Perempuan NU Kulon Progo dan Gerakan Masyarakat Sipil Gelar Diskusi Jelang Pilkada 2024, Tingkatkan Partisipasi Perempuan
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif warga, terutama perempuan, dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif warga, terutama perempuan, dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Perempuan NU Kulon Progo dan Gerakan Masyarakat Sipil Gelar Diskusi Jelang Pilkada 2024, Tingkatkan Partisipasi Perempuan
Tiga bulan menjelang hari Pilkada 2024, berbagai sosialisasi mulai dilakukan para stakeholder dalam hal ini KPU kepada masyarakat. Sosiaisasi ini penting dilakukan guna meningkatkan partisipasi politik warga sehingga angka golput bisa dikurangi.
Salah satu sosialisasi pemilu juga dilakukan oleh para perempuan Nadlatul Ulama (NU) yang tergabung di dalam PC Fatayat NU Kulon Progo.
-
Kenapa Pilkada 2024 penting? Pemilihan kepala daerah serentak ini menjadi ajang untuk menilai kembali kinerja para pejabat yang sedang menjabat, sekaligus kesempatan bagi calon baru untuk menawarkan visi dan misi mereka dalam membangun daerah masing-masing.
-
Kapan Pilkada 2024 akan digelar? Beberapa bulan lagi Indonesia akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024 diatur? Tahapan Pilkada 2024 sendiri telah ditetapkan dalam peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024.Peraturan tersebut tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
-
Apa itu Pantarlih Pilkada 2024? Pantarlih, atau Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, adalah individu atau sekelompok individu yang ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemutakhiran dan pencocokan data pemilih dalam pemilihan umum di Indonesia, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
-
Kapan Pilkada 2024 akan diadakan? Pilkada akan dilangsungkan pada Rabu, 27 November 2024 secara serentak di seluruh Indonesia.
Pada Senin (5/8), PC Fatayat NU Kulon Progo bekerja sama dengan Yayasan LKiS dan Koalisi Lintas Isu menggelar
“Diskusi Kesadaran Warga dalam Memilih Pemimpin yang Ideal” di Kantor PCNU Kulon Progo.
Dikutip dari rilis, acara ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif warga, terutama perempuan, dalam pemilihan kepala daerah mendatang.
Acara itu dimulai dengan sambutan dari Ketua PC Fatayat NU Kulon Progo Siti Suwarsih. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam mengawal pilkada.
“Jangan tutup kuping dan mata. Kita sebagai perempuan tetap harus mengawal pilkada. Jangan diam saja,” ujar Siti dengan nada semangat.
Acara diskusi itu dihadiri pula oleh Komisioner KPU Kulon Progo Hidayatut Toyyibah. Dalam kesempatan itu ia memaparkan secara detail tentang persyaratan bakal calon Bupati Kulon Progo.
Ia menekankan bahwa calon yang pernah terlibat dalam tindak pidana selama lima tahun, kejahatan seksual, dan narkoba tidak boleh mencalonkan diri. Selain itu ia juga menekankan pentingnya kampanye yang bersih dari praktik politik uang.
“Kampanye harus berubah dari praktik dagang sapi menjadi kampanye gagasan. Harapannya warga bisa memilih berdasarkan program yang ditawarkan calon,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Ida itu.
- Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos
- Kesepakatan Politik Tingkat Dewa dan Berubahnya Peta Politik Pilkada
- Menko Luhut Tanggapi Heboh Putusan MK Ubah Syarat Pilkada: Ada Pihak yang Diuntungkan
- Zulhas soal Calon yang Diusung pada Pilkada Serentak: PAN Selalu Ikut Gerindra
Acara itu dihadiri oleh para peserta dari berbagai kalangan, salah satunya kalangan anak muda. Salah satu perwakilan pemuda yang hadir adalah Taufik Kharisma Kusuma Jati dari Aliansi Pemuda Kulon Progo. Menurutnya, generasi muda harus lebih kritis dan aktif dalam proses pemilihan pemimpin daerah.
“Anak muda harus lebih berperan aktif dalam proses demokrasi. Kita harus memastikan bahwa pemimpin yang kita pilih benar-benar mampu mewakili aspirasi dan kebutuhan kita,” ujar Taufik dikutip dari pers rilis.
Acara itu dipandu oleh Abiyasa Iqbal Aula sebagai fasilitator. Ia menjelaskan bahwa Pilkada 2024 sangat dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu, kesadaran warga dalam memilih calon pemimpin yang sesuai dengan aspirasi mereka menjadi sangat penting.
“Calon yang dipilih harus lahir dari realitas dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu perlu ada pengawalan agar sejalan dengan aspirasi warga,” kata Abiyasa selaku perwakilan dari Forum Pemuda Penggerak Desa Karangsari Kulon Progo.