Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Sebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Menegangkan, Detik-Detik Heru Gundul Evakuasi Buaya Muara di Bantul Milik Mendiang Pencinta Satwa
Dalam video yang diunggah pada Rabu (21/4), pencinta satwa Heru Gundul sedang mengunjungi rumah salah seorang warga.
Di belakang rumah itu, ada sebuah kolam tempat untuk menyimpan seekor buaya muara.
-
Di mana Curug Muara Jaya berada? Curug Muara Jaya di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura jadi salah satu memikat.
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang tertulis di Situs Batu Tulis Muruy? Di sana tertulis kaligrafi berbahasa Arab yakni “athal haman khomsatun anabu sahra al-sanatun” dan masih belum seluruhnya terbaca sempurna.
-
Apa itu Musala Apung Bahrur Surur? Dilansir dari kanal Instagram @demakharini pada Jumat (5/10), Musala Apung Bahrur Surur terletak di Kapal Mati, Menco, Wedung, Demak. Musala itu dibangun dengan biaya swadaya warga dan bantuan pemerintah. Pada 23 Agustus 2022, operasional musala itu diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
-
Apa yang ditemukan di Hulu Sungai Boyong? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo. Di sana juga terdapat lapisan pasir yang cukup tebal.
-
Di mana Batu Hobon Pusuk Buhit berada? Pulau Samosir terkenal dengan potensi wisatanya yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Tak tanggung-tanggung, Samosir merupakan salah satu ikon pariwisata Indonesia.Bagi masyarakat Suku Batak, Pulau Samosir lebih dari sekedar pariwisata saja. Akan tetapi, pulau ini digadang-gadang menjadi tempat lahirnya nenek moyang mereka tepatnya di Lingkungan Sari Marihit, Pusuk Buhit, Sumatra Utara.
Diketahui, rumah itu milik salah seorang tokoh pencinta satwa liar yang meninggal dunia setahun lalu bernama Aji Rachmat, mantan ketua Sioux Ular Indonesia.
Setelah Aji Rachmat meninggal dunia, sehari-hari buaya muara itu dipelihara dan diurus oleh ayahnya. Namun, kini memutuskan buaya untuk dievakuasi.
Kolam itu ditutup oleh sebuah kerangka besi. Sebelum mengevakuasi buaya tersebut, kerangka besi itu harus dipindah.
“Di sini kita harus punya keahlian buat atraksi. Karena kolam ini ditutup oleh kerangka besi yang dikunci di setiap ujungnya,” kata Heru Gundul dikutip dari kanal YouTube pribadinya.
Kolam itu sebenarnya lebih menyerupai kamar yang dindingnya berupa bata semen. Bagian atasnya dibiarkan terbuka. Terlihat penampakan seekor buaya dari permukaan air.
Untuk bisa masuk ke tempat buaya itu, Heru Gundul harus masuk dari bagian atas kolam yang terbuka dan turun ke bagian bawah yang tergenang air.
Foto: YouTube HERU GUNDUL
- Detik-Detik Sambaran Dasyat Petir Tewaskan Bidan Tepat di Depan Suaminya
- Peneliti Memindai Mumi Buaya Berusia 3.000 Tahun, Benda Mengejutkan Ditemukan di Perutnya
- Detik-Detik Bocah Digigit Anjing Tetangga di Kebayoran Lama, Matanya Sampai Terluka
- Detik-Detik Pria Hampir jadi Santapan Buaya saat Menyelam, Ternyata karena Ini Bikin Deg-degan
Sebelumnya ia telah menyiapkan perangkap tali yang digunakan untuk menjerat buaya. Dengan beberapa gerakan saja, Heru berhasil menjerat kepala buaya.
Setelah itu barulah ia bersama seorang temannya menarik buaya itu keluar dari kolam. Heru mengatakan proses itu benar-benar melelahkan.
“Lumayan melelahkan lur. Sampai keringet gemyobos,” kata Heru Gundul.
Heru mengatakan kalau buaya yang ia tangkap merupakan buaya betina. Setelah ditangkap, buaya itu kemudian ia bawa keluar. Selanjutnya buaya itu diserakhak ke BKSDA Yogyakarta.
Sempat Lepas
Sebelum dibawa ke BKSDA, buaya muara itu terlebih dahulu dibawa ke kediaman Heru Gundul di Perumahan Griya Alvita, Kasihan, Bantul.
Namun saat di rumah Heru Gundul, tepatnya pada Minggu (18/2) buaya tersebut malah terlepas dan membuat geger warga.
Setelah dilakukan evakuasi oleh Damkar Bantul, akhirnya buaya tersebut diserahkan ke BKSDA Yogyakarta pada Senin pagi (19/2).
“Sudah diikat, saya masukin ke area. Itu sebenarnya posisinya aman, cuma karena ada orang yang kepo, dia buka pintunya. Kebetulan kuncinya rusak. Saat itulah dia keluar,” kata Heru Gundul.
Heru mengatakan sebenarnya ia dari awal ingin menyerahkan buaya itu ke BKSDA.
Namun karena di hari Jumat saat penangkapan buaya itu ia sedang padat acara, dan hari Sabtu dan Minggu kantor BKSDA tutup, buaya terpaksa harus transit dulu di rumahnya sebelum diserahkan pada Senin (19/2).