Terkenal Hingga ke Kota New York, Ini 4 Fakta Unik Desa Budaya Sabdodadi Bantul
Desa Sabdodadi sekilas tampak tak beda dengan desa-desa lainnya. Namun baru-baru ini desa itu dibuat heboh karena berhasil dipromosikan pada papan reklame digital di New York Square, Amerika Serikat. Lalu apa keistimewaan desa ini?
Desa Sabdodadi sekilas tampak tak beda dengan desa-desa lainnya. Namun desa yang berada di Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul itu baru-baru ini dibuat heboh karena berhasil dipromosikan pada papan reklame digital di New York Square, Amerika Serikat.
“Ini suatu kebanggaan bagi Bantul bisa ditampilkan dalam Times Square New York City oleh teman-teman dari Viral Blast Global, dan ini akan menyemangati masyarakat Bantul untuk meningkatkan kreativitasnya,” kata Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengutip dari ANTARA.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Terkenal hingga ke Kota New York, Desa Sabdodadi memang menjadi salah satu desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada momen-momen tertentu, masyarakat di desa itu rutin menggelar kesenian budaya yang menarik wisatawan untuk datang ke tempat itu.
Lalu apa saja keunikan-keunikan yang terdapat di Desa Wisata Budaya Sabdodadi? Berikut selengkapnya:
Asal Mula Desa Sabdodadi
©YouTube/Bantul TV
Melansir dari kanal YouTube Bantul TV, asal mula penamaan Desa Sabdodadi diambil dari dinamika masyarakat pada saat itu. Pada awal-awal desa itu berdiri, berbagai program pembangunan desa dibuat dan hampir semuanya berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diusulkan nama “Sabdodadi” sebagai sebutan untuk desa itu.
“Jadi pada zaman awal-awal lurah dulu setiap ide gagasan (sabda) pembangunan selalu terlaksana (dadi). Misalnya membangun masjid dadi (jadi), membangun jembatan jadi, membangun sekolah jadi. Karena itulah nama ‘Keyongan’ pada desa ini diganti menjadi Desa Sabdodadi,” kata Jumakir, ketua pokdarwis Desa Sabdodadi.
Desa Budaya
©YouTube/Bantul TV
Sebagai desa wisata budaya, berbagai seni budaya dihadirkan oleh masyarakat Desa Sabdodadi. Beberapa seni budaya itu antara lain jathilan, karawitan, ketoprak, krumpyung, sendratari, wayang kulit, dan lain-lain.
Selain pementasan, masyarakat di Desa Sabdodadi masih mempertahankan adat istiadat baik dari arsitektur rumah-rumah penduduk, ritual, maupun interaksi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ada pula kerajinan tangan kulit khas masyarakat Sabdodadi yang menggambarkan perjuangan mereka dalam menghadapi masa-masa sulit ekonomi pada zamannya.
Terdapat Situs Kuno
©YouTube/Bantul TV
Tak hanya budayanya yang dihadirkan pada masa kini, ternyata Desa Sabdodadi menyimpan situs-situs peninggalan warisan zaman dulu. Beberapa di antara peninggalan itu adalah batu lingga yoni yang berada di area persawahan di Dusun Sutran, Sabdodadi.
“Jadi di desa ini peninggalannya ada dua. Yang pertama adalah situs Watu Lumpang berbentuk oval. Konon katanya dulu situs ini berfungsi sebagai tempat untuk minum kuda. Diameter hampir 2 meter. Sementara yang kedua adalah situs Watu Kenteng dan lingga yang kebetulan berada di tengah kebun tebu,” kata Wawan Darmawan, Dukuh Kadibeso, Sabdodadi, mengutip dari kanal YouTube Bantul TV.
Kegiatan Pertanian
©YouTube/Bantul TV
Selain di sektor budaya, warga Desa Sabdodadi juga mengembangkan potensi di bidang pertanian. Beberapa di antaranya dengan mengembangkan ternak ikan lele serta pertanian sayur dan buah. Dari sinilah kemudian hasil pertanian dikembangkan lagi menjadi home industri kuliner.
“Di sini, budaya yang kami tonjolkan adalah kegotong-royongan dari wanita-wanita tani untuk menanam khususnya sayuran. Sehingga nanti untuk kecukupan sayur dari warga tercukupi. Nantinya kita juga akan mengembangkan lagi untuk ternak unggas,” ungkap Sus Samidjo, Pembina Budaya Sabdodadi, mengutip dari kanal YouTube Bantul TV.