5 Fakta Kampung Peneleh Surabaya, Ada Rumah Kecil Bung Karno hingga Makam Belanda
Kampung Peneleh merupakan kampung tertua di Kota Surabaya, Jawa Timur. Di kampung ini terdapat rumah kecil Bung Karno hingga pemakaman Belanda yang mewah.
Kampung Peneleh merupakan kampung tertua di Kota Surabaya, Jawa Timur. Seperti namanya, kampung ini berlokasi di Jalan Peneleh.
Dalam buku Out Soerabaia terbitan tahun 1931, identifikasi Peneleh sebagai perkampungan tertua di Surabaya salah satunya dicirikan dengan keberadaannya di lir Brantas atau pinggir aliran Sungai Brantas. Pada zaman dahulu, Sungai Brantas menjadi pusat transportasi masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata alam di Kutai Timur? “Kutai Timur memiliki potensi yang tak kalah indah dari daerah lain di Indonesia,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur Nurullah.
-
Apa saja destinasi wisata yang ditawarkan di Jawa Tengah? Jawa Tengah adalah provinsi yang kaya akan keindahan wisata alam, budaya, dan sejarah. Salah satu destinasi yang memikat adalah Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur Buddha yang terletak dekat Magelang. Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Apa saja potensi wisata yang ditawarkan Kutai Timur? Kutai Timur memang memiliki destinasi wisata yang sangat beragam. Mulai dari wisata alam khas hutan tropis dengan berbagai habitat dan tumbuhan langka, termasuk hewan eksotis yang hanya ada di Kalimantan."Belum lagi ada wisata gunung Karst di Kecamatan Karangan yang menjadi salah satu tujuan wisata favorit wisatawan mancanegara, karena menjadi salah satu situs warisan dunia, ini juga menjadi salah satu potensi pariwisata kita untuk bisa dikembangkan," ujar Nurullah.
-
Apa fungsi utama dari jembatan air di Jawa Timur? Pembangunan jembatan air di beberapa daerah di Jawa Timur itu bertujuan untuk mengalirkan air dari hulu ke hilir. Air tersebut sangat bermanfaat untuk mengaliri areal persawahan, perkebunan, hingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga di sejumlah daerah yang rentan kekeringan saat kemarau.
-
Apa saja tempat wisata di Jatinangor? Jatinangor, sebuah kecamatan di Sumedang, Jawa Barat, tidak hanya dikenal sebagai pusat pendidikannya, tetapi juga menyimpan beragam surga tersembunyi bagi para pencinta alam dan pelancong.
Tak heran, banyak bangunan bersejarah yang hingga kini masih bisa dijumpai saat berkunjung ke Kampung Peneleh.
1. Kampung Bung Karno
©2021 Merdeka.com/surabaya.go.id
Bapak proklamator kemerdekaan sekaligus Presiden pertama RI Soekarno, lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Soekarno lahir di sebuah rumah yang berada di Jalan Pandean IV nomor 50, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Rumah tempat Bung Karno lahir itu telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Tepat di depan rumah bersejarah itu terdapat lukisan mural bertuliskan "Di sini tempat kelahiran Bapak Bangsa Dr Ir Soekarno, Penyambung lidah rakyat, Proklamator, Presiden Pertama RI, Pemimpin Besar Revolusi”.
Dikutip dari liputan6.com, warga setempat pun menjuluki Kampung Peneleh sebagai Kampung Bung Karno.
2. Rumah HOS Tjokroaminoto
Guru bangsa HOS Tjokroaminoto pindah ke Surabaya pada September 1907. Ia bermukim di Kampung Peneleh bersama Soeharsikin istrinya, dan kelima anaknya yang terdiri dari Oetari, Oetarjo Anwar, Harsono, Islamiyah, dan Sujud Ahmad.
Rumah Tjokroaminoto terletak di Peneleh Gang VII nomor 29-31 Kota Surabaya. Di rumah itu, sang guru bangsa juga menyediakan tempat tinggal bagi para pemuda yang sedang sekolah di lembaga pendidikan milik Pemerintah Hindia Belanda.
Di rumah ini pula, Tjokroaminto sering bertukar pendapat dengan Tan Malaka dan Soekarno yang saat itu menempuh pendidikan di Hogere Burger School, Surabaya.
3. Masjid Peninggalan Sunan Ampel
©2021 Merdeka.com/surabaya.go.id
Masjid Jami’ Peneleh yang terletak di Gang V disebut-sebut sebagai masjid tertua di Surabaya. Masjid ini merupakan peninggalan Sunan Ampel.
Dulu, saat Sunan Ampel melakukan perjalanan bersama rombongannya dari ibu kota Majapahit menuju Ampeldenta, ia memutuskan mampir di Peneleh. Pasalnya, ia mendengar telah ada komunitas muslim yang bermukim di kawasan tersebut dan belum memiliki tempat beribadah yang layak.
Sunan Ampel bersama rombongan dan warga setempat bergotong-royong mengubah sebuah langar menjadi Masjid Jami’ Peneleh.
Pada masa mempertahankan kemerdekaan, masjid ini menjadi tempat Laskar Hizbullah menyusun strategi melawan penjajah Belanda.
4. Kampung Seribu Makam
©2021 Merdeka.com/surabaya.go.id
Salah satu ciri perkampungan kuno di Surabaya ialah keberadaan makam di tengah permukiman warga. Konon, dulu setiap warga di Kampung Peneleh memiliki makam keluarga yang terletak di area rumah.
Sekarang, saat Kampung Peneleh menjadi kawasan permukiman yang padat penduduk, makam-makam tersebut ada di antara rumah mereka.
Hingga kini, makam-makam tersebut masih bisa dijumpai. Bahkan, saat melintas di Peneleh Gang VII, dijumpai makam keluarga yang melintang di tengah jalan kampung.
5. Kompleks Pemakaman De Begraafplaats Peneleh Soerabaja
Di kawasan Peneleh, terdapat makam Belanda dengan luas area 4,5 hektare. Diperkirakan ada sekitar 15 ribu jenazah yang dimakamkan di De Begraafplaats Peneleh Soerabaja.
Kawasan pemakaman ini pertama kali dibangun pada tahun 1814. Makam ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi golongan atas kaum Eropa yang dulu bermukim di Surabaya.