Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Di Kota Samarinda, ada kuliner unik khas Bulan Suci Ramadan bernama Kue Talam. Biasanya warga Samarinda akan berburu kuliner ini menjelang waktu berbuka puasa.
Dilansir dari Liputan6.com, Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
-
Apa itu Kue Tetu? Kue Tetu merupakan sebuah kudapan berbahan dasar tepung terigu dan santan kelapa.
-
Apa itu Kue Tapel? Kue Tapel ini wajib dicicipi sebagai alternatif camilan murah dan sehat di kota udang.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Di mana Kaum Tsamud tinggal? Kaum Tsamud adalah sebuah kaum yang diutus Nabi Saleh dan mengalami azab dari Allah SWT. Mereka merupakan keturunan dari Kaum Nuh dan hidup di daerah Hijjāz, di Arab Saudi sekarang ini.
-
Apa itu kue ketan? Kue ketan adalah salah satu makanan tradisional yang memiliki tempat istimewa dalam ragam kuliner nusantara.
-
Kenapa Kue Tapel mirip Kue Leker? Cita rasa gurih, harum dan sedikit manis berpadu jadi satu di tiap porsinya. Belum lagi teksturnya cukup unik, yakni renyah di luar dan lembut di dalam, membuat Kue Tapel mirip kue leker.
Salah satu penjual kue talam yang terkenal di Samarinda adalah Hj. Hatim. Generasi penerus Hj. Hatim, Khairunnisa, mengatakan bahwa tradisi membuat kue talam telah diwariskan secara turun-temurun di keluarganya.
“Kue Talam pada umumnya dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat seperti tepung beras tepung tapioka, tepung terigu atau tepung sagu,” kata Khairunnisa.
Khairunnisa sendiri mulai berjualan kue talam dari pukul 12.00 WIB hingga menjelang buka puasa. Di sana ia menjual kue talam dengan berbagai varian.
“Kue talam itu ada banyak macamnya, sekitar 16 macam,” ujarnya dikutip dari Liputan6.com.
Jenis kue talam yang paling banyak diburu selama Ramadan adalah amparan tatak. Selain itu, ada juga bingka banjar yang laris manis.
Khairunnisa mendapatkan resep rahasia kue talam itu dari ibu dan neneknya. Neneknya, Hj. Hatim, terkenal sebagai pembuat kue talam terbaik di Kota Samarinda.
Beberapa warga Samarinda menyebut kue ini sebagai kue Loyang. Penjualannya dilakukan dengan membaginya menjadi banyak potongan. Harganya variatif mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per potong. Untuk satu Loyang harganya Rp280 ribu.
Punya Cita Rasa Khas
Salah satu keunggulan kue talam buatan Hj. Hatim adalah cita rasanya yang khas. Tak jarang pembelinya harus memesan terlebih dahulu agar tidak kehabisan.
Namun bila dagangannya tidak habis, biasanya kue talam yang tersisa akan dibagikan ke masjid, penyapu jalanan, hingga tetangga.
- Mencicipi Pengkang, Jajanan Tradisional Khas Kalimantan Barat Mirip Lemper yang Berisi Udang Ebi
- Mencicipi Burasa, Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kental dengan Nilai Budaya
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
- Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Seorang pembeli, Andi Wahyudi, mengakui cita rasa khas dari kue talam. Hampir setiap hari ia singgah ke warung Hj. Hatim untuk membeli kue talam. Menurutnya rasa yang dihadirkan tidak pernah berubah dari dulu.
Sudah Berumur Lima Abad
Tak hanya di Samarinda, kue talam dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Di tengah masyarakat Betawi, kue talam sudah hadir sejak 500 tahun yang lalu.
Dilansir dari Wikipedia, kue ini mendapat pengaruh dari kuliner Tionghoa dan Belanda yang mendiami kawasan Batavia.
Saat zaman kolonial, kue talam hanya disajikan kepada kalangan Bangsawan sebagai hidangan pembuka. Hal ini dikarenakan kue talam merupaan perwujudan kepada tamu mengenai hormatnya sang tuan rumah kepada tamu yang ia sudah anggap sebagai kerabat.