Mengenal Kerajinan Lurik Khas Klaten, Kain Tradisional yang Tak Lekang oleh Zaman
Beberapa puluh tahun lalu, saat era kejayaan kain Lurik, beberapa desa di wilayah Klaten menjadi sentra pembuat kain tenun lurik. Namun seiring persaingan bisnis yang makin ketat, keberadaan para perajin tenun makin berkurang.
Beberapa puluh tahun lalu saat era kejayaan kain lurik, beberapa desa di wilayah Klaten menjadi sentra pembuat kain tenun lurik, sebut saja desa Padan, Cawas, Juwiring, Bayat, Karangdowo, Tlingsing, dan Delanggu. Saat itu, jumlah penenun di Klaten disebut hingga mencapai ribuan.
Bahkan hingga kini, daerah Klaten disebut sebagai ibu kota tenun lurik. Di jalan menuju pusat kota, ada monumen berupa patung seorang wanita yang sedang menenun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Namun seiring persaingan bisnis yang makin ketat, keberadaan para perajin tenun makin berkurang. Kini hanya tinggal para perajin tenun di Desa Pedan dan Tlingsing yang masih eksis.
Lalu seperti apa aktivitas pembuatan kerajinan lurik di Klaten saat ini? Berikut selengkapnya:
Menyesuaikan Zaman
©2021 Merdeka.com/Dinda Meutia
Seiring dengan munculnya alat tenun mesin (ATM), perajin lurik tradisional dengan “gedogan” dan “alat tenun bukan mesin” (ATBM) mulai surut. Kedua jenis alat tenun ini dioperasikan secara manual.
Hingga kini, perajin lurik dengan alat tenun tradisional maupun ATBM masih dapat dijumpai di desa-desa di Klaten. Perajin tenun tradisional terbanyak ditemui di Desa Tlingsing yang populer disebut “Desa Wisata Tenun”.
Beda halnya dengan Desa Pedan, di sana pembuatan lurik sudah menggunakan ATM. Dengan teknologi itu, kain tenun lurik bisa diproduksi secara masif dan corak warnanya lebih bervariasi.
Di luar itu semua, kedua jenis kain lurik punya pasarnya sendiri. Yang jelas dari sisi harga, kain lurik yang diproduksi secara manual jauh lebih mahal dibandingkan lurik yang diproduksi menggunakan mesin.
Tetap Bertahan
©2021 Merdeka.com/Dinda Meutia
Salah satu perajin tenun tradisional di Desa Tlingsing yang masih bertahan adalah Mbah Sono. Walaupun salah satu tangannya susah digerakkan, namun ia masih semangat menggerakkan alat tenunnya.
Beda halnya dengan di Desa Pedan, ada sentra tenun Prasodjo yang sudah berdiri pada tahun 1950. Kini sentra tenun itu sudah memproduksi lurik menggunakan mesin.
Dilansir dari astinsoekanto.com, sentra lurik itu ramai pembeli. Selain kain, di sana juga dijual sandal lurik, tas lurik, baju, bantal, dan sebagainya. Karyawan yang bekerja di sana jumlahnya mencapai ratusan orang.
Sediakan Wisata Edukasi
©2021 Merdeka.com
Tak hanya memproduksi kain tenun khas Jawa, sentra lurik Desa Pedan ternyata juga memproduksi kain khas Toraja dan Meksiko. Beberapa motif lurik bisa dibeli atau dipesan di showroom dan workshop di desa ini, motif-motif tersebut antara lain Ketan Ireng, Ketan Salak, Kijing Miri, Sodo Sak Ler, Kembang Bayem, Kembang Sembukan, Rinding Putung, Dom Kecer, dan Tumbar Pecah.
Berbagai produk outfit bernuansa lurik juga bisa dibeli dengan harga variatif di antaranya jaket, topi, syal, aksesoris, dan lain-lain. Di sini pula pengelola menyediakan wisata edukasi lurik bagi pengunjung di mana mereka bisa melihat sekaligus mencoba sendiri proses pembuatan lurik.