Terbang Sampai San Francisco, Begini Kisah Batik Tulis Klaten yang Mendunia
Batik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Batik tulis binaan BRI di Klaten ini rupanya sudah mendunia
Terbang Sampai San Francisco, Begini Kisah Batik Tulis Klaten yang Mendunia
Klaten terkenal dengan kerajinan kainnya sejak puluhan tahun silam. Produknya bermacam-macam, namun salah satu yang menjadi primadona adalah batik tulis.
Kepopuleran batik khas Klaten rupanya tak hanya di dalam negeri. Banyak warga di luar Indonesia yang menyukai motif dan sisi otentiknya hingga sampai San Francisco di Amerika.
-
Bagaimana BRI membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Sentra batik tulis Kebon Indah misalnya, yang mengalami peningkatan produksi terutama setelah dibantu oleh program permodala Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
-
Apa keunikan dari batik tulis Bayat? Batik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.
-
Apa tujuan utama Program BRI Fellowship Journalism 2023? "Penyelenggaraan BRI Fellowship Journalism 2023 ini bertujuan mengajak insan media untuk turut serta membangkitkan semangat UMKM Indonesia melalui karya mereka. "Mereka adalah salah satu pionir yang kami yakini dapat membawakan semangat optimistis bagi khalayak publik. Melalui tulisan-tulisannya, para jurnalis turut berkontribusi besar bagi kebangkitan UMKM di Indonesia," ungkap Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto.
-
Apa yang menjadi misi utama perajin batik tulis khas Bayat, Klaten? Di balik motif dan warnanya yang indah, terselip misi penyelamatan lingkungan dari sehelai batik tulis khas Bayat, Klaten.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan batik tulis khas Bayat, Klaten? Disampaikan Dalmini, usaha batik yang ia kelola bersama 75 orang warga desa sekitar tak sekedar merawat warisan nenek moyang.
-
Kapan BRI Fellowship Journalism 2024 akan diselenggarakan? BRI Fellowship Journalism merupakan program yang digagas oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberdayakan para jurnalis muda agar bisa berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan dan pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah.
Salah satu produsen batik tulis yang sudah dikenal hingga Mancanegara adalah Batik Tulis Kebon Indah milik kelompok perempuan di Desa Kebon, Kecamatan Bayat.
Ketua kelompok batik tulis perempuan di sana, Dalmini berbagi kisah produk usahanya bisa terbang hingga benua Paman Sam di sana. Berikut kisahnya.
Keunikan Batik Tulis Bayat
Batik yang dikelola oleh Dalmini dan 75 perempuan di sana diketahui memiliki ciri yang unik. Produknya berbeda, karena memakai pewarna alami dan bukan berbahan kimia.
Selain itu, motifnya juga mengambil tema alam di sekitar Desa Kebon, Kecamatan Bayat yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Menurut Dalmini, konsumen dari mancanegara memang menyukai batik di tempatnya karena dianggap ramah lingkungan.
“Awalnya produk batik kami ini ikut pameran di Yogyakarta, terus kenalan dengan konsumen mancanegara. Terus kami aktif cerita tentang komunitas Kebon Indah, dan warnanya yang spesialis alam. Konsumen itu datang lagi ke sini dan tertarik dengan keunikannya,” terang Dalmini.
Terbang Sampai Amerika
Setelah warga mancanegara itu kembali ke gerai milik Kebon Indah, Dalmini lantas diundang ke San Fransisco untuk mengisi acara seputar ke-Indonesiaan yang dijalankan oleh Konsulat di sana.
Ia pun telah terbang ke Amerika sebanyak dua kali untuk mengenalkan batik tulis Bayat Kebon Indah di tahun 2017 dan 2018.
Terakhir, dirinya diminta untuk mengisi materi seputar batik tulis di Berkeley University di San Fransisco.
“Waktu itu sempat isi materi seputar batik di Berkeley University, responsnya bagus dan banyak yang suka dengan batik tulis,” kata Dalmini.
- Mengenal Batik Tulis Ulur Wiji Asal Mojokerto, Dari Desa hingga Tembus Pasar Internasional
- Perajin Batik Tulis Khas Bayat Klaten Ini Bawa Misi Ramah Lingkungan
- Mengenal Batik Tulis Bayat, Hasil Karya Ibu-ibu Usai Gempa Yogyakarta 2006
- Mengenal Batik Betawi Khas Kampung Terogong, Ada Motif Tumbuhan sampai Ondel-Ondel
Berupaya Mengembalikan Esensi Batik Tulis
Dengan masyhurnya batik tulis khas Bayat hingga Amerika ini, semakin memantik semangat Dalmini bersama ibu-ibu setempat.
Mereka ingin mengembalikan esensi batik yang sebenarnya adalah tulis.
Ini sesuai dengan penetapan UNESCO, bahwa batik yang baik versi mereka adalah batik yang tidak menggunakan mesin.
“Karena yang diakui UNESCO kan yang buatan tangan,” kata dia
Itulah mengapa, konsumen dari luar negeri banyak menyukai batik terutama yang berbahan alami dan berasal dari alam.
“Konsumen luar itu suka karena warnanya yang tidak mentereng, dan aromanya seperti jamu. Karena bahan pewarnannya yang berasal dari tumbuhan,” katanya lagi.
Berharap Anak Muda Mencintai Batik
Dalmini bersama kelompok batik tulis Kebon Indah berharap agar kerajinan batik yang merupakan khas nusantara tidak punah.
Dirinya beryakin jika batik bisa dikreasikan dengan motif kontemporer, maka eksistensinya bisa terjaga. Di samping motif klasik dan lingkungan khas Kebon Indah sebagai identitas yang terjaga.
“Karena di sana mereka pada suka dengan batik, sehingga yang muda-muda bisa turut melestarikannya,” terangnya.
BRI Mengangkat Batik Tulis Kebon Indah Khas Bayat
Saat ini, batik tulis Kebon Indah terus melakukan inovasi dan tetap merangkul para perempuan setempat. Sebab, Dalmini menginginkan para tetangganya yang perempuan bisa lebih mandiri dan tidak bergantung ke sang suami.
Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang. Setelah dijual melalui media sosial hasil pelatihan BRI, terjadi peningkatan penjualan.
Kemudian, bantuan CSR juga diberikan BRI karena Batik Kebon Indah dikenal sebagai UMKM yang terus bergeliat dan berkembang.
“Ini penjualannya pake QRIS juga, terus kami dapat CSR berupa lemari, meja dan kebutuhan produksi lainnya,” kata dia.