5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
Candi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
Candi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
Candi Jago yang terletak di Dusun Jago, Desa/Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merupakan candi peninggalan Kerajaan Singasari. Candi ini dibangun sekitar abad ke-13 Masehi.
-
Di mana Candi Jabung terletak? Candi Jabung terletak di Desa Candi, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
-
Di mana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
-
Siapa yang dimakamkan di Candi Jawi? Candi ini berfungsi sebagai tempat Pendharmaan Raja Kertanegara yang wafat pada 1292 Masehi, mengutip skripsi Sugeng Aji Putro yang berjudul Makna Simbolis Candi Jawi di Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan (Unej, 2012).
-
Apa itu Candi Simbatan? Candi Simbatan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang hingga kini masih terus dilestarikan masyarakat setempat.
-
Siapa yang diabadikan di Candi Jabung? Berdasarkan Kitab Pararaton, Candi Jabung dibangun sebagai pendarmaan terhadap seorang perempuan bernama Bhra Gundal.
-
Bagaimana Candi Jawi dibangun? Candi Jawi diperkirakan dibangun pada akhir abad XIII (kakawin Nagarakertagama). Candi ini berbentuk ramping tinggi, berukuran tinggi 24,50 m, panjang 14,20 m, dan lebar 9,50 m.
Sejarah
Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268). Mengutip situs Sipemas UIN Malang, hampir semua bangunan candi Jago menggunakan bahan baku andesit.
Nama Lain
Tak hanya dikenal dengan nama Candi Jago, candi ini ada kalanya juga disebut Candi Tumpang. Sementara warga sekitar menyebutnya Candi Cungkup.
Keunikan
Keunggulan Candi Jago yakni bangunan yang digunakan untuk
memuja dewa Buddha, namun memiliki relief bernapaskan Hindu. Mengutip Instagran @disbudparjatimprov, ada dua relief bernapaskan Hindu pada bangunan suci ini, yakni Parthayajna dan Krisnayana.
Sedangkan Kunjakarana merupakan relief yang menceritakan seorang raksasa yang taat terdapat ajaran agama Buddha yang ingin reinkarnasi agar terlahir kembali sebagai manusia berparas baik.
Pada candi ini juga terdapat arca manjusi yang ditempatkan oleh artiyawarman seperti yang tercantum pada prasasti Manjusri. Saat ini arca manjusi disimpan di Museum Nasional.
Renovasi
Berdasarkan Prasasti Manjusri berangka tahun 1343
Masehi, Candi Jago telah direnovasi masa Majapahit oleh Adityawarman.
Renovasi tersebut merupakan bentuk bakti Adityawarman terhadap nenek moyangnya, Wisnuwarddhana.
Mpu Prapanca dalam
Kakawin Negarakrtagama menjelaskan bahwasanya bangunan suci tersebut merupakan pendharmaan Wisnuwarddhana
sebagai Buddha. Kitab Pararaton memberitakan hal serupa.
Cagar Budaya
Candi ini diteliti pertama kali oleh R.H.T. Friederich pada tahun 1854. Kemudian dilanjutkan J.F.G. Brumund (1855), Fergusson (1876),
Veth (1874), J.L.A. Brandes (1904) dan Stamford Raffles pada
tahun 1917.
- Fakta Menarik Candi Banyunibo, Kaya Hiasan Relief Kuno dari Abad Sembilan Masehi
- Fakta Menarik Candi Gana di Klaten, Letaknya Tersembunyi di Antara Rumah Penduduk
- Fakta Menarik Candi Ngempon di Semarang, Dulunya Diduga Menjadi Tempat Penggemblengan Para Calon Empu
- Punya Relief Unik, Ini Fakta Candi Pringapus Peninggalan Hindu Kuno di Lereng Gunung Sindoro
Pada tahun 2015 Balai Pelestarian Peninggalan
Purbakala Jawa Timur melakukan studi teknis melihat kerusakan konstruksi struktur Candi Jago. Candi Jago menjadi Bangunan Cagar Budaya Peringkat Nasional berdasarkan SK
Menteri Nomor 203/M/2016.