Tingkatkan Akurasi Hitung Produksi Tambang, Perusahaan Asal Jogja Ciptakan Alat Ini
Selama ini penghitungan hasil produksi tambang itu masih dilakukan secara manual menggunakan jembatan timbang. Proses seperti itu memakan waktu yang lama dengan tingkat akurasi yang rendah. Berangkat dari masalah ini, sebuah perusahaan teknologi asal Jogja menciptakan alat ukur canggih ini.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2021, produksi batu bara di Indonesia telah meningkat 7,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah awal yang berkisar dari 606,22 juta ton naik menjadi 565,69 juta ton.
Dalam proses penghitungannya, kontraktor menghitung batubara berdasarkan laporan muatan setiap truk distribusi. Namun selama ini penghitungan hasil produksi tambang itu masih dilakukan secara manual menggunakan jembatan timbang. Maka tak heran prosesnya memakan waktu yang lama dengan tingkat akurasi yang rendah.
-
Apa yang Presiden Jokowi sampaikan tentang produksi jagung di Gorontalo? "Artinya kalau harganya sudah turun seperti itu, maka produksinya pasti melimpah. Dan kita harapkan produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat, ini yang harus dilakukan pemerintah dengan mungkin pembelian-pembelian oleh Bulog," ujar Presiden, Senin, 22 April 2024.
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Apa yang diproduksi oleh perusahaan kayu jati milik Belanda di Semarang itu? Perusahaan yang dulunya memproduksi kayu gelondongan itu kemudian mengubah hasil produksinya menjadi kayu yang siap olah.
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
Berangkat dari permasalahan ini, Widya Robotics, sebuah perusahaan asal Jogja yang bergerak di bidang kecerdasan buatan, sistem jaringan, dan robot, menciptakan sebuah alat ukur bernama Widya Load Scanner.
Dalam pengoperasiannya, alat ukur itu bekerja mengukur volume muatan truk dengan teknologi LiDAR. Penggunaan teknologi ini membuat proses penghitungan hanya memerlukan waktu enam menit, tiga kali lebih cepat dibandingkan jika menggunakan alat konvensional.
Tak hanya lebih cepat, penggunaan alat ukur ini juga dinilai lebih akurat, lebih aman, dan lebih murah pula. Proses pencatatannya juga telah terpusat, otomatis, dan dilakukan secara realtime. Kondisi ini dapat mencegah kecurangan dalam proses penghitungan beban truk.
Selain di sektor pertambangan, alat ukur Widya Load Scanner juga telah digunakan pada beberapa perusahaan konstruksi seperti pengerjaan proyek sebuah perusahaan BUMN di Purwakarta, Makassar, dan Semarang. Bahkan untuk pasar luar negeri, penggunaan alat ukur itu sudah diterapkan pada sebuah perusahaan yang berbasis di Yangon, Myanmar.
“Dengan Widya Load Scanner proses penghitungannya lebih cepat dan praktis daripada perhitungan konvensional karena bersifat real time dan tingkat akurasi penghitungannya mencapai 98%” tutur Tri Yunianta, VP Technology Widya Robotics.
Saat ini, Widya Load Scanner telat dikembangkan menjadi versi yang lebih flexible, yakni Widya Load Scanner Portable. Alat pengukur volumetrik muatan truk ini dapat dengan mudah dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu singkat sehingga mendukung lokasi penambangan yang berpindah-pindah.
CEO Widya Robotics, Alwy Herfian Satriatama, juga menyampaikan bahwa alat-alat yang dibuat oleh Widya Robotics diharapkan dapat menjadi solusi dan membantu kehidupan masyarakat dan perusahaan di berbagai sektor termasuk di sektor pertambangan, konstruksi, dan lainnya.
Baca juga:
PLN Blak-blakan Penyebab di Balik Krisis Batubara pada Awal Tahun
Pemerintah Proyeksi di Periode ini Indonesia Bebas Pembangkit Listrik Batubara
Jaga Pasokan, PLN Beli Batubara Langsung ke Penambang
Luhut Minta Dukungan Investor untuk Pensiunkan 5,5 GW PLTU Batubara
Resmi, Pemerintah Buka Kembali Ekspor Batubara Mulai 1 Februari 2022