Santri Banjarnegara Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor, Bisa Dideteksi Lewat Ponsel
Guna meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya longsor, santri di Banjarnegara menciptakan sebuah alat pendeteksi longsor. Alat ini manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat karena potensi terjadinya longsor bisa dipantau langsung melalui ponsel. Lalu bagaimana cara kerjanya?
Pada musim hujan ini, bencana longsor telah terjadi di berbagai tempat. Bencana ini masih berpotensi terjadi mengingat musim hujan yang masih panjang. Warga pun harus berhati-hati karena terkadang bencana longsor ini sulit diprediksi.
Namun guna meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya longsor, santri di Banjarnegara menciptakan sebuah alat pendeteksi longsor. Berbeda dengan alat deteksi yang dimiliki pemerintah, alat deteksi longsor buatan santri itu manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat karena potensi terjadinya longsor bisa dipantau langsung melalui ponsel.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu bagaimana cara kerjanya? Berikut selengkapnya:
Pantau Pergerakan Tanah Lewat Ponsel
©YouTube/Liputan6
Mengutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (24/10), alat pendeteksi longsor itu memang sengaja diciptakan untuk memantau pergerakan tanah lewat ponsel. Sistem alat itu bekerja dengan menyebarkan informasi tentang akan terjadinya pergerakan tanah ke seluruh warga melalui ponsel warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. Alat ini juga telah melalui tahap uji coba dan akan dipasang di sejumlah daerah rawan bencana longsor.
“Jadi alat ini menggunakan sensor ultrasonik di mana nanti pergerakan tanah bisa terbaca pada sistem, lalu dikirim pada website serta mobile phone. Diharapkan alat ini bisa meminimalisir korban dari longsor itu sendiri,” kata Singgih Hamdani, Ketua Tim Pembuat Alat Pendeteksi Longsor.
Hasil Modifikasi
©YouTube/Liputan6
Alat pendeteksi gerakan tanah hasil karya para santri SMK Al-Fatah Banjarnegara ini merupakan hasil deteksi alat sebelumnya yang dibuat oleh Tim BPBD Banjarnegara. Alat deteksi longsor ciptaan BPBD Banjarnegara masih beroperasi secara manual.
Dengan adanya modifikasi ini, alat pendeteksi longsor bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh semua warga. Nantinya, alat ini akan dipasang di wilayah yang masuk di zona merah rawan bencana tanah longsor. Terobosan para santri ini mendapat sambutan positif dari BPBD Banjarnegara.
“Jadi dengan adanya alat ini semua masyarakat tahu ada longsor di mana, koordinat mana, intinya semua tahu. Tidak hanya untuk pemerintah saja, katakanlah pak bupatinya saja, pak sekdanya saja yang tahu. Tapi seluruh masyarakat sekitar harus tahu. Jadi kami sangat terbantukan dengan teknologi semacam ini,” kata Andry Sulistyo, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara.