Serunya Makan Kelengkeng Sepuasnya di Agrowisata Sukoharjo, Ada Kelengkeng Rendah Gula Ramah Diabetes
Untuk dapat menikmati kebun kelengkeng ini, pengunjung harus memesan tempat terlebih dahulu.
Untuk dapat menikmati kebun kelengkeng ini, pengunjung harus memesan tempat terlebih dahulu.
Serunya Makan Kelengkeng Sepuasnya di Agrowisata Sukoharjo, Ada Kelengkeng Rendah Gula Ramah Diabetes
Di Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, ada sebuah kebun buah kelengkeng yang belum lama dibuka. Di sana pengunjung boleh memilih dan memetik sendiri, serta makan buah kelengkeng sepuasnya di kebun mereka.
-
Mengapa Kebun Raya Liwa dianggap penting? Tujuan utamanya adalah untuk pusat konservasi flora, objek wisata, edukasi, dan jasa lingkungan.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Di mana letak Pegunungan Kendeng? Perbukitan Kendeng melintang dari barat ke timur melintasi wilayah Kabupaten Kudus, Pati, Rembang, Tuban, hingga Lamongan.
-
Kapan Kebun Buah Mangunan buka? Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 17.30 WIB.
-
Apa daya tarik utama Kebun Teh Sirah Kencong? Wisatawan bisa menikmati pemandangan asri dengan udara segar karena kebun teh ini terletak di dataran tinggi yang jauh dari polusi.
-
Bagaimana situs Bukit Kerang terbentuk? Sampah-sampah ini berupa kerang atau remis yang seiring berjalannya waktu terus menumpuk hingga membentuk bukit.
Belakangan, Kebun Kelengkeng Triyagan, begitu namanya disebut, menjadi daya tarik wisata baru di wilayah Sukoharjo, terutama bagi pencinta buah kelengkeng.
Di kebun itu, pengunjung dimanjakan dengan kesempatan untuk bisa menikmati kelengkeng langsung dari pohonnya.
Selama berada di kebun kelengkeng, pengunjung mendapat penjelasan dari pengelola kebun mengenai jenis buah kelengkeng hingga cara memetik buah kelengkeng.
Pengunjung kemudian dipersilakan untuk memilih dan memetik kelengkeng yang disukai, kemudian makan sepuasnya di lokasi.
“Di sini itu konsepnya seperti ‘all you can eat’, kemudian juga karena bisa memetik secara langsung dan diperbolehkan, jadi seperti ada rasa asyik. Seperti bertamasya,” ujar salah seorang pengunjung, Aulia Sahanatu Fial, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (15/5).
Aulia mengatakan, semua kelengkeng yang ia petik dari pohon yang ada di sana rasanya manis. Hampir ia tidak menjumpai kelengkeng yang rasanya hambar atau tanpa rasa sama sekali.
Keberadaan kebun buah itu menjadi wisata alternatif bagi warga. Selain untuk edukasi anak, mereka juga senang dengan beragam jenis kelengkeng di kebun tersebut yang memiliki rasa manis yang berbeda-beda.
“Saya ke sini ingin edukasi anak sama keluarga. Saya senang memetik sendiri. Buah-buahannya juga besar-besar dan manis.
Dikutip dari kanal YouTube Liputan6, kebun buah di Desa Triyagan itu baru beroperasi beberapa pekan lalu. Namun kehadirannya langsung disambut baik oleh para pengunjung.
Konsep makan sepuasnya di kebun menarik rasa ingin tahu para pengunjung. Apalagi di kebun itu terdapat beragam jenis kelengkeng mulai dari kelengkeng kristal, mitos super, dan kelengkeng dengan kualitas terbaik.
Kelengkeng dengan kualitas terbaik itu diyakini rendah gula dan aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
- 10 Cara bagi Penderita Diabetes agar Bisa Tetap Makan Enak Tanpa Khawatir Gula Darah Melonjak
- Lezatnya Gecok Jantung Pisang, Kuliner Kuno Betawi yang Cocok Bagi Penderita Diabetes dan Kanker
- Kaki Menghitam Jadi Salah Satu Gejala Diabetes, Intip Gejala Lainnya yang Wajib Diwaspadai
- Bahaya Makan Gorengan Setiap Hari, Bisa Timbulkan Penyakit Mematikan
“Di sini pengunjung bisa 15 menit memetik kelengkeng terserah mereka sebanyak-banyaknya dan dimakan habis di tempat. Kalau mau dibawa pulang nanti harganya variatif mulai dari Rp35-55 ribu per kilogram. Ada juga kelengkeng kualitas terbaik yang harganya Rp70 ribu. Nah kelengkeng ini ramah sekali untuk orang-orang diabetes karena rendah gula,”
kata pengelola kebun kelengkeng, Muhammad Nur Wicaksana.
Walaupun menerapkan konsep makan sepuasnya, pengunjung hanya diberi waktu selama 15 menit untuk memilih dan memetik buah kelengkeng sebanyak-banyaknya untuk dimakan di tempat. Untuk dapat makan kelengkeng sepuasnya, pengunjung dikenakan biaya Rp45 ribu. Namun jika kelengkeng yang telah dipetik tidak dihabiskan, pengunjung dikenakan biaya tambahan Rp5.000 per ons.
Untuk dapat menikmati kebun kelengkeng ini, pengunjung harus memesan tempat terlebih dahulu.
Sebab pengelola memberlakukan pembagian jadwal dengan jumlah maksimal 10 orang ketika berkeliling memilih dan memetik buah kelengkeng di area seluas 5.000 meter persegi itu.