Marak Aksi Terorisme di Indonesia, Begini Tanggapan Tokoh Sedulur Sikep
Mengenai serangkaian peristiwa teror yang terjadi di Indonesia, warga Sedulur Sikep di Kudus angkat bicara. Menurut mereka hal itu menjadi keprihatinan bersama karena selama ini mereka selalu membangun kerukunan dengan siapapun.
Akhir-akhir ini, Indonesia kembali dihebohkan dengan aksi terorisme di beberapa tempat. Pada Minggu (28/4), terjadi ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Tiga hari berselang, giliran perempuan bersenjata api yang menyerang Markas Besar Polri di Jakarta.
Mengenai serangkaian peristiwa teror itu, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar diskusi di kalangan warga Sedulur Sikep tentang sikap toleransi dan upaya menangkal radikalisme. Acara itu sendiri diselenggarakan di kediaman Budi Santoso yang merupakan tokoh Sedulur Sikep di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Kabupaten Kudus dikenal menjunjung tinggi toleransi. Iklim inilah yang membawa kita ke situasi kondusif seperti sekarang ini,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kudus, Harso Widodo saat membuka acara diskusi itu.
Lantas seperti apa tanggapan warga Sedulur Sikep terhadap aksi terorisme yang marak terjadi di Indonesia?
Mengaku Senang Ada Diskusi
©2020 Merdeka.com
Budi Santoso, salah satu tokoh penghayat kepercayaan Sedulur Sikep, mengaku senang dengan diadakannya diskusi yang membahas soal toleransi kerukunan umat beragama dan kepercayaan dalam menjaga NKRI dan mencegah radikalisme maupun terorisme.
“Semua itu, tentu demi kepentingan berbangsa dan bernegara, juga demi keutuhan NKRI dengan semboyan NKRI harga mati dan Pancasila tetap jaya,” kata Budi dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/4).
Jadi Keprihatinan Bersama
blorakab.go.id
Budi menegaskan bahwa penghayat kepercayaan sangat mencintai NKRI sehingga adanya radikalisme maupun aksi terorisme menjadi keprihatinan mereka. Dengan adanya diskusi di kediamannya, Budi melihat hal ini merupakan sebuah langkah tepat karena memberikan wawasan kebangsaan hingga lapisan bawah.
Dia mengatakan, hingga kini belum ada warga Sedulur Sikep yang berkonflik dengan masyarakat lain karena selalu memegang ajaran dari leluhur untuk selalu membangun kerukunan.
“Warga Sedulur Sikep sendiri dipastikan selalu menjaga kerukunan antar umat beragama,” kata Budi.