini selengkapnya:
Tak Semudah Itu
Winarto, salah satu penghafal tercepat itu, mengatakan menghafal Alquran sebenarnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia mengaku kerap mendapat gangguan dari suasana hatinya yang tak menentu.
Ada kalanya dia rindu pada keluarga di rumah. Ada kalanya suasana hatinya sedang tak begitu baik. Tapi ia memiliki keinginan yang kuat untuk membahagiakan orang tua. Selain itu, dia juga punya target harian dan berusaha untuk disiplin dalam mencapainya.
©2020 liputan6.com
“Kalau hati saya sedang malas, yang saya ingat adalah wajah kedua orangtua dan keinginan untuk menjadi ahlul Quran,” ujar Winarto.
Tips Cepat Menghafal Alquran
Santri penghafal Alquran lainnya adalah Isa Munfa’atika. Dia berhasil menghafal Alquran dalam waktu 2 bulan saja. Pada awalnya dia menghafal kitab suci itu karena menuruti keinginan orang tua saja. Seiring waktu dia justru diberi kemudahan.
Isna tak pelit untuk membagi tips cepat menghafal Alquran. Menurutnya, tips pertama adalah niat karena Allah dan berdo’a dengan ikhlas agar diberi kemudahan. Tak lupa pula untuk mengulang-ulangi ayat yang telah dihafal.
©2020 Merdeka.com
Sementara itu tips selanjutnya adalah mendalami makna dan tafsir Alquran agar lebih mengenal dan memahami isinya. Selain itu yang tak kalah penting adalah berupaya menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.
Beasiswa untuk Santri Berprestasi
Setali tiga uang, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji memberi perhatian khusus bagi para penghafal Alquran. Menurutnya, pemerintah kabupaten akan memberikan beasiswa program pendidikan tinggi pada mereka dengan bekerja sama dengan program Coorporation Social Responsibility (CSR) dari perusahaan.
Dia mencontohkan, jika santri berprestasi bisa kuliah di kedokteran, saat kembali ke masyarakat, mereka bisa berkontribusi di kalangan pesantren.
©2020 liputan6.com
Tatto sendiri yakin bahwa para santri adalah orang-orang pilihan. Tak hanya menguasai ilmu pengetahuan umum, mereka juga memiliki kelebihan yaitu mengerti ilmu agama.