Serunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus
Acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Serunya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Empat Pusaka Kebesaran Dikirab Sekaligus
Pada 22 Februari 2024 lalu, Kabupaten Banyumas menginjak usia 453 tahun. Namun peringatan hari jadi kabupaten itu baru digelar tiga hari kemudian, tepatnya pada Minggu (25/2).
- Disurati Kubu Pegi Setiawan, Ini Perintah Kejagung untuk Jaksa di Daerah yang Tangani Kasus
- Pingsan saat Penghitungan Suara, Petugas KPPS di Kabupaten Tangerang Meninggal
- Cegah Kerawanan, Kapolresta Pekanbaru Pantau TPS di Rutan
- Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya
Sebanyak empat pusaka kebesaran Banyumas dikirab dalam hari peringatan tersebut, yaitu Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Nala Praja, Keris Kiai Gajah Endro, dan Keris Kiai Sempana Bener. Kirab dilakukan mulai dari halaman Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas hingga Rumah Dinas Bupati Banyumas dengan menyusuri Jalan Jenderal Soedirman, Purwokerto, sejauh dua kilometer.
Mengutip ANTARA, prosesi kirab diawali dengan upacara pemberangkatan yang dipimpin oleh Pejabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di halaman Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas.
Dalam upacara itu, Pj Bupati menyerahkan Tombak Kiai Genjring kepada Subamanggala yang diperankan oleh Camat Purwokerto Timur Kristiono untuk dikirab bersama tiga pusaka lainnya.
Sementara iring-iringan kirab terdiri atas pasukan pembawa Panji Lambang Daerah Banyumas, disusul Subamanggala yang bertindak sebagai pembuka jalan untuk memimpin kirab.
Di belakang Subamanggala ada pasukan pembawa empat pusaka kebesaran yang melambangkan kekuatan, keagungan, perjuangan, berpegang teguh pada keimanan, dan ketakwaan kepada Tuhan yang telah mengiringi perjalanan sejarah Kabupaten Banyumas.
Iring-iringan kirab dilanjutkan dengan kehadiran sosok bupati pertama Banyumas, Raden Djoko Kaiman beserta istri yang diperankan oleh Kakang-Mbekayu Banyumas. Disusul barisan pembawa foto Bupati II hingga Bupati XXXI Banyumas.
Setelah tiba di Pendopo Sipanji Purwokerto, Pj Bupati memimpin upacara Palereman untuk menerima empat pusaka yang baru dikirab dan selanjutnya diistirahatkan kembali dalam ruangan khusus yang berada di Rumah Dinas Bupati Banyumas.
“Masyarakat Banyumas luar biasa. Meskipun di tengah terik matahari, mereka tetap semangat untuk menyaksikan,” ujar Hanung saat ditemui ANTARA pada Minggu (25/2).
Ia berharap kirab pusaka itu menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Banyumas.
Sementara itu Ketua Panitia Hari Jadi ke-453 Banyumas, Suwondo, mengatakan bahwa acara Kirab Pusaka itu merupakan penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Menurutnya, selain menghibur masyarakat, acara tersebut juga menjadi momen pelestarian budaya Jawa dan penyampaian pengetahuan pada masyarakat seputar Banyumas.
Salah seorang warga Banyumas, Eny Tri Wahyuni, mengaku senang melihat prosesi Kirab Pusaka tersebut.
"Ini sebagai wujud apresiasi masyarakat untuk menyambut Hari Jadi Kabupaten Banyumas," katanya.
Sempat Terjadi Insiden
Acara kirab itu sempat diwarnai insiden seorang penunggang kuda terjatuh di tengah-tengah acara. Pada saat itu kuda yang ditunggangi berjalan pelan. Sehingga penunggang kuda itu tidak mengalami luka serius.