Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film "Siksa Kubur"
Toko roti ini sudah ada sejak tahun 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Toko roti ini sudah ada sejak tahun 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film "Siksa Kubur"
Di Kota Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, terdapat toko roti legendaris dan disebut sebagai toko roti tertua di Indonesia. Namanya toko roti “Go”. Toko roti ini sudah ada sejak tahun 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.
-
Kapan Toko Roti Djoen berdiri? Pada tahun 1920-an, toko roti itu sudah berdiri.
-
Kapan Roti Hosti dimakan? Dalam perayaan Ekaristi, roti hosti diyakini mengalami transubstansiasi, yaitu berubah substansi menjadi tubuh Kristus secara sakramental.
-
Siapa yang menyatakan perasaannya di Toko Roti Tegal? Menurut buku Gie dan Surat-Surat yang Tersembunyi (2016), di Toko Roti Tegal ia menembak perempuan yang ia kagumi yang bernama Nurmala Kartini Panjaitan.
-
Dimana Toko Roti Djoen berada? Di kawasan pecinan Ketandan Kota Yogyakarta, terdapat toko roti yang cukup legendaris bernama Toko Roti Djoen.
-
Kapan Soe Hok Gie menyatakan perasaannya di Toko Roti Tegal? Ketika itu, Soe Hok Gie menyatakan perasaannya di toko roti legendaris tersebut pada 11 Desember 1969.
-
Apa yang membuat Toko Roti Tegal menarik? Ada banyak hal menarik di sini, seperti dijajakannya kue dan roti lawas juga terdapatnya kisah cinta tokoh penggerak Soe Hok Gie.
Toko roti yang beralamat di Jalan Jenderal Soedirman Nomor 724 Purwokerto ini dikelola oleh pasangan suami istri Rosani Wiogo dan FX Pararto Widjaja.
Rosani adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha toko roti leluhurnya.
Nama toko ini diambil dari sosok Go Kwen Ka. Ia merupakan pendiri toko itu. Dalam perjalanan sejarahnya, toko ini mengalami fase kolonial yang diwarnai konflik dan peperangan. Bahkan pada masa Agresi Militer II Belanda, toko ini dibakar hingga luluh lantak.
“Menurut cerita orang tua saya, waktu itu toko musnah terbakar dan hanya menyisakan oven dan alat peracik roti berbahan besi yang kebal dari api. Untungnya seluruh pekerja berhasil menyelamatkan diri,” kata Rosiani dikutip dari Goodnewsfromindonesia.
Dari berdirinya hingga sekarang, tak ada yang berubah dari tata letak bangunan itu. Pihak pengelola hanya menambal bagian dinding yang retak termakan usia.
Rosiani mengatakan, saat ini mereka masih menggunakan mesin oven kuno untuk membuat roti. Mesin berusia ratusan tahun itu dibuat dengan batu bata tahan api.
Pemanggangan dengan cara tersebut juga mempengaruhi cita rasa roti yang kuat dengan aroma panggang alami.
Tidak ada penunjuk suhu atau termometer pada alat tersebut. Para pekerja hanya mengandalkan insting saat memanggang roti.
Mereka seperti sudah paham dengna penggunaan oven tradisional itu. Mereka tinggal memasukkan tangannya sebentar ke mulut oven untuk mengetahui panas.
- Menyusuri Gang Roti Legendaris di Bandung, Sudah Ada Sejak 1970-an
- Cerita Toko Roti Tegal di Matraman, Tempat Soe Hok Gie Nyatakan Cinta Sebelum Meninggal di Gunung Semeru
- Mencicipi Roti Bakar Legendaris di Bandung Sejak 1958, Ada Rasa Asin yang Laris Manis
- Kisah Toko Roti Sidodadi yang Legendaris di Bandung, Harganya Terjangkau Jadi Favorit Berbagai Kalangan
Sejak dulu, Toko Roti Go tidak menggunakan bahan pengawet, pemanis, atau bahan kimia untuk membuat produk mereka. Beberapa jenis produksinya antara lain roti manis, roti sobek, serta roti tradisional lainnya. Kini mereka memiliki sekitar 80 varian dan 10 jenis kue.
Jadi Inspirasi film “Siksa Kubur”
Dalam bagian film “Siksa Kubur”, terdapat kisah keluarga Sanjaya Arif yang mengelola toko roti berusia 30 tahun bernama Toko Gun. Ternyata toko itu terinspirasi dari Roti Go yang ada di Purwokerto. Hal itu dikonfirmasi sendiri oleh sutradara film, Joko Anwar.