Sepuluh Kabupaten di Jateng Diprediksi Alami Kekeringan Meteorologis pada Musim Kemarau, Ini Faktanya
Salah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Salah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Sepuluh Kabupaten di Jateng Diprediksi Alami Kekeringan Meteorologis pada Musim Kemarau, Ini Faktanya
Pada Juni ini, sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah mulai masuk musim kemarau.
Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di sejumlah wilayah di Jateng untuk mewaspadai dampak dari kekeringan meteorologis.
Salah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
-
Apa yang diprediksi akan terjadi di Jawa Tengah pada musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Di mana dampak kemarau sudah mulai terasa di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana suhu terpanas di Indonesia hari ini? Hasil analisa tim ahli meteorologi BMKG, Senin (24/6) siang, suhu terpanas di wilayah Tangerang Selatan, Banten (Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah II BMKG) setinggi 35,2 derajat Celsius dan Aceh Besar, Aceh (Stamet Kelas I Sultan Iskandar Muda).
-
Kapan puncak musim kemarau di Jawa Tengah selatan dan pegunungan tengah diperkirakan terjadi? “Bulan Agustus ini diprakirakan sebagai puncak musim kemarau khususnya di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng,”
-
Kapan angin kencang diprediksi akan terjadi di Sleman bagian Utara? Berikutnya, pada 18 Oktober 2023 berpotensi di Sleman bagian Utara, Kulon Progo bagian Selatan, Bantul bagian Timur dan Selatan, dan Gunungkidul pada siang-sore hari.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, mengatakan bahwa berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim Provinsi Jawa Tengah Periode Dasarian I Juni 2024, Cilacap merupakan salah satu kabupaten dengan status Waspada Kekeringan Meteorologis.
Ia menjelaskan, kekeringan meteorologis merupakan kondisi kekeringan akibat curah hujan yang kurang.
Selain Cilacap, ada 10 kabupaten lain di Jawa Tengah yang juga berstatus waspada kekeringan meteorologis yaitu Kebumen, Purworejo, Blora, Demak, Grobogan, Rembang, Kendal, Klaten, Sukoharjo, dan Wonogiri. Bahkan ada dua kabupaten lain yang statusnya sudah di level Siaga yaitu Jepara dan Pati.
“Dalam peringatan dini tersebut juga disebutkan bahwa sebagian besar wilayah Jawa Tengah pada Dasarian Juni 2024 ini masih berada pada periode musim hujan dan terdapat beberapa wilayah yang sudah masuk musim kemarau,” kata Teguh.
Menurutnya, hal itu terlihat masih adanya potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang diprakirakan akan berlangsung hingga tanggal 3 Juni 2024, antara lain di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Akan tetapi, pada 4-10 Juni 2024 sudah tidak ada potensi hujan lebat di wilayah Jawa Tengah.
"Sementara berdasarkan tinjauan parameter iklim secara umum, suhu permukaan laut di wilayah perairan sekitar Jawa pada Juni 2024 diprediksi normal hingga dingin dan menghangat mulai Agustus 2024. Dengan demikian, musim kemarau diprediksi berlangsung normal," kata Teguh dikutip dari ANTARA.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan sejak pertengahan Mei 2024 hingga Minggu (2/6), pihaknya telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 9 tangki untuk warga terdampak kekeringan di 5 desa, yakni Desa Bojong di Kecamatan Kawunganten, Desa Karanggintung dan Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu, serta Desa Cimrutu dan Rawaapu di Kecamatan Patimuan.
Menurutnya, BPBD Kabupaten Cilacap siap memenuhi bantuan air bersih berapa pun kebutuhan masyarakat asalkan pemerintah desa setempat mengajukan permohonan secara resmi ke Pemerintah Kabupaten Cilacap.
"Berdasarkan hasil pemetaan, di Kabupaten Cilacap terdapat 105 desa di 20 kecamatan yang rawan kekeringan pada musim kemarau. Tahun 2023 kemarin, bantuan air bersih kami salurkan untuk warga terdampak kekeringan di 86 desa dari 20 kecamatan, sedangkan pada musim kemarau kali ini baru untuk 5 desa di 3 kecamatan," katanya.
- Sepekan Terakhir Jabodetabek Diguyur Hujan dngan Intensitas Deras, Ternyata Ini Pemicunya
- 38 Daerah di Jatim Berpotensi Alami Puting Beliung hingga Hujan Es, Waspadai Ini
- Waspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024
- Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peta Kekeringan di Pulau Jawa
Bila merujuk kembali pada tahun 2023, wilayah yang pertama kali masuk kekeringan di Pulau Jawa adalah Kabupaten Cilacap dan Bogor.
Selama lima tahun terakhir, Pulau Jawa memiliki tren kejadian kekeringan yang cukup fluktuatif. Dilansir dari bnpb.go.id, tahun 2018 merupakan tahun dengan kejadian bencana tertinggi dengan 130 kejadian. Kekeringan mengalami sedikit penurunan di tahun 2019 dengan 123 kejadian kekeringan di Pulau Jawa.
Kekeringan mengalami penurunan yang sangat signifikan di tahun 2020 dengan hanya 26 kejadian dalam satu tahun. Kekeringan terus turun hingga tahun 2022, dengan 15 kejadian bencana kekeringan di tahun 2021 dan 4 kejadian bencana kekeringan di tahun 2022. Data BNPB hingga bulan Agustus mencatat bencana kekeringan Kembali naik cukup tinggi di tahun 2023 dengan 49 kejadian.