Melihat Keindahan Balon Udara di Langit Bayumas, Hiburan Murah Meriah dari Kampus UMP untuk Warga Sekitar
Tak sedikit yang bilang bahwa mereka untuk pertama kalinya melihat balon udara.
Tak sedikit yang bilang bahwa mereka untuk pertama kalinya melihat balon udara.
Melihat Keindahan Balon Udara di Langit Bayumas, Hiburan Murah Meriah dari Kampus UMP untuk Warga Sekitar
Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara. Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Apa saja yang ditampilkan di Festival Balon Udara Wonosobo? Saat itu, langit Wonosobo akan dipenuhi balon-balon raksasa dengan corak warna-warni yang indah.
-
Kenapa Festival Balon Udara Wonosobo pernah diprotes? Pada tahun 2015 lalu penyelenggaraannya sempat memicu protes dari dunia penerbangan nasional. Namun karena sarat tradisi dan sejarah, khusus di Wonosobo dan Pekalongan, penerbangan balon udara di kedua tempat tersebut tetap diizinkan.
-
Kapan Festival Balon Udara Wonosobo biasanya diselenggarakan? Setiap tahunnya, warga Wonosobo akan disemarakkan oleh festival balon udara yang diselenggarakan tak lama setelah Lebaran.
-
Di mana Festival Balon Udara Wonosobo pertama kali dilakukan? Penerbangan balon udara pertama kali Bapak Atmo Goper dilakukan di depan Mushola Krakal Tamanan dan disaksikan kerumunan warga setempat.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
Ada 30 balon udara yang diterbangkan di langit Banyumas oleh komunitas pembuat balon udara dari Wonosobo. Lapangan kampus pun tumpah ruah oleh warga yang ingin melihat balon udara dari dekat.
Mereka datang dari berbagai penjuru di Kabupaten Banyumas. Tak sedikit yang bilang bahwa festival itu merupakan pertama kalinya mereka melihat balon udara.
“Pastinya seru banget karena jarang-jarang di sini ada. Apalagi gratis. seru banget. Ini baru pertama kali. Semoga acara ini bisa ada terus setiap tahun atau setiap bulan,” kata Novi Safitri, salah seorang pengunjung festival tersebut, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Selasa (28/5).
Festival balon udara di lingkungan kampus merupakan bentuk peran serta kampus untuk menghidupkan wisata di Banyumas. Apalagi pengunjung yang datang tidak sedikit. Ada sekitar 20.000 warga yang berkumpul di halaman kampus UMP.
“Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kitab isa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
Pihak kampus sendiri sengaja memilih libur panjang akhir pekan kemarin untuk menggelar festival balon udara itu. Ke depannya festival tersebut akan menjadi agenda tahunan kampus.
Dukungan Pemkab Banyumas
Terpisah, Pejabat Bupati Banyumas, Hanugn Cahyo Saputro mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung acara tersebut sebagai agenda tahunan.
- Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Empat Orang Terluka
- Balon Udara Warna Warni Penuhi Langit Pekalongan
- Menhub Larang Warga Terbangkan Balon Udara Saat Lebaran, Ini Sanksinya Jika Melanggar
- Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Lebih lanjut, dia mengharapkan sinergisitas yang telah terbangun antara Pemkab Banyumas dan UMP akan jauh lebih baik untuk penyelenggaran Festival Balon Udara 2025.
"Mudah-mudahan untuk tahun depan, kalau hari ini ada 31 (balon udara), syukur-syukur tahun depan bisa 100 balon udara yang diterbangkan. Kita akan cari tempat yang lebih representatif," kata Hanung dikutip dari ANTARA.
Hanung mengatakan Pemkab Banyumas mendorong seluruh institusi dan perguruan tinggi yang memiliki agenda kegiatan untuk disinergikan dengan agenda kegiatan yang ada di pemerintah daerah.
Dengan demikian, kata dia, geliat wisata di Banyumas makin terlihat karena agenda-agenda kegiatan yang digelar tidak hanya bulanan, juga mingguan.
"Sekarang sudah ada kalender mingguan, mulai dari kemarin bulan April Mei, sampai Desember. Geliat ini tentunya tidak hanya dari sektor pariwisatanya yang muncul, juga sektor-sektor yang lain," pungkas Hanung.