Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi
Minuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.
Minuman ini merupakan salah satu minuman favorit pengamat kuliner ternama, Bondan Winarno.
Mencicipi Kopi Santan Mbah Sakijah, Minuman Legendaris Khas Blora Favorit Lintas Generasi
Minuman kopi dapat dijumpai di hampir seluruh belahan dunia, begitu juga di negara kepulauan Indonesia. Masing-masing daerah punya kopi lokal dengan beragam keunikan rasanya.
Bahkan ada daerah yang mengembangkan kopi sebagai minuman olahan dengan campuran bahan lain. Hal itu yang dijumpai pada Kopi Santan Mbah Sakijah, salah satu minuman legendaris dari daerah Blora, Jawa Tengah.
-
Apa jenis kopi khas Batang? Kabupaten Batang, Jawa Tengah memiliki tiga jenis kopi lokal khas yang berpotensi. Sebagai daerah bertopografi majemuk, wilayah tersebut ternyata cocok ditanami kopi berjenis robusta.
-
Mengapa Kopi Flores Bajawa begitu istimewa? Kopi Bajawa adalah kopi khas Indonesia dari Flores, Nusa Tenggara Timur, yang ditanam di ketinggian 1.000-1.550 meter.
-
Di mana kopi khas Batang ini bisa ditanam? Sebagai daerah bertopografi majemuk, wilayah tersebut ternyata cocok ditanami kopi berjenis robusta.
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
-
Kenapa kopi Batang memiliki makna yang mendalam? “Selain enak, kopi juga memiliki makna yakni kopi itu hitam dan hitam itu gelap, tapi kopi itu nikmatnya luar biasa, di mata membuat terang dan membuat semangat.
-
Kenapa kopi dengan gula berbahaya? Kebiasaan menambahkan gula ke dalam kopi ini seringkali menjadi masalah bagi kesehatan. Konsumsi kopi dengan gula bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kerusakan gigi. Belum lagi jika rasa manis dari kopi ini diperoleh melalui campuran kental manis atau sirup lain.
Mengutip Jatengprov.go.id, Kopi Santan Mbah Sakijah kuliner minuman dari Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kota.
Kuliner ini sangat populer tak hanya di kalangan bapak-bapak, melainkan kalangan milenial sangat antusias untuk menikmati segelas kopi ini.
Dalam sejarahnya, Mbah Sakijah mendirikan Warung Kopi Santen di Desa Jepangrejo pada tahun 1980. Kini usaha minuman itu telah diwariskan oleh generasi ketiganya.
(Foto: Sahabat Al Arif Blora)
Rohim, pemilik warung sekaligus generasi ketiga penerus Kopi Santan Mbah Sakijah, mengatakan bahwa pada dasarnya kopi santan merupakan campuran antara kopi arabika, kopi nangka, dan juga parutan kelapa.
“Nanti ada campuran kopi, gula, dan air santan. Kalau yang menu kopi klotok baru pakai air biasa,” kata Rohim.
Setiap hari, Warung Kopi Santan Mbah Sakijah ramai dikunjungi warga. Apalagi lokasinya cukup nyaman dan cocok buat tempat nongkrong bersama teman.
“Kopi klotok rasanya pahit, sepahit hidup,” kata seorang pengunjung yang saat itu memakai seragam polisi, mengutip YouTube Sahabat Al Arif Blora.
Selain kopi, di tempat itu juga disediakan banyak jajanan dengan harga terjangkau. Bagi yang ingin membawa pulang, disediakan kopi bubuk dalam bentuk kemasan.
(Foto: Sahabat Al Arif Blora)
- Mencicipi Mujair Nyat-Nyat Khas Kintamani, Kuliner Kaya Rasa Favorit Wisatawan
- Mencicipi Godok Batinta, Kudapan Legendaris Berwarna Hitam dan Manis Khas Sumatra Barat
- Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh
- Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Karena keistimewaan kopi ini, pengamat kuliner ternama yang pernah menjadi host wisata kuliner di salah satu stasiun televisi swasta nasional, Almarhum Bondan Winarno, tertarik berkunjung ke warung kopi itu pada September 2017 lalu.
Almarhum Bondan memasukkan nama Kopi Santan Jepangrejo dalam buku “Keragaman Kopi Nusantara”.