Menguak Patahan Weleri, Potensi Gempa Baru di Kabupaten Batang
Sebuah sesar baru bernama Patahan Weleri ditemukan oleh peneliti BMKG. Dengan panjang mencapai 19 kilometer, sesar ini bisa menjadi potensi gempa baru yang mengancam masyarakat khususnya yang tinggal di daerah Batang dan sekitarnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di zona rawan gempa. Pusat gempa tak hanya terjadi di area patahan Lempeng Eurasia maupun Lempeng Pasifik. Namun juga sesar-sesar aktif di daratan. Beberapa pergerakan sesar aktif berpotensi menjadi penyebab terjadinya gempa besar, sebagai contoh Sesar Cimandiri di Cianjur, Jawa Barat dan Sesar Opak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan riset, sesar-sesar aktif baru ditemukan di berbagai tempat, khususnya di area Pulau Jawa. Sesar-sesar ini diyakini berpotensi menyebabkan terjadinya gempa, walaupun tidak dengan skala yang besar.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Salah satu sesar yang baru ditemukan itu adalah Patahan Weleri. Keberadaan sesar ini ditemukan BMKG Jateng. Dengan panjang mencapai 19 kilometer, sesar ini bisa menjadi potensi gempa baru yang mengancam masyarakat khususnya yang tinggal di daerah Batang dan sekitarnya.
Berikut selengkapnya:
Jangkauan Patahan Weleri
©2022 Antara
Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan, berdasarkan peta kegempaan, jalur Patahan Weleri menjangkau delapan desa di tiga kecamatan di antaranya Desa Lebo, Krengseng, Sidorejo, Sawangan, Ketanggan, Kedawung, Kuripan, dan Desa Gondang. Namun potensi gempa pada patahan itu masih dalam batas rata-rata yang lebih kecil dan pelan jika dibanding sejumlah wilayah lain di Jateng.
Azmi menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada para kepala desa agar mereka memberikan pengarahan pada warga saat ada potensi gempa dengan keluar dari ruangan gedung.
“Tapi warga tidak perlu khawatir adanya kemungkinan terjadinya gempa itu karena potensi kegempaan rata-rata masih berskala kecil dan pelan,” kata Azmi dikutip dari ANTARA pada Senin (13/3).
Belum Terdeteksi
Dokumen BMKG
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara, Heru Susanto Wibowo, mengatakan bahwa berdasarkan data yang sudah teridentifikasi, jumlah patahan di Jawa Tengah mencapai 13 titik.
Ia menjelaskan, Patahan Weleri tergolong patahan yang belum teridentifikasi karena belum ada aktivitas kegempaan yang terdeteksi di patahan ini. Walau begitu, pihaknya sudah memasang alat pemantauan gempa untuk memantau aktivitas patahan ini. Alat pemantauan itu diletakkan pada lokasi di Kecamatan Gringsing dan Paninggaran.
“Pemasangan alat atau jaringan pantauan gempa ini bertujuan juga untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah. Potensi terjadinya gempa di Patahan Weleri tidak terlalu besar karena tipe patahannya naik, bukan sejajar,” terang Heru.
Ia menambahkan, Patahan Weleri merupakan sumber gempa yang ada di darat dengan kedalaman dangkal antara 0-30 kilometer. Hal ini menyebabkan skala kegempaan masih dikatakan kecil.