Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915
Di Jalan Wotgandul Barat No. 14 Kranggan, Semarang, terdapat sebuah kedai kopi bernama Dharma Boutique Roastery. Dalam keterangannya, kedai itu sudah berdiri sejak tahun 1915.
-
Apa saja tempat wisata di Semarang yang terkenal dengan keindahannya? Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang memancarkan keindahan unik dan memikat. Kota ini memiliki pesona sejarah yang terlihat dari bangunan-bangunan klasik peninggalan kolonial Belanda. Selain itu, keindahan Semarang tercermin dalam keberagaman budayanya.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Mengapa warung kopi Sami Laris menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi? Dari warung ini, nuansa asri dan kentalnya pedesaan Sunda bisa langsung dirasakan oleh siapapun yang datang.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake menjaga tradisi "Kopi Kuli"? Buka dari jam 06.00 WIB sampai 00.30 WIB, tempat ini cocok bagi pengunjung yang ingin eksplor tentang kopi dan teh yang ada di Belitung. Warung Kopi Ake turut menjaga tradisi "Kopi Kuli" yang menjadi budaya ngopi bagi penambang timah Tiongkok pada zaman kolonial.
-
Apa yang ditawarkan oleh kafe Piknik Kopi di Lembang? Tempat yang terletak di Jalan Baruajak Desa, nomor 154, RT.04/RW.06, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini menawarkan dua keistimewaan sekaligus, yakni menunya dan bangunannya. Berbagai menu lezat dengan latar tempat yang penuh kisah di Piknik Kopi dijamin akan memberi kesan berbeda saat berkunjung ke “lantai dua” Bandung itu.
Bangunan kedai itu telah menjadi cagar budaya. Kedai kopinya berada di halaman samping rumah itu.
Di belakang rumah itu, terdapat sebuah museum kopi. Kata pengelolanya, museum itu terakhir kali digunakan untuk produksi kopi pada tahun 1980-an.
Dikutip dari kanal YouTube Jejak Siborik, bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928. Pemilik pertamanya adalah Tan Tiong Ie.
Sebelum mendirikan pabrik kopi di Semarang, Tan Tiong Ie terlebih dulu mendirikan pabrik kopi di Bandung bernama Margorejo.
Baru tahun 1928, ia mendapat izin usahanya. Kini pabrik tersebut diteruskan oleh cucunya atau generasi ketiga, yaitu Basuki Dharmowiyono.
Di dalam pabrik tersebut, beberapa mesin kopi peninggalan Belanda masih tersimpan. Mesin dengan merek “Eureka” itu memiliki kapasitas 120 kg.
Mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik itu mulai beroperasi pada tahun 1928 dan terakhir kali digunakan tahun 1980-an.
Pada masa jayanya, pabrik kopi itu mampu menyangrai kopi hingga 10 ton per hari. Sekali proses sangrai waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit.
Di museum itu pula terdapat sebuah mesin blender kopi, di mana biji kopi diproses jadi bubuk. Pada masa pendudukan Jepang, Tan Tiong Ie melarikan alat itu ke Solo agar tidak dirampas Jepang.
“Karena kalau Jepang biasanya kan merampas besi kemudian dilebur jadi senjata,” kata pengelola museum.
- Bikin Pembeli Terlena, Warung Kopi di Kampung Terpencil Tasikmalaya Ini Suguhkan Pemandangan Sawah Hijau dan Bukit Berkabut
- Kedai Kopi di Sumedang ini Ada di Tengah Kampung, Bisa Rasakan Nikmatnya Kopi Lokal sambil Lihat Pemandangan Sawah
- Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh
- Jarang Diketahui, Ternyata Pabrik Kopi Tertua di Semarang ini Salah Satu Pemasok Terbesar di Dunia
Saat penjajahan Jepang berakhir, Belanda kembali mendatangkan mesin penyangrai kopi. Berbeda dengan mesin “Eureka”, mesin penyangrai kopi itu digerakkan menggunakan mesin diesel kapal.
Di kafe Dharma Boutique Roastery, pengunjung dapat melihat langsung cara pembuatan kopi. Biasanya biji kopi yang digunakan berasal dari Sumowono, Kabupaten Semarang.
Dalam kesempatan itu, pemilik kanal YouTube Jejak Siborik memesan segelas kopi Gayo White dengan roasting medium. Dengan roasting medium, cita rasa kopi masih terasa begit pula dengan aromanya.