Pekerja JJLS Gunungkidul Temukan Gua Menakjubkan di Tengah Proyek, Berisi Batuan Indah Bak Dihiasi Kristal
Batuan ini indah berwarna putih kekuningan berkilau seperti dihiasi kristal,
Warga Planjan, Saptosari, Gunungkidul, dikejutkan oleh penemuan fenomena alam berupa stalagmit dan stalaktit di lahan perbukitan karst. Lokasi ini terletak di jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul.
Video penemuan stalagmit dan stalaktit ini viral di media sosial. Tak sedikit warga yang penasaran dan berkunjung untuk melihat penemuan ini.
-
Apa saja yang terjadi di Gunungkidul terkait kekeringan? Memasuki Bulan Agustus, beberapa daerah di Indonesia mulai dilanda kekeringan. Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dikenal dengan daerah rawan kekeringan. Pemkab Gunungkidul menetapkan status siaga darurat kekeringan. Terlebih sebanyak 14 dari 18 kecamatan di sana mengalami kesulitan air bersih.
-
Di mana saja wilayah yang terdampak kekeringan di Gunungkidul? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak. Adapun penyebarannya berada di 350 dusun, dengan jumlah jiwa sebanyak 107.853 jiwa.
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan manusia purba di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
-
Dimana saja wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul? Lebih lanjut Suntoyo mengingatkan pada pelaku usaha sektor pariwisata tidak memanfaatkan momen peningkatan jumlah wisata ini untuk menaikkan tarif.
-
Dimana letak Kabupaten Gunungkidul? Gunungkidul merupakan sebuah wilayah kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Kenapa manusia purba memilih menetap di Gunungkidul? Laman Wikipedia menyebut jika daratan Kabupaten Gunungkidul dahulu adalah wilayah yang aman untuk ditinggali manusia purba. Jadi Tempat Hidup Manusia Purba 700.000 Tahun Silam Ini karena wilayah tersebut berada di dataran tinggi, kaya akan flora dan fauna, termasuk letaknya berbatasan dengan Samudera Hindia.
Berikut fakta selengkapnya, dilansir dari RRI dan berbagai sumber.
Ditemukan Pekerja Proyek saat Mengeruk Dinding Batuan Karst
Wajiran (60), menjelaskan bahwa penemuan tersebut terjadi pada Selasa malam, 15 Oktober 2024, sekitar pukul 21.30 WIB. Pekerja proyek JJLS yang pertama kali menemukan fenomena ini saat mereka menggunakan ekskavator untuk mengeruk dinding bantuan karst
Batu Stalagmit dan Stalaktit Aktif
Setelah penemuan menakjubkan itu, Wajiran dan beberapa warga lainnya tak sabar untuk menjelajahi gua yang baru ditemukan. Saat mereka melangkah masuk, mereka takjub dengan penampakan batu stalagmit dan stalaktit.
Pasalnya batu-batu stalagmit dan stalaktit berwarna putih kekuningan berkilau seperti dihiasi kristal, menciptakan pemandangan yang memukau.
."Setelah penemuan itu, saya dan beberapa warga masuk ke dalam gua, dan kami sangat terkesan. Di dalamnya sungguh indah, batu-batu tersebut berwarna putih kekuningan seperti dihiasi kristal, sehingga saat masuk, suasananya berkilau," ungkap Wajiran pada Rabu, 16 Oktober 2024 dilansir dari RRI.
Gua Setinggi 5 Meter
Ia memperkirakan bahwa jumlah stalagmit dan stalaktit di lokasi tersebut sangat banyak, dengan luas sekitar 30x30 meter dan tinggi sekitar 5 meter.
"Bentuk goanya itu di depan pintu awal memang kelihatan kecil tetapi pas sangat indah sekali bentuknya ada yang meruncing ke bawah menggantung dari langit-langit gua dan meruncing ke atas berdiri tegak di lantai gua, dan ada air yang menetes," ujar Wajiran.
Stalagmit dan stalaktit sendiri adalah formasi mineral yang terbentuk di dalam gua akibat proses pengendapan mineral dari air yang menetes. Keduanya memiliki bentuk yang unik dan dapat tumbuh dalam berbagai ukuran selama ribuan tahun.
Dulunya Persawahan
Menurut keterangan dari warga setempat, area yang sekarang menjadi lokasi penemuan goa tersebut dulunya adalah persawahan, di mana masyarakat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ditutup
Setelah penemuan goa bawah tanah yang masih memiliki stalaktit dan stalagmit aktif di JJLS Planjan, Saptosari, Gunungkidul, berita ini viral. Warga dari berbagai penjuru berbondong-bondong datang untuk melihat keajaiban alam tersebut.
Menyadari potensi kerumunan yang bisa berbahaya, pihak proyek mengambil langkah tegas dengan menutup pintu goa menggunakan material batu. Tindakan ini diambil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sekaligus melindungi keindahan dan keaslian goa yang baru ditemukan.
"Pasca penemuan goa bawah tanah yang kini masih ber stalaktit stalakmit aktif di JJLS Planjan, Saptosari, Gunungkidul menjadi viral sehingga warga berbondong bondong hendak melihat keberadaan goa tersebut, pihak proyek menutup pintu goa menggunakan material batu mengantisipasi hal hal yang tidak di inginkan" tulis akun Instagram updatedisini pada Rabu, 16 Oktober 2024.