Potret Jembatan Berlantai Kayu di Grobogan, Banyak Makan Korban Jatuh ke Sungai
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @infogrobogan.id pada Senin (4/4), sebuah motor melintasi jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan. Jembatan itu cukup sempit dan tidak ada pagar pengaman di kanan kirinya.
Walaupun pembangunan infrastruktur terus dilakukan pemerintah sebagai contoh pembangunan jalan tol, namun infrastruktur di daerah-daerah terpencil masih dikatakan memprihatinkan. Hal itu terlihat dari akses sebuah jalan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @infogrobogan.id pada Senin (4/4), sebuah motor melewati jalan desa di Dusun Bulakharjo, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan. Dengan santainya, pengendara motor melewati jembatan tersebut. Padahal jembatan itu cukup sempit dan tidak ada pagar pengaman di kanan kirinya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Diketahui, jembatan itu telah memakan korban para pengendara yang pernah lewat situ. Berikut selengkapnya:
Pernah Makan Korban
©instagram/@grobogan.id
Jembatan itu cukup berbahaya untuk dilalui sepeda motor. Saking sempitnya, hanya satu motor yang bisa melewati jembatan itu. Bila malam hari, kondisi jembatan makin berbahaya karena tidak ada penerangan di sekitarnya. Tak heran, beberapa pengendara yang melewati jembatan itu pernah terjatuh ke aliran sungai di bawahnya.
“Selain kondisinya sangat memprihatinkan, juga telah banyak memakan korban yang jatuh ke sungai. Bahkan hingga mengalami cacat permanen,” tulis @infogrobogan.id.
Bikin Ketar-Ketir
©instagram/@grobogan.id
Diketahui, jembatan itu berada di sebuah jalan desa yang menghubungkan Desa Bandungharjo di Kecamatan Toroh, dan Desa Jambangan di Kecamatan Geyer. Tak hanya satu, bahkan ada empat jembatan dengan kondisi serupa di ruas jalan yang sama. Kondisi ini bikin pengendara yang lewat ketar-ketir, apalagi bagi mereka yang baru pertama kali melewati jalan itu.
“Aku pernah lewat jalan ini malam-malam jam 2 sepulang pentas min. Masya Allah ngeri-ngeri sedap pas lagi sepi-sepinya. Eh aku lewat dan suara kayu jembatannya keras banget. Seketika ngakak dan kaget sendiri HAHAHAHA,” tulis @nuralisa29.
“Pernah banget lewat jembatan ini waktu dulu KKN di Geyer tepatnya Desa Jambangan pas mau main ke alun-alun lewatnya Toroh dan jalan satu-satunya cuma jembatan ini. Mau nggak mau ya harus lewat ketar-ketir sumpah,” tulis @anita_fitriana96.
“Aku pernah tibo angkono motorku terjun. Alhamdulillah aku seh neng duwur,” tulis @indahsanjaya55.