Melihat Kehidupan Warga Kampung Terpencil di Banjarnegara, Hanya Ada 6 Rumah
Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Sehari-hari, Febri harus berjalan kaki sejauh 1,5 km dari rumah ke sekolahnya. Siswi kelas 2 SMP itu harus melewati medan jalan yang curam. Saat itu musim kemarau. Jalan setapak yang beralaskan tanah itu masih kering. Tapi saat musim hujan, jalan tanah itu akan menjadi licin.
Melalui video yang diunggah pada 20 Agustus 2024, kanal YouTube Tedhong Telu bertemu Febri dalam perjalanannya pulang dari sekolah. Ia tinggal di Kampung Belawong, Desa Tanjung Tirta, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.
-
Apa yang diproduksi di Kampung Bebek Banyuwangi? Tiap hari dari para peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri itu, mampu memproduksi sekitar 2.000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.
-
Dimana Kampung Bebek berada? Dusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Bagaimana proses budidaya bebek di Kampung Bebek? Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli," jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedungwungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa tersebut, Kamis (16/11).
-
Kenapa Desa Bejijong ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya? Desa Bejijong ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya peringkat nasional, serta kawasan strategis pariwisata peringkat nasional.
-
Mengapa warga di Kampung Bebek dilibatkan dalam budidaya bebek? Tidak hanya anak-anak muda desa yang dilibatkan menjadi tenaga kerja, namun masyarakat juga dilibatkan untuk kerjasama usaha. Dengan demikian masyarakat juga mendapat dampak ekonomi," kata Ipuk.
Kampung Blawong sendiri hanya memiliki enam rumah. Desa itu lokasinya benar-benar terpencil. Bahkan saat musim kemarau, hampir bisa dipastikan warga di sana kesulitan air.
Berikut selengkapnya:
Sudah Ada Sejak Zaman Peperangan
Kampung Blawong merupakan kampung yang berada di tengah hutan dan memiliki medan yang berbukit. Walaupun lokasinya terpencil, namun banyak bangunan di sana yang sudah permanen.
Saat siang hari, banyak ibu-ibu yang bersantai di depan rumah salah seorang warga. Pemilik kanal YouTube Tedhong Telu pun berbincang-bincang dengan ibu-ibu di sana. Seorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
“Keberadaan kampung ini sudah lama. Sejak zaman peperangan sudah ada kampung ini,” kata salah seorang ibu-ibu yang terlihat telah lanjut usia.
- Melihat Eksistensi Kesenian Lengger di Desa Banjarwaru Cilacap, Sudah Jadi Bagian dalam Kehidupan Masyarakat Petani
- Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
- Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
- Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Banyak Warga Pindah
Pada zaman dulu, setidaknya ada 15 rumah di Kampung Belawong. Namun seiring waktu banyak yang pindah dari kampung itu. Kendala akses tempat menjadi alasan utama mereka pindah. Belum lagi air sulit diperoleh di kampung itu.
“Dari zaman dulu kondisinya memang seperti ini. Kalau musim hujan kondisinya becek banget,” kata salah seorang warga.
Mereka berharap jalan menuju kampung mereka bisa diperbaiki. Selain itu mereka mengharapkan pengadaan air PAM agar mereka semakin mudah mendapatkan air.
Sulit Air
Sehari-hari, warga Kampung Belawong mengambil air dari sumur. Namun saat musim kemarau, air di sumur itu habis. Bahkan kondisi itu biasanya sudah terjadi sejak musim kemarau baru berlangsung tiga bulan.
Kalau sumur habis, warga mengambil air dari desa terdekat. Warga pun harus berjalan jauh mengangkut jiriken yang berisi air.
Di tengah-tengah kampung itu, ada sebuah musala. Walaupun berada di tempat terpencil namun musala itu kondisinya cukup baik.
Pekerjaan Sehari-Hari Warga
Warga di Kampung Belawong sehari-hari bekerja serabutan sebagai petani. Saat Tedhong Telu mengunjungi kampung itu, beberapa warga sedang memasukkan pupuk kandang ke dalam karung-karung besar.
Pupuk kandang itu dibeli dari warga yang memiliki usaha ternak kambing. Untuk satu kandangnya, pupuk itu dihargai Rp250 ribu. Selanjutnya pupuk itu akan digunakan untuk bertani durian.
Dalam kesempatan itu Tedhong Telu bertemu dengan Della, kakak dari Febri. Sehari-hari ia menggunakan motor untuk berangkat sekolah.
“Saya sudah biasa pulang malam. Soalnya kadang harus latih pramuka,” kata siswi kelas 12 Madrasah Aliyah (MA) Wanadadi itu.