Pria Boyolali Olah Limbah Kayu Jati Jadi Produk Karya Seni Bernilai Tinggi, Ini Kisah di Baliknya
Keberadaan usaha kerajinan limbah kayu itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Keberadaan usaha kerajinan limbah kayu itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
Pria Boyolali Olah Limbah Kayu Jati Jadi Produk Karya Seni Bernilai Tinggi, Ini Kisah di Baliknya
Eko Lukistyanto punya kemampuan unik yang tak banyak dimiliki orang lain, yaitu mengolah limbah kayu jati menjadi produk seni bernilai tinggi. Kemampuan itu diwariskan oleh ayahnya, Widodo Harto Sudarmo.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Mengapa janin perempuan Wonogiri tersebut mengeras? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Kenapa para narapidana di Lapas Sijunjung bersemangat mengolah limbah kayu? Pelatihan mengubah limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi sangat bermanfaat bagi kehidupannya. Sebelum mendapatkan pelatihan di lapas, ia sama sekali tidak mengetahui perihal pertukangan. Bapak satu anak ini pun mengaku menyesal karena dulu perbuatannya sering meresahkan masyarakat. Kini, ia bertekad akan menjadi orang baik dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
-
Apa yang terjadi pada Desa Wonorejo di Kalimantan Selatan? Di Kalimantan Selatan, ada sebuah desa yang kini telah hilang. Dulu desa itu bernama Wonorejo. Desa tersebut dulunya ditempati oleh orang-orang transmigran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Eko bercerita, ayahnya merupakan seorang pensiunan pabrik karung Delanggu. Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
“Dengan belajar autodidak, ayah saya mulai membuat replika kecil-kecilan. Setelah produknya terkenal, ayah saya mulai diajak pameran di Jakarta. Pada tahun 1996 ayah saya membuat replika motor Harley, tapi belum detail,” kata Eko dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Entah apa obsesi Widodo terhadap motor Harley. Pada tahun 1997, ia menyewa khusus sebuah Harley untuk ditiru demi pembuatan replikanya. Tiruan Harley yang lebih mendetail pun dibuat Widodo.
Bahkan ukurannya bisa dibilang sama dengan motor Harley yang asli.
Selanjutnya, Widodo ditawari untuk membuat replika mobil. Dengan tekad yang kuat, Widodo menerima tawaran itu.
Produk yang dibuat Widodo mendapat perhatian dari banyak pihak. Bahkan ia diundang ke luar negeri untuk memperkenalkan produknya.
Setelah sang ayah beranjak tua, Eko sebagai anak tertua meneruskan usaha kerajinan itu.
Tak hanya kepada anak sulungnya, Widodo mewariskan keahlian mengolah limbah kayu jati kepada para karyawan yang bekerja padanya. Salah satunya adalah Deden Sudrajat. Dia sudah bekerja di tempat itu sejak tahun 2001. Di pusat pembuatan kerajinan itu, Deden ahli dalam membuat replika mobil.
“Yang paling susah itu replika mobil McLaren, terus kalau yang paling gampang replika Ferrari. Bikinnya cepet. Apalagi kalau kayunya panjang-panjang,” kata Deden dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.
Eko mengatakan, pengerjaan kerajinan itu biasanya dilakukan atas permintaan pembeli. Tahapan pembuatannya pun cukup panjang, mulai dari mencari contohnya di Google, pembuatan sasis atau rangka, penghalusan kayu, pembuatan bagian interior, dan lain sebagainya.
Di antara produk-produknya, yang paling sering dipesan adalah replika motor Harley. Menurut Eko, dari tahun ke tahun model Harley yang dibuat tidak pernah berubah.
- Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar
- Bolak-balik Tidak Naik Kelas, Begini Kisah Pria Kerja Empat Jam Sehari Dapat Gaji Lebih dari Rp4 Juta
- Pria Ini Jalani Hidup Susah Selama 21 Tahun Demi Pensiun Dini, tapi Ujungnya Malah Sia-Sia
- Kisah Perajin Seni Liping di Sukoharjo, Mulai dari Jualan di Jalanan Hingga Produknya Terkenal ke Mancanegara
Bahan yang digunakan tak hanya limbah kayu jati. Bila diperlukan Eko sengaja membeli kayu baru jika ketersediaan limbah kayu yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan tidak tersedia lagi atau cukup terbatas jumlahnya.
“Untuk masalah kayu saya menggunakan kayu yang kering. Artinya kalau sudah jadi barang tidak akan retak. Memudahkan orang juga untuk mengerjakan,” kata Eko.
Hasil kerajinan limbah kayu itu berhasil dilirik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu keberadaan usaha kerajinan limbah kayu itu juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.
“Tidak semua orang bisa mengerjakan hal seperti ini. jadi alangkah baiknya kalau produksi saya lebih perbanyak, kualitas lebih diutamakan, dan pemasaran lebih banyak lagi. Karena bakal bisa menambah lapangan usaha dan nafkah bagi kami,” ungkap Eko dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.